09.00 WIB
Suara musik romantis mengalun begitu merdu dari dalam gedung, para tamu tengah sibuk dengan prasmanan dan berfoto-foto ria dengan pengantin. Ruangannya di dekor dengan sangat indah dan megah hingga membuat para tamu undangan terkesima, bahkan mereka mengundang penyanyi untuk acara pernikahan mereka, bagi mereka CD hanyalah untuk para kaum miskin.
Grace dengan gaun berwana gray di atas lutut dan sepatu hak berwarna putih dengan rambutnya yang ia terurai tanpa hiasan apapun membuatnya terlihat sangat cantik, tanpa harus dipakaikan jepit rambut.
Grace berdecih melihat mamanya dengan laki-laki yang hari ini telah resmi menjadi ayah tirinya itu tengah bersanding dan tersenyum. Ia sama sekali tak menyangka mamanya akan tetap menikah meski Grace menolak keras pernikahan mereka, dan sekarang lihatlah Anna, ia sekarang duduk di samping ayahnya sembari tersenyum puas melihat Grace yang tengah duduk menjauh dari area pelaminan, ia hanya mendengus dan melanjutkan makan ice cream nya.
"Pernikahan ke dua tapi serasa pernikahan pertama! Dasar tak ingat usia! " Grace menggerutu dengan mulut yang penuh akan makanan. Di meja sudah banyak piring, mangkok, dan gelas kotor miliknya. Grace selalu merasa selalu lapar ketika mood nya sangat buruk.
"Makan mulu. " suara melengking mengalihkan perhatiannya.
"Zoya? " mata Grace berbinar ketika mendapati sahabatnya datang ke acara pernikahan mamanya. Sudah lama sekali Grace tak menghabiskan waktu bersama sahabatnya yang satu ini.
Zoya tersenyum sembari melebarkan kedua tangannya hendak memeluk Grace.
"Aaaaaa~ " Grace langsung memeluk manja tubuh ramping sahabatnya.
"Tumben sendiri? Ravi sama Jagat kemana? " Zoya sibuk menengok kesana kemari untuk menemukan dua laki-laki yang biasanya menemani Grace.
"Ada, nanti juga kesini bareng sama yang lain. " Grace kembali memasukkan sate ke dalam mulutnya.
"Heran gue, lo bisa cantik banget gini... " Zoya menggeleng tak percaya melihat paras Grace yang tampak begitu menawan. "Ravi kayanya bakal makin jatuh hati sama lo, soalnya penampilan lo minta dihalalin. " Zoya terkekeh kemudian duduk, Grace hanya mendengus dan kembali duduk menyantap makanannya yang belum ia habiskan.
Tak selang beberapa lama Ravi dan yang lainnya datang dengan setelan yang mana membuat mereka semakin terlihat jauh lebih menawan. Mungkin para tamu undangan akan terpesona. Grace tersenyum lebar mendapati Ravi, Kakaknya dan semua teman laki-lakinya datang.
"Banyak banget makannya, nanti sakit perut. " ujar Ravi sembari menarik kursi di samping Grace, sepasang netranya masih setia memandangi paras Grace yang benar-benar membuat jantungnya berdebar semakin kencang. Bahkan semua teman-temannya ternganga akan penampilan Grace, termasuk kakaknya juga.
"Gapapa, lagi badmood aja " jelas Grace kelewat santai, ia masih sibuk memasukkan kue ke dalam mulutnya. "Oh iya, Sheila dah sembuh? " tanya Grace, ia mendadak teringat Sheila ketika melihat wajah Alam yang nampak murung.
"Belum, tapi dah siuman. " jelas Zoya.
"Ooh pelakunya udah ketahuan? " Grace kembali bertanya.
"Belum, kata Sheila bukan si Annabelle, katanya cowok. " Zoya kembali menyahut.
"Al, jangan murung gitu, acara bahagia orang ini. " bisik Aksa sembari menyenggol lengan Alam dengan sikutnya.
"Ya habisnya masa ke pesta pernikahan gak ada pasangan kan gaasik... " runtuknya.
"Emang lo sama dia udah jadian? Belum kan? Udah senyum aja sampingin dulu masalah gebetan lo. " Aksa menasehatinya.
"Iya-iya. " Alam pasrah akhirnya ikut duduk di dekat Zoya. Aksa dan Andy pun ikut duduk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rain in December | Mark Lee
FanfictionTepat saat hujan di bulan Desember, Aku menyadari bahwa ternyata Aku mencintaimu. "Happy anniversary sayang... I love you. "