chap.8

215 28 0
                                    

"Nara, apa kamu... Bisa menyelamatkannya?" Ucap zhongli sambil membawa mayat seorang wanita didalam dekapannya.

"Menyelamatkannya? Apa maksutmu morax?" Tanya nara heran, nara kemudian membalikkan tubuhnya dan berjalan menghampiri zhongli.

"Aku mencintainya... Aku tau kami para dewa bisa bereinkarnasi... Tapi kumohon, selamatkan dia, nara" ucap zhongli, ia mulai terduduk lemas didepan nara.

"Aku benar-benar mencintainya" zhongli mulai menangis.

"Setidaknya..."

"Setidaknya selamatkanlah jiwanya!" Teriak zhongli.

Nara menghela nafasnya. Beberapa detik kemudian lingkaran jam yg besar terbentuk ditanah yg mereka pijaki. Jarum jam panjang menunjuk kearah zhongli dan wanita yg didekapnya, sedangkan jarum jam pendek menunjuk kearah nara.

"Aku dewa waktu, zhongli. Aku hanya bisa mengulang waktu" ucap nara, angin yg kencang mulai menyelimuti tubuh gadis itu.

"Menyelamatkan dewa terlalu berat untukku"

Nara kembali kewaktu dimana dia akan bertemu zhongli 2 jam lagi. Dan untuk morax, perjalanan dari liyue ke mondstad bukanlah apa-apa.

Nara bergegas keliyue, menghampiri tempat yg ia ketahui menjadi tempat kematian wanita yg ada didekapan zhongli 2 jam kemudian.

Nara telah sampai diguili plains, dengan cepat mencari dewi yang akan ia selamatkan, setidaknya jiwanya.

"Nara?" Wanita dengan pakaian putih dan rambut biru sedikit keputih tersebut menoleh kearah nara.

"Guizhong, bisakah aku berbicara denganmu sebentar?" Tanya nara.

Guizhong tersenyum dengan manis, kemudian mengajak nara untuk duduk ditaman miliknya.

"Aku mengulang waktu, guizhong" ucap nara singkat padat dan jelas.

"Oh?? Apa ada suatu hal yg buruk terjadi padaku?" Tanya guizhong, seperti biasa, wanita itu sangat pintar dan peka, sehingga nara tak butuh waktu lama untuk menjelaskannya.

Nara kemudian berdiri dan mengeluarkan polearmnya.

"Guizhong, aku tau ini sedikit menyakitkan, kumohon tahan sebentar" ucap nara, guizhong yg awalnya mengeluarkan memori of dust miliknya pun akhirnya menyimpannya kembali dan tersenyum kearah nara.

"Aku tau kamu melakukannya untukku, nara" ucap guizhong.

Nara menangis tanpa suara, sebelum akhirnya menusukkan polearm miliknya kejantung dewi sekaligus teman dihadapannya.

Nara mengambil jiwa guizhong dan menyimpannya didalam polearm miliknya. Nara melihat jam, masih ada waktu 1 jam 20 menit sebelum akhirnya dia harus kembali dimasa yg seharusnya.

Nara kemudian kembali kemondstad. Menyari tempat yg cocok ia jadikan tempat untuk menyembunyikan polearm miliknya dan kemudian menyegel tempat itu dengan segel kuno. Tentu saja membukanya sangat sulit karena menggunakan teka-teki waktu sekaligus mantra aneh.

Dan hanya dia yg bisa membukanya.

***

"To--" suara nara membeku, tak ingin keluar. Sedangkan adiknya tampak tak bernyawa dengan pisau tertancap didadanya.

Star -XiaoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang