07. Marah tanpa sebab

1.9K 293 29
                                    



🍁🍁🍁

Tarikan Taehyung makin erat kala Yeji memberontak memintanya untuk melepas cengkeraman dari jemari miliknya, masuk keruangan gelap. Ini seperti gudang yang sudah tidak dipakai bahkan disini banyak debu bertebaran dimana-mana.

Ctek

Suara pintu diruangan itu terkunci.
Yeji panik, dia berusaha melepas jemarinya dari orang didepannya, dia berusaha memberontak.

Jantungnya berdegup kencang bukan karena sedang jatuh cinta seperti diserial drama. Dia takut jika Taehyung melakukan hal yang tidak wajar untuk dirinya.

"Apa yang akan kau lakukan, lepaskan!" menatap Taehyung sendu bercampur panik sedangkan pria didepannya kini malah menyeringai seperti hewan buas yang mendapatkan jatah makanan yang sudah bertahun-tahun tidak menemukan mangsanya.

Kini Taehyung berbalik menghadap kearah Yeji yang terus saja memohon untuk di lepaskan. "Kau takut, My Love?" suara berat itu berhasil membuat Yeji menegang bersamaan bulu kuduk yang berdiri.

Ditambah udara di sini sangat sedikit karena, tidak ada jendela yang masuk untuk membuat udara, rasanya pengap ditambah pada suara taehyung yang berat dan seksi. Membuat Yeji menahan napas agaknya jarak mereka berdua terlihat dekat bahkan saling menyentuh hidung satu sama lain.

"Tidak." jawabnya angkuh, "aku tidak mengerti denganmu, Kim Taehyung." ujar Yeji, wajahnya sedikit menantang untuk menyamakan tinggi mereka hingga bibir kenyal mereka hampir tertabrak.

"Kau tidak perlu mengerti tentang diriku. Kau seharusnya menurutiku dan mencintaiku itu saja, My Love."

"Tidak akan pernah!" Dengan sedikit keberanian Yeji mendorong dada Taehyung dengan sedikit tenaganya. Membuat Taehyung terjatuh kebelakang. Dan disana ada pancaran kilatan amarah di kedua iris legam mata Taehyung.

Pun tiba-tiba saja Taehyung berdiri secepat kilat ia berlari menarik kedua tangan Yeji keatas dan mendorongnya ke pojok sudut dinding.

"Sebenarnya ada apa denganmu?!" cetus Yeji.

"Tidak usah memgalihkan pembicaraan."

"Aku tidak-"

"Kau menerimanya."

"Apa maksud-"

"Tidak usah berpura-pura bodoh, gadis murahan!" Bentak Taehyung membuat disekujur Yeji gemetar, dengan kedua tangannya yang masih terangkat keatas.
Rasanya sakit jika oranglain mengatainya gadis murahan, tapi lebih sakit lagi jika Taehyung yang bicara. Entah kenapa rasanya sesak didalam dadanya.

Serasa ada jarum yang tak henti-hentinya menusuk di dalam dadanya padahal Yeji bukan gadis seperti itu. dengan amarah yang sudah memuncak, Yeji menarik tangannya kasar tidak peduli cekalan itu membekas pun ia tidak peduli.

PLAK!!!

Tamparan keras melayang ke pipi Taehyung, membuatnya tersungkur di lantai dingin. Mengusap sedikit pipinya yang memerah karena tamparan yang diberikan Yeji. Yeji sudah menitihkan air mata sedaritadi, ia sudah tidak tahan dengan sikap Taehyung yang seperti ini.

"Aku bukan gadis yang seperti itu!"

"Hahahaha!" Yeji terdiam.

"Sebenarnya, aku menginginkan mu, Hwang Yeji." terdengar pelan dan lirih, bahkan saja hampir tidak didengar tapi karena disini suasana sunyi pun jika kau berbisik kepada temanmu maka satu ruangan akan mendengar apa yang kau ucapkan lewat bisikan.

SWEET BUT PSYCHOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang