07 [Jo dan Rasi Bintang Cygnus]

270 47 0
                                    

Ini hari kedua Juni mendatangi Jo di rumah sakit, baru dua hari, tetapi Juni sudah merasa kesepian. Ia tak suka Jo sakit begini. Juni ingin Jo sehat dan bermain lagi bersamanya. Kali ini Juni membawa selembar kertas konstelasi. Juni suka Astronomi, bahkan ia sempat bercita-cita ingin menjadi seorang astronaut, tetapi melihat kondisinya yang  begini sejak usianya tiga tahun, Juni mengubur mimpinya itu dalam-dalam. Di kamar dia dan Jo bahkan anak itu memiliki teleskop yang kerap ia gunakan untuk melihat bintang-bintang. Harga barang itu tidak murah, Juni setengah mati menabung untuk membeli barang itu. Bahkan Jo tak boleh menyentuhnya jika tidak dalam pengawasan Juni. Wajar saja.

"Yo Jo, gimana kabar lo?" tanya Juni ketika membuka pintu. Jo masih sama kayak kemarin, lebih banyak diam dan hanya berbaring tenang di kasurnya.

"Lemes banget lo, yang semangat dong," tukas Juni agak kesal lantaran Jo tidak terlihat antusias sama sekali.

"Gue emang lemes," balas anak itu tanpa niat. Ia melirik Juni sekilas lantas berpaling kembali.

"Jo, liat deh gue bawa apa," tukas Juni seraya mengeluarkan kertas konstelasi dari dalam tasnya yang sengaja ia gulung dengan rapi.

Juni membentangkan kertas konstelasi itu di atas pahanya, lantaran mendengar grasak-grusuk yang bersuara nyaring Jo akhirnya menoleh. Matanya yang tadi sayu karena mati kebosanan malah membelalakkan matanya penuh kebinaran.

"Lo tau ini apa?" tanya Juni sambil tersenyum kesenangan. Jo itu selalu ingin tahu, dan membawa kertas konstelasi adalah pilihan yang tepat untuk bikin cowok itu kembali semangat.

"Tau, rasi bintang, kan?" tanyanya agak meragu.

Juni mengangguk dan mulai membawa kertas itu ke atas kasur. Jo mengambil posisi duduk dan memperhatikan kertas konstelasi itu dengan saksama. Yang bikin Jo tertarik ialah rasi-rasi bintang itu tak ada namanya. Hanya berupa garis-garis yang bagi Jo berbentuk sangat abstrak.

"Jo, liat rasi bintang yang ini. Yang bentuknya kayak angsa lagi terbang. Namanya rasi bintang cygnus. Cantik, kan?" tanya Juni antusias.

"Gue nggak liat bentuk angsanya di mana," jawab Jo kebingungan. Maklum, orang awam kayak Jo pasti juga tidak tahu.

"Perhatiin deh garisnya. Garis lurus ke atas ini itu kayak badannya, terus garis lurus agak melengkung sebelah kiri dan kanan kayak sayap angsa yang dikepakkan. Kalo kita tambahin garis-garisnya bakalan  keliatan kayak angsa yang lagi terbang," ujar Juni seraya mencoret-coret kertas konstelasi di bagian garis rasi bintang Cygnus.

Setelah Juni menambahkan garisnya menggunakan pensil, benar saja, rasi bintang yang satu itu berbentuk seperti angsa yang lagi terbang.

"Lo tau Jo? Ada cerita di balik namanya," kata Juni sambil tersenyum.

Jo yang lagi minum pun menoleh ke arah Juni. "Oh, iya? Apa?" tanyanya penasaran.

"Ada dua orang pemuda bernama Cygnus dan Phaeton, mereka berlomba melintasi langit dengan menggunakan kereta terbang apollo, tapi karena terbang terlalu mendekati matahari. Kereta mereka terbakar dan akhirnya jatuh ke bumi. Kala itu, cuma Cygnus yang selamat, Phaeton meninggal dan jasadnya jatuh ke dalam sungai. Cygnus pengen nolong Phaeton, tapi dia nggak bisa, akhirnya Cygnus minta tolong sama Zeus agar menjadikannya seekor angsa ...

"Zeus ngabulin permintaan Cygnus, tapi dengan syarat kalo umur Cygnus bakalan sependek umur angsa, Cygnus menyanggupi syarat dari Zeus, dan setelah itu ia berubah menjadi seekor angsa. Cygnus terbang ke bumi dan membawa jasad sahabatnya ke daratan dan menguburkannya dengan layak. Melihat pengorbanan Cynus, hati Zeus pun menghangat. Hingga akhirnya Zeus mutusin buat ngangkat Cygnus ke langit sebagai rasi bintang dengan bentuk seperti seekor angsa yang lagi terbang. Selesai deh," kata Juni mengakhiri ceritanya, tetapi Jo hanya diam tidak menanggapi.

"Menurut lo gimana?" tanya Juni penasaran.

"Itu berarti Cygnus juga meninggal menyusul Phaeton, kenapa Zeus harus memberi konsekuensi yang kayak gitu?"

Juni terlihat berpikir, ia mengusap dagunya dengan pandangan ke atas langit-langit kamar.

"Lo tau Jo? Untuk bisa dapetin sesuatu, lo harus kehilangan sesuatu juga. Selalu ada konsekuensi dari setiap keputusan yang kita ambil. Entah itu positif, ataupun negatif."

Rasi bintang yang di maksud Juni tuh gini, makanya dia bilang cantik hehe

Rasi bintang yang di maksud Juni tuh gini, makanya dia bilang cantik hehe

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Tentang Jo (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang