"Jisung.." panggil Minho.
"Iya kenapa?"
"Ajarin aku masak.." pintanya.
Jisung berpikir sejenak dan kemudian mengangguk mengiyakan.
"Mau belajar masak apa?"
"Yang gampang dulu deh, hehe.."
"Masak air sih paling gampang," ucap Jisung.
Minho sweatdrop.
Kalau begitu juga ia bisa.
"Serius Jisung.."
Jisung tertawa, Minho menatapnya datar.
Seram sih, tapi tidak se-seram Ryeno.
"Masak yang gampang ya? Bikin ramyeon bisa?" tanya Jisung kemudian.
"Nggak.."
"Oke, kita mulai dari ramyeon,"
Jisung bangkit dari duduknya lalu berjalan ke dapur diikuti oleh Minho—
—juga Ryeno, ia penasaran.
"Sebenernya masak ramyeon itu paling gampang sih, tapi tergantung yang masaknya juga.." jelas Jisung.
Jisung menjelaskan cara membuat ramyeon sambil mempraktikkannya. Ia juga meminta Minho untuk mencobanya.
Ryeno? Ia hanya memperhatikan, dan besoknya ia langsung bisa melakukannya.
Memang seperti itu.
Ryeno bisa melakukan apapun hanya dengan sekali lihat.
Acara belajar masak terus berlangsung hingga waktu makan malam datang, dan Minho dengan semangat mencoba makanan buatannya yang pertama.
- Hybrid -
Besoknya..
"Jisung ke studio lagi?" tanya Minho sembari menyembulkan kepalanya ke dalam kamar Jisung.
"Iya, mau ikut?"
Yang ditanya menggeleng pelan, "takut ngerepotin,"
"Nggak kok, kan kalian nggak ribut.."
"Tapi kamu ngeliatin kita terus.." balasnya.
"Oh, haha.. Itu aku sekalian nyari inspirasi buat bikin lagu,"
"Jadi gapapa nih..?" tanya Minho ragu.
"Iya gapapa.. Mau?"
Pada akhirnya Minho mengangguk mengiyakan dan merubah dirinya menjadi seekor kucing lagi.
Begitu Jisung keluar dari kamar,
"Minho?"
"Kamu mau ikut?" tanya Jisung.
Ryeno berpikir sebentar sebelum menganggukkan kepalanya.
Dari pada bosan sendirian, pikirnya.
- Hybrid -
"Dibawa dong," sambut Changbin begitu Jisung masuk.
"Pada mau ikut,"
"Lo—"
Drrt!
Jisung menatap ponselnya sejenak sebelum mengangkat panggilan.
"Kenapa hyung?"
"..."
"Yaudah bawa aja.."
"..."
"Gue juga bawa Ino sama Lino kok,"
"..."
"Nggak, kan Lino galak,"
Ryeno yang mendengarnya langsung menatap Jisung sinis.
"..."
"Yaudah buruan, kebiasaan lo ah,"
"..."
"Iya," akhirnya sebelum memutuskan panggilan.
"Kenapa?" tanya Changbin.
"Chan hyung bilang Berry nggak mau ditinggal. Mau dibawa takut ribut sama kucing gue,"
"Ya kalo ribut gantung aja,"
"Sembarangan lo,"
"Lagian nih ya, kalo nggak ada yang mancing pasti nggak bakal mulai, percaya aja deh.."
"Ya masalahnya aura Lino kan— EH IYA MAAP LINO,"
Changbin tertawa melihatnya.
Ryeno dengan aura gelapnya yang sudah siap untuk melompat dan mencakar Jisung, dengan Jisung yang meminta maaf pada Lino.
"Bener juga sih, lo aja takut, gimana Berry?"
Lino menoleh ke arah Changbin lalu memberikan death glare-nya.
Changbin hanya terkekeh melihatnya.
Untung Changbin bertemu dengan Lino, coba kalau Ryeno, habis sudah ia di tangan Ryeno.
-
To Be Continued
[June 17, 2021]
KAMU SEDANG MEMBACA
Hybrid • Minsung [✓]
FanfictionDi ulang tahun Jisung yang ke dua puluh, Felix, yang merupakan temannya memberikan Jisung dua ekor kucing dengan masing-masing warna hitam dan oranye. Tapi siapa yang tau jika kedua kucing itu ternyata adalah dua ekor hybrid kembar, dan Jisung sendi...