🍁🍁🍁
Disebuah acara besar terdapat para rekan-rekan pebisnis saling menyapa, acara yang meriah karena salah satu dari mereka berhasil mengembangkan perusahaan yang kecil menjadi besar dan terkenal seperti sekarang.
"Ayah, aku bosan." ucap seorang bocah itu selalu menarik-narik pakaian yang dikenakan Ayahnya tersebut, "Ayah sedang repot nak, pergilah cari teman yang se-usiamu ya?" bocah laki-laki yang bergigi dua itu termangut-mangut lantas keluar dari ballroom hotel.
Saat bocah kecil itu berjalan-jalan mengelilingi taman di sekitar hotel tidak sengaja mendapatkan tangisan histeri dari arah sebelah kanan. Tungkai nya berlari menuju ke arah tangisan tersebut dan betapa terkejut ia mendapat seorang gadis cilik, mungkin seumuran dengan nya.
Dengan hati-hati. Si bocah bergigi kelinci tersebut mencoba menenangkan sang gadis yang sedari tadi menangis dengan kedua lutut di tekuk, "Kenapa menangis?" tanya bocah tersebut.
Namun tidak dijawab, bocah tersebut mencari-cari kenapa si gadis ini menangis dan saat bocah itu tahu mengapa gadis itu menangis, ternyata di antara lututnya mengeluarkan darah sedikit kulitnya sobek, itu akan sangat perih bagi gadis kecil seumuran nya.
"Jangan menangis, sini aku bantu." si bocah tersebut meniup-niup salah satu lutut sang gadis. gadis tersebut menahan tangisannya dan berakhir mengeluarkan suara sesenggukan.
"Kau tau, kata Ayahku jika aku sering menangis, tuhan tidak akan sayang pada kita, saat aku menangis Ayahku selalu mencium pipi ku dan memelukku agar berhenti menangis." kata bocah tersebut sambil mengingat-ingat perkataan Ayahnya jika ia sering menangis.
"Jadi kau tidak boleh menangis hanya karena luka ini, mengerti." bocah tersebut fasih berbicara, sedangkan gadis itu hanya diam dan menatap bocah tersebut dengan wajah lugu nya.
"Seperti ini—" Cup, gadis itu mulai berbicara langsung mencium bocah laki-laki bergigi kelinci dan memeluknya, "Bukan kau yang menciumku, tapi aku—" Cup, bocah itu mencium pipi sang gadis, mereka tidak tahu sedari tadi ada yang melihat mereka.
"HENTIKAN!" seseorang berlari gesit dan
mendorong bocah itu hingga tersungkur jatuh ketanah, "Apa yang kau lakukan bocah ingusan!" Suara lantang tersebut membuat gadis itu marah, lalu memarahi seseorang yang sudah menarik gadis itu tadi."Kakak jangan memarahi nya, dia menyelamatkan ku hiks." gadis itu mulai menangis lagi karena bentakan sang Kakak.
"Kalian masih kecil sudah pandai berciuman."
"Kak Jimin itu hanya ... kecupan di pipi." jawab gadis itu sambil membantu bocah yang terjatuh tadi, Jimin mengendus kesal.
"Ada apa ini ribut-ribut." kedua wanita dan pria tersebut berlari kearah mereka, "Bocah itu mencium Yeji Appa!" Jimin mengadu kepada kedua orang tua nya.
"Oh Jungkook kemana saja kau ini huh, Ayah dan Ibu mencarimu nak, kemarilah." Ayah Jungkook tersenyum hangat ke arah kedua orang tua Yeji dan Jimin.
"Syukurlah mereka bisa berte—"
"Berteman apanya, dasar bocah ingus yang mencium adikku!" ucapan Ayahnya Jungkook terpotong oleh omelan Jimin, "Jimin sudah lah mereka hanya anak-anak, Apa salahnya mereka berteman hm?" ucap kedua orang tua Jimin dan Yeji.
"Saya dan anak-anak izin pamit untuk pulang, besok mereka sudah bersekolah lagi, mereka pasti lelah. Dan maaf aku tidak bisa berkunjung ke rumah kalian." ucap Ayah Jimin dan Yeji.
![](https://img.wattpad.com/cover/178919510-288-k537324.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
SWEET BUT PSYCHO
Novela Juvenil[ ᴄᴏᴍᴘʟᴇᴛᴇᴅ ] 𝐒𝐞𝐨𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐠𝐚𝐝𝐢𝐬 𝐛𝐞𝐫𝐧𝐚𝐦𝐚 𝐥𝐞𝐧𝐠𝐤𝐚𝐩, 𝐇𝐰𝐚𝐧𝐠 𝐘𝐞𝐣𝐢. 𝐈𝐚 𝐭𝐢𝐝𝐚𝐤 𝐦𝐞𝐧𝐝𝐮𝐠𝐚, 𝐣𝐢𝐤𝐚 𝐛𝐞𝐫𝐭𝐞𝐦𝐮 𝐝𝐞𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐨𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐠𝐢𝐥𝐚 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐭𝐢𝐛𝐚-𝐭𝐢𝐛𝐚 𝐢𝐧𝐠𝐢𝐧 𝐦𝐞𝐧𝐣𝐚𝐝𝐢 𝐊𝐞𝐤𝐚𝐬𝐢𝐡�...