"Jisung.." panggil Minho seraya membuka pintu kamar Jisung perlahan.
Jisung yang saat itu belum tidur pun langsung mengalihkan pandangannya dari ponsel yang sedang ia mainkan.
"Kenapa Minho?"
Hybrid itu tidak menjawab namun langsung menjatuhkan dirinya di atas kasur Jisung dan memeluknya erat.
"Kamu kenapa?" tanya Jisung.
Minho menggeleng dan mengusak hidungnya ke leher Jisung.
Jisung bisa rasakan nafas Minho yang panas dan berat. Ia langsung meletakkan ponselnya lalu mengulurkan tangan untuk menyentuh kening Minho.
"Kamu sakit?" tanya Jisung.
"Pusing doang.."
"Kalau kamu sakit Ryeno juga dong?"
"Kayaknya.."
"Bentar ya,"
Jisung lantas segera bangkit dan masuk ke kamar hybrid-nya untuk mencari Ryeno.
Dan ia menemukan hybrid bersurai hitam itu di atas kasur sambil menyelimuti dirinya.
Jisung melangkah masuk perlahan lalu mengulurkan tangannya untuk menyentuh kening Ryeno.
"Panas juga," gumamnya.
Jisung langsung pergi mencari kotak P3K miliknya sebab ia biasanya menyimpan berbagai jenis obat di sana. Namun ternyata ia tidak punya obat penurun panas.
Jisung yang tadinya ingin kembali ke kamar dikejutkan dengan Ryeno yang secara tiba-tiba memeluk dirinya dari belakang.
"Kenapa Ryeno?"
"Pusing.."
Jisung mengangguk, "kamu ke kamar aku dulu ya, biar aku cari obatnya,"
Ryeno mengangguk.
Hybrid itu pun berjalan masuk ke kamar Jisung bersama dengan sang pemilik dan merebahkan dirinya di atas kasur, tepat di sebelah Minho.
Diam-diam Jisung mengambil jaket, ponsel dan dompetnya lalu pergi tanpa membuat suara sama sekali seolah dirinya telah sering mengendap-endap.
- Hybrid -
Jisung kembali tak lama kemudian.
Ia baru saja kembali dari rumah sakit hybrid untuk meminta rekomendasi obat yang bisa diminum oleh hybrid saat sakit.
Dan ternyata sama saja dengan manusia.
Alhasil Jisung pun pergi ke apotek terdekat dan membeli obat penurun panas serta beberapa plester kompres demam untuk keduanya karena Jisung pun tidak terbiasa menggunakan air kompres saat dirinya demam.
Ia masuk perlahan dan membuka jaketnya di kamar. Tepat setelah dirinya meletakkan plastik putih di atas nakas, kedua hybrid itu memanggilnya pelan.
"Masih pusing ya? Sebentar ya, aku ambil minum dulu,"
Dan dengan begitulah Jisung langsung mengambil dua gelas air putih untuk kedua hybrid-nya lalu membantu keduanya untuk duduk.
Ia memberikan masing-masing hybrid-nya satu butir obat dan segelas air dan menyuruh mereka untuk meminumnya.
Setelah selesai, dirinya mengambil plester kompres demam lalu menempelkannya pada kening Ryeno dan Minho perlahan, membuat kedua hybrid itu tersentak saat merasakan dinginnya gel yang menempel di dahi mereka.
"Tidur ya, nanti aku nyusul, mau beresin ini dulu," ujar Jisung yang diangguki keduanya.
Setelahnya, Jisung pun segera merapikan semua sampah yang ada lalu mematikan pendingin ruangan di kamar hybrid-nya dan kemudian kembali ke kamarnya sendiri.
Sebelum tidur, Jisung bahkan menaikkan suhu pendingin ruangan agar tak terlalu dingin, dan kemudian merebahkan dirinya tepat di tengah-tengah keduanya.
- Hybrid -
Jisung mengerjapkan matanya. Ia mengangkat dua buah tangan yang ada di atas perutnya dan kemudian bangkit perlahan-lahan dari atas kasur.
Ia berjalan keluar kamar perlahan dan membuka pintunya perlahan agar kedua hybrid itu tidak terbangun.
Jisung mengusak matanya pelan dan kemudian masuk ke kamar mandi.
Setelahnya, ia langsung pergi ke dapur untuk membuat sarapan.
Dan sepertinya Jisung akan izin bekerja dulu hari ini.
Jisung pun menyiapkan beberapa bahan makanan lalu menyalakan kompor. Ia membuat hidangan simple sebab ia tidak tau mau membuat apa untuk sarapan.
Karena biasanya ia membiarkan Minho membuat sarapan sesukanya..
Jisung terlalu fokus membuat sarapan hingga dirinya tak menyadari jika kedua hybrid-nya telah duduk di kursi makan sambil memperhatikan dirinya.
Dan begitu Jisung menoleh ke belakang..
"Oh udah bangun ya," ujarnya.
"Masih pusing nggak?" tanya Jisung.
"Pas baru bangun pusing," jawab Ryeno.
Jisung mengangguk, "makan, habis itu minum obat lagi nanti,"
Jisung meletakkan masing-masing satu piring nasi dengan omelette di depan hybrid-nya.
"Nggak habis gapapa, yang penting makan biar nggak pusing lagi," ucapnya.
Dan Jisung benar-benar bersyukur sebab kedua hybrid itu menurut padanya.
"Kalian lucu juga ya kalau pake plester demam," ujarnya tiba-tiba.
Lalu keduanya pun sadar jika mereka masih memakai plester kompres demam di keningnya.
Jisung tertawa, "makan aja dulu. Aku mau ambil obatnya ya,"
Sepeninggal Jisung..
"BHAHAHAH LO LUCU BANGET PAKE GITUAN," ujar Minho.
Ryeno mendengus lalu kembali melanjutkan acara makannya.
"Aura gelapnya jadi ilang," ujar Minho masih tertawa.
"Berisik,"
Dan Minho kembali tertawa mendengar respon dari sang kakak.
Jisung kembali tak lama kemudian.
Ia terkekeh melihat Minho yang tampaknya sudah lebih sehat dari sebelumnya sebab hybrid bersurai oranye itu sedang tertawa sekarang.
"Kalian kenapa bisa sakit?" tanya Jisung.
"Nggak tau tuh Ryeno habis ngapain," balas Minho.
"Nggak ngapa-ngapain,"
"Ayo jujur,"
Kedua hybrid itu menggaruk tengkuknya gugup sambil mengirimkan sinyal telepati.
"Ayo, kenapa?"
"Kemaren pas Jisung ke studio.." ujar Minho.
"Kenapa?"
"Ino sama Lino main air.." lanjutnya pelan.
Takut Jisung marah padanya.
Jisung menggeleng pelan, "lain kali kalau mau main air pas sama aku aja biar sekalian mandi. Aku yakin kalian nggak mandi dulu kan habis main air?"
"Iya.." jawab Ryeno pelan.
"Lain kali bilang sama aku kalau mau main air ya?" ujarnya yang diangguki kedua hybrid di depannya.
-
To Be Continued
[June 26, 2021]
KAMU SEDANG MEMBACA
Hybrid • Minsung [✓]
Fiksi PenggemarDi ulang tahun Jisung yang ke dua puluh, Felix, yang merupakan temannya memberikan Jisung dua ekor kucing dengan masing-masing warna hitam dan oranye. Tapi siapa yang tau jika kedua kucing itu ternyata adalah dua ekor hybrid kembar, dan Jisung sendi...