16. bersalah

8K 544 11
                                    

Bismillahirrahmanirrahim
Assalamualaikum temen temen!!
Annyeong kita ketemu lagi
Gimana nih ceritanya menurut kalian?
Langsung coment dan jangan lupa vote ya!
Selamat membaca!

---

Gus arkhan tertunduk lesu di taman rumah sakit. Rasa bersalah selalu menyelimuti hatinya. Tak hanya rasa bersalah, namin rasa takut dan khawatir akan keadaan istrinya sekarang ini yang belum juga sadarkan diri dari komanya.

Sungguh tak terasa, gus arkhan sedari tadi menunduk ternyata menangis mengingat berapa baiknya istrinya. Mengingat segala yang di ceritakannya saat sedang bertemu ning nashwa.

Seorang perempuan berpakaian syar'i mendekati gus arkhan yang sedang tertunduk lesu menangis

Perempuan itu tanpa permisi langsung duduk di samping gus arkhan dan menyodorkan sapu tangan kepada gus arkhan

"Nih" kata perempuan itu yang tak lain lagi adalah kakak perempuan gus arkhan yaitu ning fatma

"Makasi" arkhan menerima sapu tangan itu dan menghapus air matanya

"Aku tau semuanya, hubungan kalian sebelumnya ga pernah baik. Cuma acting" tutur ning fatma dengan jujur

Gus arkhan amat sangat terkejut dengan apa yang di katakan kakak perempuannya itu

"Ning"

"Apa rencana kamu gus?" Kata ning fatma

"Jangan panggil saya gus, ning. Saya nggak pantas di panggil gus"

Ning fatma sebenernya juga merasa iba dengan keadaan adiknya sekarang ini, tapi mau bagaimana lagi. Ning fatma cuma bisa berdo'a agar permasalahan adik laki kakinya itu cepat selesai.

"Saya sebenernya takut ning, jika pihak keluarga memutuskan hubungan dengan keluarga pesantren. Saya mengaku berdosa sekali ning, sampai menumbuhkan bibit kebencian diantara 2 keluarga" ucap arkhan sedih

"Jangan menyerah ya, sebelum keputusan terakhir itu benar benar ada. Saya akan selalu berdo'a untuk kebaikan kalian" kata ning fatma sambil mengusap pundak adik laki lakinya dengan senyuman

"Makasi banyak Ning" Arkhan dengan wajah lesunya

---

Di dalam ruang rawat inap alfy dirawat, mamanya tampak merasa bersalah terhadap anaknya, karna selaama ini jarang sekali disamping anak perempuannya itu

"Semua ini salah mama, maafin mama alfy, mama pengen kamu cepet sadar" kata mama tampak sangat sedih

"Kita doakan alfy agar cepet sadar dari komanya ma" kata Zaky

Tak hanya Zaky, Rifky dan kedua orang tua alfy yang sedih, bahkan adik laki-laki alfy terus memandangi kakaknya yang tak sadarkan diri itu dengan tatapan sedih tanpa bisa menangis

Dek izan ingat saat kakanya yang bar bar itu selalu membelanya

Beberapa tim Media memasuki ruangan untuk memeriksa keadaan alfy yang masih belum sadarkan diri

"Gimana dok?" Tanya mama

"Belum ada perkembangan, sebenarnya keadaan ini sangat lah berbahaya untuk kesalamatan pasien apa lagi jangin yang ada di dalam kandungannya" kata dokter menjelaskan

"Apa yang harus kami lakukan dok? Untuk keselamatan mereka?" Tanya mama khawatir

"Kita telah memberikan perawatan dan pelayanan yang terbaik, kita telah berusaha dan yang terakhir adalah kita harus lebih mendekatkan diri kepada allah memohon ampunan dan kesembuhan pasien dan juga keselamatan janin yang ada di dalam kandungan pasien" kata dokter

"Terimakasih banyak dok" kata mama alfy

"Iya bu, sama-sama. Kami pamit dulu, karna ada pasien yang harus kami periksa juga" kata dokter tersebut

"Oh,. Iya dok"

###

Waktu terus berjalan dan tentunya sudah tidak pagi lagi,

Usai menunaikan ibadah sholat ashar, arkhan membuka kembali kitab-kitab yang lama tidak ia baca

Kata demi kata ia membacanya dengan seksama. Hingga ia tak sadar seseorang telah lama mengetuk pintu kamarnya

"Tok.. tok.."

"Nak, kamu apa kamu baik-baik saja?" Tanya seorang diluar yang tak lain lagi suara umi

" Iya umi, masuk saja pintunya ndak di kunci" kata arkhan

Umi lalu membuka pintu kamar yang terbuat dari kayu itu

"Ada apa mi?" Tanya arkhan

Umi lalu duduk di sebelah arkhan dan menggenggam tangan putranya

"U,.umi kenapa?" Tanya arkhan dengan nada cemas dengan suara terbata-bata

"Nak,.. pesen umi,. Kamu harus terima apapun keputusan keluarganya yo, jangan buat keluarganya sedih" kata umi dengan lemah lembut

"Maksud umi?" Kata arkhan yang kurang paham

"Mertua kamu, mama alfy datang, sekarang mau ketemu sama kamu,. Umi sangat berharap ke kamu nak,. Terima apa yang mereka putuskan yo," kata umi

"U,.. umi, saya ndak bisa janji. Maaf umi, tapi saya akan berusaha untuk tidak membuat mereka sedih" kata arkhan

"Saya ke bawah ya umi" kata arkhan lalu bergegas untuk turun ke pantai satu menemui mertuanya

Arkhan menuruni anak tangga datu persatu untuk sampai ke pantai satu bertemu dengan mertuanya, mama alfy

"Assalamualaikum" arkhan mengucapkan salam lalu mencium tangan mertuanya itu

"Waalaikumsalam,." Jawab mereka bersamaan

"Saya sudah mendengar ceritanya," kata mama alfy yang membuat arkhan sulit berkata-kata

"Ma, Saya meminta maaf sebesar besarnya atas kesalahan saya ini, kesalahan yang tidak mungkin bisa di maafkan" kata arkhan

"Kami cuma minta satu, bebaskan alfy" kata mama

"Maksud mama?" Kata arkhan sangat terkejut

"Iya, bebaskan alfy dari ikatan kalian berdua" kata mama

Lidah arkhan sangat kelu mendengar permintaan mertua nya

"M,. Ma,. Maaf saya nggak bisa"

"Apa masih kurang kamu menyakiti hati alfy? Apa masih kurang?" Kata madam alfy sembari menitikkan air matanya

"Saya sangat mencintai alfy, saya sanggup menunggu, tapi saya tidak sanggup jika melepas" mata arkhan memerah

"Cinta? Saya ga percaya" kata mama

"Saya terbiasa, karna itu saya sampai tidak menyadari bahwa itu Cinta" kata arkhan

"Kita tunggu saja sampai alfy sadar, biar alfy yang memutuskan" kata mama memberikan putusan terakhir ya sambil mengusap air matanya

"Saya pamit, assalamualaikum" kata mama langsung pergi meninggalkan rumah kyai

"Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh" arkhan menjawab sambil melihat kepergian ini mertuanya

Arkhan tak sanggup membendung kesedihannya, ia menangis di ruang tamu setelah ini mertuanya benar benar menghilang dari hadapannya

Umi tampak iba lalu memeluk putranya yang tengah bersedih

"Umi, arkhan sangat berdosa umi" ucapnya di sela -sela tangisnya

"Percaya nak, jalan allah selalu yang terbaik, semua telah memiliki garis takdir masing- masing, kamu harus selalu berdo'a untuk kebaikan kita semua, tak terkecuali" kata umi menenangkan putranya.

---

Hai haiiiii temen temenn
Alhamdulillah akhirnya bisa up juga setelah lumayan lama
Ikutin terus ya Kisahnya gus arkhan sama alfy

Apa mereka bakal pisah beneran? Atau.......

Pokoknya ikutin terus kisah mereka

Gus nya saya ✅ - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang