chap.5

250 30 0
                                    

Nara terdiam. Ia tak tau harus berbuat apalagi, ia ditinggalkan oleh orang yg sudah hampir satu jam ia tunggu kehadirannya.

"Yg benar saja" ucap nara sedikit sedih.

Ketika nara hendak kembali, ada seseorang yg mengikatkan kain dipinggang nara dari belakang.

"Eh?"

Setelah ikatan itu selesai, orang tersebut menggendong nara dengan gaya brydal style.

Nara terbelalak, xiao kembali.

"Apa?" Tanya xiao dengan tak berdosanya. Pria itu kemudian melompat keatas tebing.

Lompatan xiao jauh lebih tinggi ketika ia sedang menggunakan topeng miliknya.

Xiao menurunkan nara, kemudian melepaskan topeng miliknya. Nara duduk diatas rumput yg ada ditebing tersebut, bersiap menyaksikan lentera diterbangkan.

"Knp kau tadi pergi?" Tanya nara, xiao duduk disamping nara.

"Pahamu terlalu kelihatan, aku tak menyukainya" ucap xiao.

Nara terkekeh kemudian mengambil 2 piring almond tofu yg ia simpan didalam tas tak kasat miliknya.

"Maaf jika sudah tak hangat" ucap nara kemudian memberikan satu piring almond tofu pada xiao.

Xiao menatap piring tersebut, kemudian dengan cepat mengambilnya.

"Terimakasih"

Mereka berdua memakan almond tofu diatas tebing sembari melihat lentera yg diterbangkan.

"Xiao, aku ingin menerbangkan lentera" ucap nara sembari menaruh piring nya yg sudah bersih.

Xiao terdiam. Beberapa detik kemudian mengangkat tubuh nara dan menggendongnya.

"Berpeganglah" ucap xiao.

Nara melingkarkan tangannya dileher xiao, gadis itu bisa merasakan bahwa xiao turun dari tebing.

Xiao kemudian menggunakan anemo miliknya untuk membuat kakinya sedikit terbang sehingga tak langsung menyentuh tanah.

Tak

"Turunlah dan beli lentera yg kau mau, aku akan menunggu disini" ucap xiao dengan memalingkan wajahnya.

Nara tersenyum, mengangguk, kemudian berlari ke stan yg menjual xiao latern.

Nara membeli satu yg sedikit agak besar, ia ingin menerbangkannya bersama dengan xiao.

"Xiaooo" panggil nara dari jauh, ia berlari menghampiri xiao yg sedang berdiri menunggunya.

"Awas Bahaya!" Xiao dengan cepat berlari kearah nara dan memeluk gadis itu.

"Kau harus lebih berhati-hati lagi" xiao memperingatkan nara.

Nara yg tak paham mulai menatap kebawah, merasa bersalah. Tak sengaja matanya menangkap sebilah pisau dibawah, tertancap disela-sela papan kayu.

"Seandainya aku jatuh tadi..." Gumam nara pelan, tetapi xiao masih bisa mendengarnya.

Xiao menarik tangan nara menjauh.

"Ayo terbangkan!" Ucap nara kemudian mengeluarkan lentera yg ia beli.

Nara memejamkan matanya, mengucapkan harapan-harapan miliknya.

"Satu"
"Dua"

"Tiga!" Nara dan xiao dengan bersama menerbangkan lentera tersebut. Nara senang, ia tak henti-hentinya tersenyum walaupun hari ini sudah 2x ia nyaris tiada.

Star -XiaoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang