22. Hujan sendu

427 62 44
                                    

.
.
.


Selesai Diketik pada hari kemarin,
Minggu 25 April 2021

Publish di Hari ini, Senin 26 April 2021

.


.
.

🍁🍁🍁

Bulan sudah menampakkan di langit malam, planet bumi yang di keliling oleh tujuh planet lain nya kini menjadi gelap temaram. Cuaca yang mendung di malam hari membuat langit menjadi redup dan terlihat sangat menyeramkan, kemungkinan cuaca hari ini akan hujan cukup deras.

Mereka masih berada di klinik dan cukup lama mereka masih berdiam dengan sabar tanpa percakapan sedikit pun. Taehyung memandang Yeji terus-menerus, hingga yang ditatap itu menunduk tersipu sekaligus risih karena dipandang dengan jarak yang sangat dekat. Yeji sudah sadar dari obat bius dan menegakkan tubuhnya lalu duduk menyender pada kepala ranjang, dengan kedua tangan yang  memainkan ujung kain bajunya.

Ia tidak ingin melihat wajah Taehyung yang terus menatap wajahnya, memang wajahnya berubah? apa ada yang salah dengan wajahnya? Yeji terus mengulum bibirnya dan tanpa sengaja ia mengigit kecil disana karena bingung harus mulai dari topik yang mana.

"Jangan digigit, nanti berdarah." itu suara yang sangat amat Yeji rindukan, suara bariton dan serak itu mengalun tenang di pendengaran Yeji. Sedangkan sang empu itu hanya menoleh singkat kearah Taehyung lalu membuang muka ke arah samping tepatnya di jendela kamar pasien ini. Taehyung terlalu dekat dengan ranjang yang ditempati Yeji hingga Yeji bisa mendengar deru napas Taehyung dari jarak sedekat ini.

"Aku—" tanpa sengaja mereka mengucapkan kalimat yang sama Yeji menoleh cepat kearah wajah Taehyung dan Taehyung yang masih tenang itu masih setia menatap wajah Yeji. Kedua iras Mereka kini saling bertubrukan memandang satu sama lain. dengan jarak yang sangat dekat, Taehyung bisa saja langsung mencium bibir mungil milik Yeji itu.

"Kau duluan—" mereka kembali mengucapkan kalimat yang sama. Yeji tersenyum canggung begitu juga Taehyung yang menggaruk tenguknya yang tidak gatal.

"Tidak, kau saja—" astaga mereka mengucapkan kalimat yang sama lagi, mungkin ini hanya kebetulan saja karena sudah beberapa hari ini mereka tidak berjumpa dan sekarang mereka dipertemukan.

Yeji ingin sekali mengutarakan pertanyaan yang banyak pada Taehyung, bagaimana pria ini bisa menolong dirinya dari sekelompok penjahat dan yang paling penting kenapa Taehyung seperti menghindar darinya beberapa hari ini.

"Yeji, kau duluan saja." itu Taehyung yang bicara, Yeji hanya memandang Taehyung. Tanpa sadar Yeji memuja wajah pria yang ada di hadapan nya ini sangat sempurna dengan alis yang tidak terlalu tebal, kedua mata tajam namun terkesan lembut kadang juga dingin, hidung yang selalu di tatap oleh Yeji itu semakin tambah mancung saja, bibir yang berbentuk unik itu menambah kesempurnaan Taehyung.

Dalam lamunan Yeji tersadar karena Taehyung menepuk bahunya. "A-aku minta maaf ... Karena sudah berbicara kasar kepadamu di acara festival waktu itu, aku ingin menanyakan sesuatu tapi sebelum itu. kenapa bisa kita berada disini dan kenapa kau bisa menemukanku?" tanya Yeji pelan. Taehyung tertegun, Yeji yang sangat galak dan juga kasar kepadanya kini meminta maaf, Ini sedikit tidak masuk akal bagi Taehyung.

Taehyung menghembus napasnya pelan, lalu sebelum menceritakan, Taehyung menggenggam kedua jemari Yeji membuat sang empu terkejut. Lantas Taehyung menceritakan semua dari awal kejadian hingga mereka sampai di klinik dengan membawa mobil polisi tentunya untuk mengantar Yeji ke klinik terdekat.

SWEET BUT PSYCHOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang