Part 24

907 135 41
                                    

I can't go back to the times before I loved you

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

I can't go back to the times before I loved you. That's how much I'm falling into you

Ben - You

Mendung mengundang rintik hujan membasahi bumi, petir bersahutan kala langit semakin gelap

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mendung mengundang rintik hujan membasahi bumi, petir bersahutan kala langit semakin gelap. Lelaki ber-hoodie hitam memarkir Audy miliknya tergesa, tak jauh darinya SUV hitam ikut memarkir dengan cepat. pemiliknya berlari mengejar langkah lelaki ber-hoodie.

"Baekhyun!" ia meraih lengan sahabatnya, yang kemudian ditepis kasar.

Sekali lagi, ia berusaha meraih Baekhyun. Namun terhenti oleh tatapan tajam dan suara menusuk memperingatkan, "Jangan hentikan aku, Kim Jongdae!" tekannya lantas melanjutkan langkah.

Dengan cemas, Jongdae hanya mampu mengikut dalam diam. Ia tahu benar Baekhyun sudah hampir meladak. Lelaki humoris itu jarang sekali menampakkan amarahnya seperti ini, yang bisa ia simpulkan Baekhyun tengah kecewa dan marah padanya.

Lampu-lampu lorong berpendar terang, bau obat-obatan menyengat menusuk indera tak menghentikan langkahnya lebarnya. Hingga ia berdiri di depan pintu bertuliskan nama yang ia kenali terpampang di sampingnya. Lelaki itu mendorong pintu tanpa berniat mengetuknya terlebih dulu.

Dua gadis di dalam sana tersentak, menoleh ka arahnya. "Baekhyun-ah." perempuan berambut pirang memanggil lirih, tidak percaya lelaki itu menemukan tempat ini.

Matanya melirik lelaki di belakang Baekhyun yang memberikan isyarat untuk memberikan waktu pada Baekhyun dan gadis yang berada di atas brankar. Perlahan ia menyingkir, menutup pintu perlahan.

Tersadar, gadis yang mengenakan piyama rumah sakit itu buru-buru mengambil topi rajut di atas nakas. Gapaiannya yang terlalu jauh membuat topi itu terjatuh, dengan kesusahan ia mengulurkan tangan hendak mengambil topi rajut yang telah tergeletak di lantai. Kemudian tangan hangat menghentikannya, gadis itu menepis, masih berkeras ingin menggapai topi rajutnya.

"Hyein, hentikan!"

Gadis itu menggeleng, air mata bejatuhan membasahi pipi. "Kau tidak boleh melihatku seperti ini." pada akhirnya ia menyerah, kedua tangannya kini menutupi wajah.

Be With You [BBH]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang