Nara melamun. Bisa-bisanya hukuman yg diberikan dewi gila itu adalah menjadikannya manusia setengah adeptus.
Nara menghela nafasnya panjang. Gadis tersebut masih berusaha untuk membunuh dirinya kembali. Berniat mengembalikan nyawa yg sudah diberikan. Namun, walaupun begitu, nara masih dicegah oleh dewi kehidupan.
Yg hanya bisa nara lakukan adalah menerima ini dengan lapang dada. Padahal kejadian yg ia alami saat ini tak pernah terjadi sebelumnya.
"Mana ada orang yg hidup dua kali..." Stress, nara menyembunyikan kepalanya dibawah bantal miliknya.
Sedangkan venti masih setia duduk dikursi didekat nara, meminum dandelion wine yg ia curi dari angel's share.
"Haha, hidup kembali menjadi zombie" nara melempar sebuah bantal dan tepat mengenai muka venti.
Bel rumah nara berbunyi. Nara membuat gerakan tangan menyuruh venti untuk membuka pintu.
"Tidak mau"
"Buka sekarang" ucap nara sembari melempar beberapa mora kearah venti.
"Aku ini dewa!"
"Pakai itu untuk membeli makan dan dandelion wine"
"Ngoghey" venti dengan cepat berjalan kearah pintu dan membukanya.
Tampak zhongli beserta xiao datang berkunjung. Venti mempersilahkan mereka berdua untuk masuk kedalam rumah nara dan berkumpul dikamarnya.
"Bagaimana kabarmu?" Tanya zhongli sembari menaruh sekeranjang buah diatas meja dikamar nara.
"Tidak, sangat tidak baik" jawab nara yg masih menyembunyikan dirinya dibawah bantal.
"Yg kulihat kau lebih baik"
"Tidak" jawab nara lagi, menekankan bahwa ia tak baik-baik saja.
"Logika dan hukum teyvat mana yg memperbolehkan manusia hidup kembali setelah reinkarnasi?" Pusing nara.
"Yah, untuk masalah hidup lagi, qiqi bisa menjadi referensi yg bagus" kali ini xiao yg ikut nimbrung.
"Diamlah cebol, aku masih marah padamu"
Xiao yg tak terima lantas mengalihkan pandangannya. Ini sudah 3 hari sejak nara yg hidup kembali menjadi manusia setengah adeptus. Beberapa hal yg nara sadari adalah, kalung berbentuk bintang yg mengalung di lehernya tersebut berfungsi untuk menekan kekuatan adeptus dalam dirinya.
"Ingatlah, kau lebih pendek dariku!" Balas xiao.
"Yaya suka-suka kau"
Selagi nara dan xiao berkelahi, venti dan zhongli malah mabuk.
"Dandelion wine atau osmanthus wine nara?" Tawar venti pada nara.
"Sake" jawab nara saat gadis tersebut telah mengeluarkan kepalanya dari tempat persembunyiannya.
"Jangan ngadi-ngadi, disini tak ada sake" jawab venti sembari menyodorkan segelas dandelion wine untuk nara.
Nara menatap sebentar gelas berisi dandelion wine dihadapannya sebelum akhirnya meneguknya hingga habis.
Nara akhirnya ikut mabuk bersama zhongli dan venti. Untungnya, mereka bertiga kuat minum, jadi meskipun mereka minum banyak, sulit untuk mereka kehilangan kesadarannya.
***
"Mou! Ini sudah sore, pulang kalian semuaa!" Teriak nara sembari mengusir kawan-kawan aneh miliknya.
Venti dan zhongli beserta xiao berpamitan untuk pulang. Ralat, pergi dari rumah nara.
Usai kepergian mereka, nara kemudian mengunci pintu rumahnya dan berjalan kekamar mandi. Membersihkan tubuhnya yg sudah lengket.
![](https://img.wattpad.com/cover/266891937-288-k325167.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Star -Xiao
FanfictionIni hanya kisah sederhana. Tentang sang pria yg berusaha mati-matian menghindar dari kenyataan, dan sang wanita yg selalu menunggu jawaban dari sang pria. "Kenapa kau tak pernah sekali saja melihatku?" "Sebenarnya yg kau suka adalah mata dari nara...