28. Yogyakarta

11.2K 480 12
                                    

Assalamualaikum temen-temen
Gimana kabarnya
Sekarang adalah puncak segalanya
Langsung aja deh baca ceritanya
Semoga cerita dari author menemani hari-harimu
Luvvv dari author
.
.
.
.
.
.
.

Assalamualaikum temen-temenGimana kabarnyaSekarang adalah puncak segalanyaLangsung aja deh baca ceritanyaSemoga cerita dari author menemani hari-harimuLuvvv dari author

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

...

"Katanya disetiap sudut Kota Yogyakarta tak lepas dari sebuah cerita dari pengunjungnya. Dan ternyata, itu terjadi pada kisahku yang menambatkan hati kepada salah satu penghuni Yogyakarta."

🌺🌺🌺

Pagi ini adalah pagi yang kami nantikan, berkunjung lagi ke Kota yang menjadi saksi perjalanan hubungan kami dan bagaimana rasa Cinta itu tumbuh. Kami berjalan berdampingan diiringi beberapa bawahan papa yang membantu membawa barang-barang kami.

Mama menghentikan langkahnya, dan berpaling menghadap kearahku yang duduk dibelakangnya.

"Kamu yakin sama keputusan kamu?" Pertanyaan yang terlontarkan membuatku terdiam. Tanganku meremas ujung baju yang aku kenakan.

"Iya ma yakin," jawabku beberapa saat

Mama menghembuskan nafasnya panjang

"Mama dukung kamu" kata mama tersenyum lalu kembali berjalan

Gus Arkhan berjalan disampingku lalu meraih tanganku dan digenggamnya. Ia tersenyum kearahku sekolah berkata

"Aku selalu disini buat kamu"

Aku tersenyum kembali kearahnya

Ya Allah terimakasih, atas apa yang terjadi yang membuatku lebih belajar lagi, belajar mengikhlaskan, belajar menerima apa yang sudah engkau garis takdirkan hingga akhirnya, aku menuai manisnya. Semoga semua langkahku dalam Ridhomu.

Gerbang masuk pesantren terlihat jelas dan nyata olehku yang berlalu menggunakan mobil

Terlihat jelas orang orang yang menanti kedatangan kami saat kami sampai halaman kediaman kyai

Kami pun turun disambut baik oleh keluarga Pak kyai

Tampak wajah penuh haru terpancar dari sorot matanya yang berkaca-kaca melihat kedatangan kami

Aku memeluk bu nyai dan dibalas pelukan itu dengan erat

"Maafin umi nak" katanya

"Aku gapapa umi, kita keluarga" jawab alfy dengan lembut

Abi mengusap punggung bu nyai untuk menenangkan beliau

"Ayo mari masuk, " Abi mempersilahkan kami masuk ke dalam agar bisa berbincang bincang dengan nyaman

Gus nya saya ✅ - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang