Nara mengunci rumahnya kemudian berjalan kearah pusat kota liyue. Musim gugur telah tiba, daun-daun mulai berjatuhan kelantai.
"Sebentar lagi, pengembara itu datang ke liyue" gumam nara.
Nara menghela nafasnya. Ia tau, waktunya bersama xiao tak akan lama lagi. Ia melihat masa depan, bahwa xiao akan lebih memilih pengembara dari dunia luar dibandingkan dirinya.
Rite of descension diadakan disaat musim gugur tahun depan, jadi dia masih ada waktu satu tahun. Tapi menurut nara, satu tahun tak cukup baginya untuk melihat xiao.
Nara lebih serakah dari yg terlihat.
Matanya menangkap sosok gadis berambut biru, melambaikan tangannya padanya.
"Nona nara!" Ucapnya sembari melambaikan tangannya, memintamu mendekat.
Kamu mendekatinya. Tampak dirinya dengan coat, dress simple dan syal.
"Maaf saya terlambat" ucap nara sambil berjalan mendekati ganyu.
Ganyu menggeleng, kemudian menarik tangan nara dan mengajaknya berkeliling untuk melihat-lihat toko yg ada.
"Astaga, ini lucu sekali!" Ucapnya sambil memegang sebuah patung kecil berbentuk rex lapis versi chibi.
Nara mengalihkan pandangannya. Secara tak sengaja menemukan seorang gadis dengan rambut ungu yg digerai. Gadis itu tampak familier dimata nara.
"Nona keqing?" Gadis itu lantas tersentak, mulai membalikkan badannya dan menatap nara dengan wajah yg merah padam.
"Nona keqing menyukai rex lapis?" Goda ganyu, mata ungu tersebut terbelalak dan dengan segera sang pemilik memukul ganyu.
"Jaga sikapmu" ucap keqing membenarkan syal miliknya. Ah, perkataannya hanya mengalihkan perhatian ganyu, pikir nara.
Nara beralih menatap barang yg dipajang ditoko. Matanya menangkap sebuah benda yg menurutnya menarik. Segera nara berlari kecil menghampiri toko tersebut.
"Tuan, brp harga sanggulan rambut ini" tanya nara pada sang penjual.
Ps: ku gatau nama sanggul kepala yg biasa dipake org" china tuh apa, yah, yg bentuknya kea jarum gede itulah yaa :')
"50.000 mora kak" ucapnya, nara mengeluarkan sekantung mora yg berisikan 50.000 kemudian menyerahkannya pada sang penjual.
Nara menatap sanggul rambut yg kini ada ditangannya. Terbuat dari kristal, berwarna biru sebiru bunga glaze lily kesukaannya dan secantik bunga cecilia.
Nara tersenyum senang kemudian menyimpan sanggul tersebut. Berniat memakainya ketika ia menghampiri xiao, nantinya.
***
Hari sudah semakin gelap. Nara, ganyu dan keqing kemudian berpamitan.
Nara pulang kerumah dengan sekantung barang yg berhasil ia beli. Mulai dari dress, sanggul kepala, dan pastinya jaket karena sebentar lagi musim dingin.
Nara menghela nafas, melepas bajunya kemudian berjalan kekamar mandi.
Nara keluar dengan dress tidur dan rambut basah serta handuk dikepalanya.
Nara mengusap handuk tersebut, kemudian duduk didepan cermin dan menyisir rambutnya.
Nara kemudian membuka jam hydro miliknya. Melihat masa depan.
Nara sedikit merasa tak enak ketika nara membuka jam hydro. Semenjak pertemuan pertamanya dengan xiao, fungsi jam nya menjadi sedikit aneh.
Nara tak melihat xiao malam ini, tetapi nanti dia akan datang. Kurang lebih seperti itu.
Dan benar saja, kali ini ia melihat dirinya tidur sendirian dan menangis sebelum tidur.
"Apa hanya firasatku?" Gumam nara.
Nara menggelengkan kepalanya kemudian menarik selimut dan tidur.
***
Nara terbangun. Ia kemudian berjalan kearah dapur untuk mengambil segelas air mineral.
Nara menyalakan lampu dapur, sontak berteriak.
"ASTAGA!" Teriak nara terkejut.
Tampak xiao yg sedang menyeret seorang pencuri keluar dari rumah nara.
"Kamu lupa mengunci pintu rumahmu" ucapnya sambil melemparkan pencuri tersebut keluar dari rumah.
"Oh, aku baru ingat"
Xiao kemudian berjalan kearah nara, menjitak kepalanya pelan.
"Jangan ceroboh"
Mata nara sedikit melebar, ia menggigit bibir bawahnya. Berharap apa yg nara lihat di jam hydro miliknya tak menjadi kenyataan.
"Terimakasih"
Ia ingin merebut xiao sebelum ia lebih memilih lumine daripada dirinya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Star -Xiao
FanfictionIni hanya kisah sederhana. Tentang sang pria yg berusaha mati-matian menghindar dari kenyataan, dan sang wanita yg selalu menunggu jawaban dari sang pria. "Kenapa kau tak pernah sekali saja melihatku?" "Sebenarnya yg kau suka adalah mata dari nara...