IV

993 157 25
                                    

Sebuah mobil Lexus Lc berwarna hitam berhenti dihalaman kost, membuat Ten yang sejak tadi duduk di teras pun berdiri.

Ten melihat seorang lelaki bertubuh tinggi besar berkemeja hitam turun dari mobil dan berjalan menghampirinya.

"Dengan Ten cutie baby?" tanya seseorang tersebut ketika sudah berhadapan dengan Ten.

Ten reflek menganggukkan kepala.
"I-iya"

"Saya suruhannya Tuan Jaehyun. Bisa ikut saya?"

Sekali lagi Ten mengangguk samar.
Seseorang itupun tersenyum tipis, lalu mempersilahkan Ten untuk melangkah menuju mobil.












Selama perjalanan Ten mengamati sisi mobil yang ditumpanginya.
Sungguh mewah, itu definisinya.
Ten belum pernah menaikki mobil semewah ini, terakhir mobil yang ia naikki adalah Mercedes Benz E-class milik Oh Sehun.

Setelah menempuh perjalanan cukup jauh, akhirnya Ten sampai jua di sebuah hotel mewah berbintang lima.

Lelaki mungil itu turun dari mobil dan kemudian berjalan mengikuti seseorang yang ia yakini adalah Bodyguard dari Jaehyun.

"Silahkan masuk!!" Perintah Bodyguard Jaehyun saat mereka berdua sampai di depan pintu kamar hotel.

Ten mengangguk lalu melangkah masuk ke dalam.

"Tuan, tamu anda sudah datang"

Disana Ten melihat seorang pria yang sedang membaca majalah, duduk dengan memangku satu kakinya.

Dan ketika mendengar seruan dari anak buahnya, pria itupun menutup majalahnya dan mengangkat kepala.

Dan ketika mendengar seruan dari anak buahnya, pria itupun menutup majalahnya dan mengangkat kepala

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Ten menelan ludahnya kasar tatkala matanya beradu tatap dengan sosok Jaehyun. Kedua matanya tak berkedip, memandang kagum calon sugar daddy-nya. Sungguh, aura dominan sangat terpancar dari sosok pria dewasa itu.

Jaehyun bangkit dari duduknya, satu tangannya ia masukkan ke dalam saku celana sementara satu tangan lainnya memberi isyarat kepada anak buahnya untuk pergi.

"Kemarilah!" Jaehyun memberi isyarat dengan jemarinya agar Ten mendekat padanya.

Dengan langkah pelan Ten menghampiri Jaehyun dengan detak jantung yang sangat amat berantakkan.

"Duduk!" Jaehyun menampilkan senyum smirk-nya seraya mendudukkan pantatnya ke sofa.

Lagi-lagi Ten tak bisa berucap, ia hanya bisa menuruti perkataan Jaehyun.

"Sebelumnya, perkenalkan saya Jung Jaehyun"

Ten mendongakkan kepala, menatap Jaehyun saat pria dihadapannya bersuara.

"Usia saya 40 tahun, sudah beristri dan sudah memilikki anak" Ucapnya lagi.

Jaehyun menjeda ucapannya, mengambil cangkir kopi di meja dan kemudian menyeruputnya.

"Mungkin kamu udah tahu sedikit tentang saya dari Lucas," ujar Jaehyun menatap Ten intens.

"Saya ingin kamu menjadi sugar baby saya. Kamu udah tahu kan tugas kamu?"

Ten menelan ludahnya kasar seraya menganggukk samar.
"I-iya tahu, Dad"

"Bagus," Jaehyun mengambil sesuatu disampingnya.

"Ini ponsel buat kamu," ucapnya sembari memberikan Iphone 12 kepada Ten.

"Ini acces card apartemen, mulai besok kamu tinggal di apartemen yang sudah saya siapkan biar saya gampang buat nemuin kamu" Kata Jaehyum sembari memberikan benda persegi panjang tersebut.

Ten menerima benda-benda pemberian dari Jaehyun.

"Ponsel itu khusus untuk berkomunikasi dengan saya, tidak boleh untuk yang lain. Dan ponsel itu harus aktif dua puluh empat jam."

Jaehyun bangkit dari duduknya.

"Jangan hubungi nomor yang terakhir kali saya menelepon kamu, saya sudah menyimpan nomor saya di ponsel itu khusus untuk komunikasi kita"

"Iya dad" Jawab Ten membuat Jaehyun tersenyum tipis.

"Oiya," Jaehyun mengambil sesuatu dari saku celana yang ternyata adalah sebuah amplop coklat.

"Ini uang buat kamu, untuk beli keperluan apartemen" katanya memberikan amplop tebal itu kepada Ten.

"Jumlahnya lima puluh juta, kalau masih kurang kamu bisa hubungi saya"

"Okay, Dad"

Lagi-lagi Jaehyun menarik garis wajahnya membentuk senyuman miring. Lalu lelaki itu menghampiri sugar baby-nya, mempertipis jarak antara keduanya.

"Are you ready my sugar baby?" Bisik Jaehyun sensual pada telinga Ten, membuat sang empu meremang.

Sugar Baby-JaetenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang