sembilan belas

1.1K 145 3
                                    

Klek..

"Jisung?" panggil Ryeno.

"Ya? Kenapa?"

"Boleh masuk?"

"Masuk aja. Aku kan nggak pernah ngelarang kalian masuk kamarku.." jawabnya lantas tertawa.

Ryeno balas dengan kekehan pelan lalu masuk ke kamar Jisung dan menutup pintunya.

"Kenapa?" tanya Jisung yang kini tengah duduk di kursi dan bekerja.

"Gapapa," jawab sang hybrid yang kemudian memeluk leher Jisung dari belakang.

"Beneran?"

"Iya,"

"Ayo jujur," tukas Jisung.

Ryeno terkekeh, memang tidak mudah membohongi Jisung.

"Aku cuma mau nanya,"

"Tanya aja,"

"Kamu kerja jadi produser lagu gitu emangnya cukup buat biayain kita berdua?"

"Ya cukup aja sih. Aku bukan tipe orang yang suka jajan soalnya,"

"Emangnya keperluan kita nggak mahal?"

Jisung terkekeh, "ya mahal, tapi kan kalian bentuknya manusia, kalau kucing kan kadang-kadang aja, jadi beli makanannya sedikit doang. Kalian juga nggak butuh pasir kan?"

Ryeno menggeleng.

"Nah, makanya cukup buat kita bertiga,"

"Satu lagi nih.."

"Kenapa?"

"Kenapa kamu nawarin diri untuk kita saat masa birahi?"

Jisung diam, wajahnya memerah.

"Uh- aku nggak tau. Tapi aku pikir masa birahi tuh nggak enak, aku nggak mau kalian ngerasa sakit karena nahan diri gitu, makanya aku nawarin diri.."

"Oh.."

"Kamu kenapa belum tidur?"

"Kepikiran soal itu aja sih tiba-tiba.." jawabnya seraya menumpukan dagunya di bahu Jisung.

Jisung menoleh.

Cup!

Ia lantas mematikan laptopnya tepat setelah mengecup pipi Ryeno yang membuat hybrid itu mengerang pelan.

"Mau tidur di sini?" tawar Jisung.

"Boleh emangnya?"

"Ya boleh dong," ujarnya lalu tertawa.

"Yaudah deh.."

"Yaudah sana ke kasur, aku matiin lampunya dulu,"

Ryeno melepas pelukannya dari leher Jisung, kemudian naik ke atas kasur sang pemilik dan mendudukkan diri di sana. Sementara Jisung sendiri berjalan ke arah saklar dan mematikan lampu kamarnya.

"Minho udah tidur?"

"Udah, makanya aku kesini,"

Jisung mengangguk. Pemuda itu pun ikut naik ke atas kasurnya dan berbaring seraya menarik Ryeno ke dalam pelukan.

Karena kedua hybrid-nya itu sangat suka dipeluk Jisung saat tidur.

- Hybrid -

Paginya..

"IH CURANG! KOK LO TIDUR SAMA JISUNG?!"

Jisung yang mendengarnya dari kamar mandi lagi-lagi hanya menggeleng pelan.

"Biarin," balas Ryeno.

"IH CURANG!"

"Gak inget waktu hari pertama di sini lo yang tidur sama dia?"

"IH!"

"Apa? Impas kan?"

"IH RYENOOOOO!"

"Masih pagi, jangan berisik," potong Jisung menengahi pertikaian di antara kedua hybrid-nya.

"Jisuuuungg.." rengek Minho seraya melingkarkan kedua tangannya ke leher Jisung.

"Apaaa?"

"Kenapa semalem gak bilang kalau Ryeno tidur sama Jisung?" rajuknya.

"Ryeno bilang kamu udah tidur," balas Jisung lalu mengecup pipi Minho.

Minho merenggut pelan tanda tak suka.

"Kenapa lagi?" tanya Jisung.

"Ryeno curang," gerutunya.

"Siapa suruh tidur duluan," balas Ryeno membuat Minho makin merenggut.

Yah, beginilah kehidupan Jisung.

-

To Be Continued

[June 28, 2021]

Hybrid • Minsung [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang