Be With You [BBH]

Part 10

The deeper I hold you, the more I don't let you go. Like thorns that pierce me, like poison.
Love is a scar to me

T-Ara ft EB - First Love

Gema hentakan sepatu beradu tergesa dengan lantai granit, napas gadis bersurai coklat terang berlomba tersengal. Keringat di dahi mulai bercucuran hingga ia sampai di depan pintu bercat gading, memencet bell dan menggedor bergantian. Kepanikan kian menderanya kala tak jua mendapat sahutan dari dalam, gemetar ia mencoba memasukkan kombinasi angka dengan air mata menggenang dikedua pelupuk mata, hingga percobaan ketiganya berhasil membuka kunci.

"Hye!" bibirnya gemetar menyebut nama.

Ia menerobos memasuki kamar, lantas terpekik mendapati tubuh kurus telah lemas tergeletak di atas lantai. Diraihnya tubuh itu menepuk perlahan, air mata bercucuran akibat darah yang membasahi sebagian wajah ayu dalam dekapan.

"Hye, eonnie sudah datang... Jangan membuatku takut... bangun, Hye..." 

Gemetar is menghapus bulit air mata, menelentangkan tubuh Hyein. Memposisikan kaki lebih tinggi dari dada, kemudian menyambung telepon.

"Nona Kim—"

"Dave, Hyein—aku harus bagaimana?" Ia kebingungan mengungkap kata.

"Aku sampai sebentar lagi." Jawab dari seberang sana tenang.

Dave yang memang sudah hampir memasuki kawasan apartemen tiba lima menit kemudian, segera ia menggendong tubuh Hyein yang masih tak sadarkan diri. Di belakangnya, Taeyeon mengikuti dalam diam. Wajahnya sembab, napasnya masih tersendat tangis.

Membaringkan Hyein di kursi penumpang, diikuti Taeyeon memangku kaki Hyein sembari memijatnya pelan. Dave tampak tenang, meski dalam hatinya ia kalut. "Nona akan baik-baik saja." Pria berparas Eropa itu berujar menemangkan. Dan Taeyeon tahu, ini bukan pertama kalinya bagi Hyein.

Tadi ia memang berniat menyambangi kediaman Hyein dan Baekhyun, berhubung ia memiliki waktu senggang dan Hyein sedang sendiri. Baekhyun berangkat ke Jepang kemarin, sedang Dave mengurus berkas titipan Jeekwan.