24. Kebenaran

443 68 33
                                        

.
.
.

Belum di edit, maaf kalo ada typo yang bertebaran.

Warning! word ini panjang
[ 3.334 ]

.
.
.

🍁🍁🍁

"Aku ingin dirimu, jadi ... apakah kau bersedia membantuku hmm? untuk menghancurkan Pria Kim itu hingga dirinya tidak bisa lagi melihat dunia yang penuh dengan kekejaman ini?"

Yeji hanya bisa diam menatap tajam kedua bola mata Jungkook, dengan raut wajah yang tenang sebisa mungkin untuk mengontrol sarat emosinya. Yeji tidak akan pernah bersedia untuk membantu Jungkook apapun itu, sudah sangat jelas bahwa Jungkook itu berbahaya apapun yang dia lakukan pasti akan terkabul, apa lagi dirinya adalah orang terpandang.

"Aku tidak akan bersedia dan aku tidak akan pernah berpihak kepadamu, Jung!" jawab Yeji lirih namun penuh dengan penekanan.

Jungkook sudah mengerti jawaban apa yang keluar dari mulut Yeji, dirinya perlahan berjalan mundur dan mengatakan. "Baiklah jika itu yang kau mau, Sayang." Jungkook melirik beberapa para anak buahnya memberi kode untuk melakukan sesuatu.

"Tapi, maaf ... aku terpaksa melakukan ini agar Pria itu datang kemari dengan sendirinya." Yeji tidak mengerti maksud dibalik seringaian yang licik itu, Yeji melihat beberapa pesuruh Jungkook berjalan kearah dirinya dan langsung mencekal kedua tangan nya.

"A-apa? Lepaskan aku! kubilang lepaskan aku!" Yeji memberontak, menggelengkan kepalanya kesana kemari, kedua kakinya yang tidak berhenti bergerak dengan hati yang sakit lantara dirinya tidak berpikir lebih cepat, dirinya lengah. Jika saja dirinya langsung paham maksud dari perkataan Jungkook, dirinya akan berlari sekencang mungkin dan mencari Taehyung.

"Apa sebenarnya yang kau inginkan?" teriak Yeji kepada Jungkook.

"Aku hanya ingin dirimu. puas?" jawab Jungkook.

"Kau bisa membawaku pergi kapan pun yang kau mau, tapi tolong jangan ganggu Taehyung!" Yeji masih berontak, karena cekalan pesuruh Jungkook lebih kuat dari dirinya.

"Aku tidak bisa. kau milikku. dan kau harus menurut kepadaku. biarkan aku menyelesaikan ini dengan cepat." Jungkook pun pergi meninggalkan Yeji yang ditarik oleh para pesuruh Jungkook, mendudukan di kursi yang sudah disiapkan. Yeji dipaksa duduk dan langsung diikat dengan rantai besi, Yeji hanya bisa pasrah dirinya terlalu lemah dan Yeji benci itu.

🍁🍁🍁

Taehyung mulai menjahui tempat pemakaman tersebut. Berjalan tak tentu arah, yang penting dirinya tidak mau pulang kerumah terlebih dahulu dirinya masih ingin menyendiri, menenangkan hati dan raganya yang membuatnya seperti orang linglung.

Cahaya sore sudah menampakkan warna yang cantik, jingga yang menghiasi warna langit itu membuat Taehyung sedikit tenang. tanpa sadar, Taehyung dikelilingi oleh para Pria, seperti preman jalanan yang menguasai daerah sini.

Taehyung yang mengetahui itu hanya bersikap tenang, salah satu preman tersebut maju berjalan kearah Taehyung. mengelilingi dan memandang postur tubuh tegap Taehyung. "Badanmu boleh juga." ujar preman tersebut sambil memandang remeh.

Taehyung menghela napas kasar, memasukkan kedua tangannya kedalam saku celananya. "Butuh uang berapa? aku tidak membawa apapun." ucap Taehyung santai. sedangkan preman tadi tertawa seperti orang gila, "aku tidak membutuhkan uang haram mu itu." jawab Preman itu sambil bersidekap.

SWEET BUT PSYCHOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang