1

2.9K 202 1
                                    

Tangan lentik nan putih menyatukan tiap helaian rambut hitam legamnya menjadi satu ikatan. Tangan itu meraih sisir biru langit dan menyisir poni ratanya. Ia tersenyum setelah kegiatannya itu selesai

"Nice"

Seorang gadis cantik dengan tubuh semampainya yang dibalut dengan White T-shirt + black jeans meraih tas ranselnya dan blue jacket denim over size, sebelum beranjak keluar dari kamarnya

Menuruni tiap tunggakan tangga yang menghasilkan suara ketukan dari kaki cantiknya yang dibalut sepatu white converse

Mengalihkan atensi wanita paruh baya yang sedang menyiapkan makanan di atas meja

"Good morning, mom"

"Good morning, honey"

Lalisa Aurelia Bruxy-- menarik kursi lalu mendudukkan diri di atasnya. Menelisik hidangan di atas meja lalu mengambil sepotong sandwich dan memakannya dengan ekspresi nikmat

"Mmm..always the best!" Ucap Lisa memberikan jempolnya dengan mulut penuh. Membuat Irena-- terkekeh geli dengan tingkah anaknya

"Morning"

Seorang laki-laki berperawakan jangkung datang menyusul Lisa yang sedang menikmati sarapannya. Irena dan Lisa menoleh lalu membalas sapaannya

Menarik kursi di sebelah Lisa dan ikut bergabung menikmati sarapan paginya

"Widiih, pak dokter bersinar banget pagi ini" goda Lisa melihat penampilan laki-laki di sebelahnya yang dibalut dengan kemeja putih, dimana lengan kemejanya digulung sampai sikut

Leo Gerald Bruxy-- menghela napas malas mendengar pujian, lebih tepatnya menggoda dari sang adik

"Papah udah berangkat ya" tanya Leo di sela-sela mengunyahnya

"Iya, tadi pagi-pagi banget, papah berangkat. Katanya, mau ketemu sama klien dari Y.Y Company" jelas Irena

"O? Itu bukannya perusahaan yang gede banget itu ya? Yang..perusahaan terbesar di Asia itu?" Ujar Leo dengan nada keterkejutannya

Irena menganggukkan kepalanya,
"Iya. Kamu ngga baca berita hari ini? Kan pemilik Y.Y Company sekarang diganti sama anak tunggalnya" tambah Irena

"Dan nanti mereka ngadain pesta penyambutan gitu buat anak tunggalnya Pak Rangga dan...ayah kamu diundang" jelas Irena

Leo mengangguk-anggukkan kepalanya mendengar penjelasan sang mama. Sementara Lisa sibuk memakan sandwichnya yang tinggal sesuap lagi

"Ayo bang, berangkat" ujar Lisa setelah meneguk segelas susunya

"Hm, ayo"

Lisa meraih jacket denimnya yang tersampir di kursi lalu memakainya. Menghampiri Irena dan menyalaminya. Begitupun dengan Leo

"Kita berangkat mom!" Teriak Lisa sambil melangkah keluar rumah yang diikuti Leo di belakangnya

Irena menggelengkan kepala dan tersenyum hangat melihat kedua putra putrinya

°°°°

Lisa tengah mengotak ngatik ponselnya. Sementara Leo menyetir di sampingnya

"Ishh, ini apa si. Kok di beranda ada berita ini mulu" ucap Lisa sambil terus men-scrool layar ponselnya

Leo melirik adiknya itu,
"Kenapa?"

Lisa memperlihatkan isi layar ponselnya pada Leo, Leo memundurkan wajahnya dan melihat isi ponsel Lisa, ingin tahu penyebab adiknya itu mendesah kesal

Leo ber-oh ria membuat Lisa mengernyit,
"Apa itu? Lo tau?"

"Loh, tadi gue sama mama ngomongin itu pas sarapan. Lo ngga denger ya"

Lisa mengerutkan kedua alisnya, tengah mengingat-ingat. Namun, Lisa mengedikkan bahunya tanda tidak tahu

Leo mendesah pelan. Ia sudah menduga adiknya ini tidak akan menghiraukan percakapan yang menurutnya tidak penting.

Baru saja Leo membuka mulutnya, berencana akan menjelaskan. Namun berhenti, menoleh pada Lisa yang sedang menatapnya

"Hah..gue kasih tau lo juga ngga bakalan paham"

Bahu Lisa merosot, padahal dirinya dari tadi menunggu abangnya itu membuka suara untuk menjelaskan

Namun, Lisa mengangguk-anggukkan kepalanya. Ada benarnya juga, mau dijelaskan se-detail apapun jika menyangkut hal yang tidak ia minati, dia tidak akan paham.

"Oiya bang. Gue kesel banget sama fans fanatik lo tuh. Di Campus, gue disuruh titip salam mulu ke lo. Belom lagi ada yang nitip barang lah. Kesel banget gue. Si Anne juga. Sama-sama nge-demenin lo. Heran gue"

Leo terkekeh mendengar kekesalan Lisa terhadap para perempuan yang menyukainya

"Apa si, bagusnya lo. Yang ada minim akhlak lo mah" celetuk Lisa, membuat Leo menoleh pada Lisa dengan wajah terkejutnya

"Heh! Lo ngga tau?? Julukan Abang si worlwide handsome"
"Brad pitt aja kalah sama kegantengan gue" ucapnya dengan penuh percaya diri

Lisa bergidik ngeri melihat tingkat kepedean abangnya ini yang sudah kelewat tinggi

"Sialan! Malah ngelunjak"

Tapi bener adanya si. Leo ini gantengnya kelewatan banget. Rahang tegas + hidung mancung + wajah putih bersih, bahkan pori-porinya aja sampe ngga keliatan + bibir tebal warna pink alami + menjulang tinggi + Dada bidang. Sebenarnya kalau di gambarkan lebih lanjut, Leo itu sangat perfect. Udah gitu, profesinya yang menjadi dokter membuat lebih-lebih para kaum hawa menyukainya

Sebenarnya, Lisa sadar dan tidak munafik kalau abangnya ini ganteng maximal. Cuma, Lisa ngga mau ngungkapinnya, ntar malah makin kepedean lagi. Kaya tadi, baru aja curhat tentang fans-fansnya, Leo sudah membanggakan dirinya begitu tinggi. Gimana, kalo Lisa bilang abangnya ini ganteng. Yang ada makin kesenengan ntar dia

Tak terasa mereka sudah sampai di wilayah Campus Lisa. Lisa yang sadar langsung meminta memberhentikkan laju mobilnya. Membuat Leo mau tak mau berhenti. Sudah tau alasan Lisa memberhentikan mobilnya

Lisa melepas seat beltnya dan meraih tas ranselnya, beralih pada Leo dan menyalaminya

"Nanti abang jemput ya" ujar Leo membuat Lisa menoleh cepat padanya dan menatapnya tajam

"Sekaliii aja ya. Masa abang mau jemput kamu ngga boleh" ucapnya dengan nada memohon

"Abang ngga tau apa pura-pura ngga tau si! Mau ntar kita ngga bisa pulang?!"

"Yaelah...sekali-kali nyapa para fans gapapa kali"

"Gue aduin kak Fely, tau rasa lo" ucap Lisa mengancam

Membuat Leo terbelalak dengan ancaman Lisa,
"E-eh jangan dong.."

Lisa berdecak dan memilih keluar dari mobil

Leo membuka setengah kaca mobilnya dan melongok keluar,
"Belajar yang bener!"

"Iya-iya! Udah sana" ucapnya dengan nada mengusir membuat Leo berdecih

Leo pun menjalankan mobilnya menjauhi area Campus dan Lisapun mulai melangkah berjalan menuju Campusnya yang tinggal beberapa langkah lagi

°°°°

LIMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang