5.perubahan

7.7K 542 0
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم
.
.
.
.
.
Selamat membaca
Semoga suka
Kalo dah suka kasi vote ya
Di follow sekalian🤍🙃

---

Teh hilma kembali duduk di tempatnya tadi

"Sampai mana tadi?" Tanya remeh hilma

"Akhirnya,.." jawab alfy

"Oh iya, sampe akhirnya pas aku lagi nunggu jemputan pondok, aku nyamperin si anak tadi, aku tanyain"kenapa dek?".jadi dia itu cewek, pake seragam SMA tulisannya kelas X, trus dia jawab "kakak2 tu cantik, anggun, sopan, saya kepengen bisa belajar di pondok. Mbak santri Al Ihsan kan?, Saya pengen mondok mbak, tapi Ndak bisa, Ndak ada uangnya, Ndak di izinin juga, kalo pun di izinin juga saya ga bisa." Habis itu aku tanya lagi "kenapa ga bisa? Kenapa adek pengen mondok?" Di jawab deh " emak lagi sakit, uang pun Ndak punya, pasti nyusahin bapak, saya jadi harus merawat emak. Adek pengen mondok karna pengen bisa belajar agama" jawabnya gitu, trus aku jelasin. Gimana biar adek itu bisa belajar agama tanpa harus mondok" kata teh hilma panjang lebar

"Jadi intinya fy, kamu harus bersyukur sama apa yang ada sama kamu sekarang, belum tentu semua yg kamu benci itu di benci orang juga,. Kamu bisa langsung dapat sesuatu, tapi ada juga orang yang harus susah payah, jatuh bangun buat dapet hang dia mau. ga semua orang bisa masuk pondok, dapet ilmu agama yang banyak, temen banyak, pengalaman banyak, jadi kamu harus manfaatin waktu kamu bener2 " nasihat teh hilma lagi

"Teh, mama sama papa tu dah nggak sayang sama aku, buktinya aku di masukkan pondok, ga pernah di jenguk pula" kata alfy

"Ga ada orang tua yang ga sayang anaknya fy, mama sama papa kamu itu sayangg banget sama kamu, sama bang rifky, Zaky, dek izan. Sebenernya mama ga tega kamu masuk sini, tapi itu buat kebaikan kamu. Kalo bukan permintaan Zaky kamu masih di luar sekarang, ga tau kaya apa" kata teh hilma

"Berarti bang Zaky yang ga sayang sama aku" kata alfy lagi

"Kok gitu, Zaky sama, sama sayang banget sama kamu. Kamu pernah dimarahin zaky? Enggak kan? Sekali sebelum masuk pondok pun kamu ga di marahin, cuma di diemin. Kenapa Zaky seperti itu? Karna Zaky sayang sama kamu, kamu beruntung Zaky yang disana. Kalo misalnya Rifky, kamu bisa di marahi habis2 an" kata hilma

Ya, Zaky dan Rifky sama2 laki2 yang sayang sama adiknya. Bedanya Zaky kalem tapi tegas. Kalo Rifky cuek, dingin, lebih tegas lagi. Kalo ada yang salah ha dimarahin.

Tak lama di bicarakan Rifky telah pulang dan berjalan mendekati alfy.

"Masih disini?" Kata Rifky

"Hmm" jawab alfy singkat

"Tumben cepet mas" kata teh hilma

"Iya, pak kyai mau ada acara" jawab Rifky ramah

Bang Rifky mahh emang cuek, tapi kalo sma teh hilma, gunung es nya mencair.

"Oo gtu" hilma

"Miii, air anget, mas mau mandi" kata Rifky manja

"Idihhh, apa banget sih bang, panas kaya gini minta air anget" kata alfy malas

" Sirik aja si lu" jawab Rifky

Teh hilma tersenyum melihat suaminya dan alfy adu mulut kecil. Lalu ia masuk ke rumah menyiapkan air hangat untuk Rifky

---

Sejak hari itu aku memulai perubahan besar dalam hidupku, mulai belajar mendengarkan kajian. Rajin setoran. Ga pernah kena hukuman lagi. Sering menghabiskan watu di masjid dari pada di kamar

"Si alfy kok jadi rajin?" Kata rahma

"Iya Alhamdulillah ya, saya liat alfy jadi makin khusyu' ibadahnya. Lebih rajin dari biasanya" kata Nisa

"Iya Alhamdulillah Nis" sambung Yaya

"Oh iya, tau enggak? Gus Arkhan yang ngisi seminar besok pagi lho" kata Imah

"Bukannya pak kyai?" Kata Nisa

"Gus Arkhan, aku liat sendiri kok, pengumumannya" kata Imah membenarkan

"Aduh jadi ga sabar besok" kata Yaya menimpali

Seseorang memasuki kamar

"Assalamualaikum" alfy memasuki kamar sambil membawa 1 buku tebal berjudul fiqih wanita di tangannya dan Alquran berukuran sedang yang 3 bulan ini di bawanya kemana2 untuk hafalan

"Waalaikumsalam" jawab teman2 alfy serentak

"Lagi pada ngomongin apa?" Tanya alfy sambil menaruh buku dan Al-Qur'an nya di meja

"Ini lho fy, Gus Arkhan yang ngisi seminar besok. Aku jadi ga sabar" kata Imah

Alfy mengernyitkan dahinya

"Siapa tu Gus Arkhan?" Kata alfy dengan polosnya

"Masya Allah fy, kamu Ndak tau Gus Arkhan?" Tanya Imah tidak percaya

"Ga penting" kata alfy lagi

"Gus Arkhan itu putranya pak kyai Abdullah, lulusan Mesir. Kamu sudah disini 4 bulan masak Ndak tau?" Kata alfy

"Enggak" kata alfy polos

"Kamu besok ikut seminar kan?" Tanya Imah lagi

"Iya" ya itu nanti pembicaranya Gus arkhan, pokoknya kamu harus lihat" kata Imah dengan semangat

"Oo" jawab ku singkat

Nisa, rahma, yaya tertawa melihat ekspresi alfy yang terlihat lugu, karna biasanya alfy urakan. Ga bisa diem kalo ada orang nyolot

"Kok kalian ketawa sih? Aneh" kata alfy lalu meraih buku nya untuk di baca

"Oh sekarang ada yang sok lugu ya" celoteh Pipit di dalam kamar

Pipit memang tidak di kamar itu tapi ia sedang menghampiri teman sebangsanya

Alfy hanya diam fokus dengan buku nya

"Ssttt Pipit! Ga boeh gitu" tegur Nisa

"Apa? Berani sama aku? Kamu lupa siapa aku? Pipit alkhasanah putrinya haji syamsul sahabatnya kyai Abdullah" kata Pipit membanggakan dirinya

Semua temen2 alfy hanya diam, malas menanggapi.

Alfi menarik bibir nya menyudut ke kanan seperti senyuman meremehkan

"Ehhhh... Orang gila! Malah nantangin!" Si Pipit tambah memanas

"Iya! Kamu lugu2 ternyata sama aja, !" Sahut Icha teman Pipit

Alfy lalu menatap 2 orang itu dengan wajah judesnya yang kembali

2 orang itu terlihat gelagapan tapi di tutup tutupi

"Pipit Al Hasanah, tau kan artinya apa?, Kalo icha, Khairunnisa tau juga kan artinya?" Kata alfy berdiri dari duduknya dan mengambil cermin yang ada di meja kemudian berjalan mendekati mereka

"Nih, gue pinjemin buat kalian berdua, nanti kalo udah di kembaliin ya, taruh aja di meja gue" kata alfy lembut masih dengan bahasa Lo gue nya lalu pergi meninggalkan mereka berdua

"Assalamualaikum" kata alfy

"Waalaikumsalam" teman teman alfy menjawab

"Eh, ini buat apa Cha?" Tanya Pipit ke Icha

"Kaca, buat ngaca lah Pipit, kita di suruh ngaca, intinya gitu" ucap Icha berbisik

"Kenapa Ndak bilang dari tadi?" Kata Pipit kesal

Nisa dan yang lainnya tertawa kecil melihat Pipit

"Yuk pergi Cha" kata Pipit pergi dengan langkah kaki yang di hentakkan.
.
.
.
.
.
.
.
Next
Ikuti terus ya lanjutannya

Gus nya saya ✅ - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang