Part 1

2.6K 246 29
                                    

I hoped that you would hold my hand

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

I hoped that you would hold my hand. When I saw your lips, my heart pounded. My diary was filled with stories of you every day.

Girls Day - Don't Forget Me

Gemerlap kota New York, lalu lalang manusia memadati malam. Kelap-kelip Time Square menampilkan paras elok rupawan berpose sedemikian rupa menarik minat berpasang mata. Begitu pula gadis bersurai gelombang berparas Asia, sudut bibirnya melengkung indah akan kagum pada papan iklan.

Dua jam menjadi waktu yang singkat kala memandang wajah idola, namun malam memaksanya kembali. Terlebih pria berkulit legam telah menanti di sisi jalan. Langkahnya riang menghampiri, pintu Mercedes terbuka menyambut kehadirannya.

"Dave, aku ingin ke Korea."

Manik yang berkawal bulu mata lentik melengkung indah seiring senyum di bibir. Mau tak mau Dave ikut menarik sudut bibir kemudian mengangguk. Sudah lama ia tidak melihat nona mudanya seceria ini.

Tubuh kurusnya mendekat menggenggam kedua pundak Dave, "Bantu aku membujuk ayah, ya?" Mohonnya merengek.

Dave terkekeh, "Saya tidak yakin bisa membantu, nona. Tuan sangat protektif."

Gadis itu berdecak bibirnya mengengut sebal.

"Ayah terlalu berlebihan."

"Tuan hanya sangat menyayangi nona." Diam-diam gadis itu membenarkan dalam hati, "Nyonya mungkin bisa membantu."

Lengkungan di bibir ranumnya kembali terbit, "Benar juga..."

"Dave, kau yang terbaik!" Serunya girang.

Ia sudah tidak sabar bertemu dia, pria yang ia puja.

***

Bibir ranum melengkung indah sembari menarik udara dalam-dalam memenuhi paru-paru. Langit cerah Korea menyambut kedatangannya, seakan turut berbahagia. Obsidiannya berbinar indah diterpa mentari, mempertegas hatinya yang tengah riang.

Be With You [BBH]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang