"Hah?!"
"Maksudnya?"Tara menggaruk tengkuknya yang tak gatal,
"Maaf, papa salah kirim""Hah?!" Semakin jadilah Lisa menampilkan ekspresi konyolnya
"Seharusnya papa kirim chat ke Pak Rudi, tapi malah ke kamu hehe" jelasnya
'apa ini' 'apa ini'. Apakah papanya ini tidak bisa membedakan nama anaknya dengan nama seorang supir di rumahnya??
Lisa mengulum bibirnya dan membuat ekspresi seolah ia merasa telah tersakiti. Membuat tiga orang yang tengah memperhatikan mereka tersenyum kikuk, kecuali Mavi yang tengah menatap aneh pada Lisa
Bukankah papanya ini baru saja menyia-nyiakan waktunya? Seharusnya setelah pulang dari Campus, saat ini Lisa pasti sudah berada di kedai langganannya sedang menikmati dua piring penuh spicy chicken wings
Lisa menengadahkan kepalanya, menghela napas kasar. Lalu memejamkan matanya, mencoba bersabar
"Oke. It's oke. I'm fine"
"Kalo gitu, Lisa pergi dulu ya" pamit Lisa setengah ikhlas"E-eh kamu mau kemana?" Tanya Tara
Tok
Tok
Suara ketukan pintu membuat atensi mereka teralihkan
Krieett
Seseorang membuka pintu dan menunjukkan presensi seorang wanita anggun dengan sebuah dokumen di genggamannya
"Permisi. Sekarang waktunya Pak Tara untuk menghadiri pertemuan dengan G.O Corp" ucapnya
Tara menganggukkan kepala lalu beranjak keluar dari meja kebesarannya
"Pak Rangga, kita ketemu lagi nanti malam ya" ujar Tara pada Rangga
"Siap, siap Pak! Saya tunggu kekekek" balasnya seraya terkekeh
Tara mengangguk,
"Kalau begitu saya pergi dulu ya""Iya Pak. Silahkan"
Tara beralih pada Lisa yang sedang menatapnya malas,
"Papah pergi ya""Iya." Singkatnya
Tara mengacak surai Lisa sebelum melangkahkan kakinya keluar ruangan
Lisa berdecak membenarkan tataan rambutnya
"Lisa.. om pergi ya" ucap Rangga seraya tersenyum
"Oh, iya om" nada Lisa langsung berubah, mencoba ramah walaupun hatinya terasa sakit karena ulah sang ayah. Lebay emang
Rangga beralih pada Elena yang sejak tadi diam menyimak pembicaraan orang dewasa itu, dan membawanya kedalam gendongannya
"Sampai jumpa Lisa" pamitnya
Lisa menganggukkan kepala,
"Iya om, hati-hati di jalan om"Rangga menganggukkan kepala, lalu melangkahkan kakinya meninggalkan ruangan
Lisa pun memutuskan untuk ikut pergi, sebelum atensi-nya menangkap Mavi yang masih berdiri diam di hadapannya tengah menatapnya
"Ngga ikut keluar?" Lisa mengangguk-anggukkan kepalanya saat tidak dapat jawaban dari lawan bicaranya
"Oh, mau nginep ya. Hati-hati deh kalo gitu, kadang suka ada nyamuk disini. Kunci aja pintunya.. sama oh!"
KAMU SEDANG MEMBACA
LIMA
FanfictionKisah Seorang gadis berponi bernama Lalisa Auristela Bruxy, seorang mahasiswi photography diharuskan seringnya berhadapan dengan seorang pria yang bernama Mavi Yardan Yudhistiwa, yaitu pria yang menjabat sebagai seorang CEO yang diidam-idamkan ribua...