"uncle!! Aku lapar~" Elena merengek di atas pangkuan seorang anak laki-laki sambil memegangi perutnya
Aciel Emilio Garett-- mengusap perut adiknya lalu beralih pada Mavi di sebelahnya yang sedang mengemudi
"Kita makan dulu uncle" pintanya
Mavi melirik,
"Kalian mau makan apa?" Tanyanya seraya mengusap pucuk ElenaElena tengah berpikir seraya menggumamkan sesuatu,
"Ah! Aku mau.. chicken!" Ucapnya semangat"Mau chicken?" Beo Mavi, yang dibalas anggukan semangat oleh Elena
"Mm..dimana ya resto chicken yang enak" gumamnya
"Aku tau uncle! Aku pernah pergi sama kakek! Disitu enaakk banget" sahut Elena
"Ohya? Dimana?"
°°°°
Masih di tempat yang sama. Lisa tengah berada di depan etalase yang di dalamnya tersedia bermacam-macam aneka cake.
"Lis, lo ngga ada kenyang-kenyangnya ya" coment Ana menatap malas gadis di hadapannya yang sedang sibuk menelisik ke dalam etalase
"Oh nah! Gue mau ini aja deh. Itu, itu, sama itu ya" ucap Lisa tak mengidahkan pertanyaan Ana padanya
Ana hanya bisa menggelengkan kepala. Bukannya ia tak bersyukur dengan Lisa yang setiap harinya hampir memborong isi kedainya. Dia justru sangat berterima kasih karena Lisa membantu usahanya. Dia hanya heran saja, seorang gadis dengan tubuh ideal memakan makanan begitu banyak tapi tak berpengaruh sama sekali pada tubuh gadis itu
Lisa tersenyum lebar kala Ana menyiapkan pesanannya. Gadis itu, memang tak ada puasnya jika sudah bersangkutan dengan makanan
"Waahh ada cheescake!"
Suara nyaring anak kecil membuat atensi Lisa menoleh dan menunduk kala ia mendapati presensi gadis kecil tengah menatap cake di dalam etalase
"Elena jangan lari!" Disusul suara anak laki-laki yang menghampirinya
Lisa mengernyit saat dirasa nama itu tidak asing
Lisa menoleh saat suara kresek mengalihkannya. Gadis itu tersenyum lebar saat Ana menaruh kantong plastic itu ke hadapannya,
"Terimakasih kakak" ucapnya, membuat Ana bergidik
"Elena"
Suara berat itu membuat Lisa menoleh dan alangkah terkejutnya saat ia menemukan presensi Mavi berdiri di sebelahnya
Mavi yang merasa diperhatikan menoleh dan sama terkejutnya dengan Lisa saat mendapati presensi satu sama lain. Namun, tidak seterkejut gadis di hadapannya yang sampai menganga lebar
Lisa menunjuk Mavi dengan terkejut,
"Lah..elo!"Pria itu tak mengidahkan keterkejutan Lisa. Ia beralih pada kedua keponakannya yang sedang memperhatikan mereka
"Ayo, katanya mau makan" ucap Mavi
"Kalian saling kenal?" Aciel bersuara, menatap dua orang berbeda gender itu bergantian
Lisa menoleh pada anak laki-laki yang lebih tinggi dari gadis kecil di sebelahnya
"Ngga. Udah, sekarang kalian mau pesan apa?" Sela Mavi seraya mengalihkan pembicaraan
Lisa menatap pria di hadapannya tak suka. Seolah dirinya dianggap tak sepenting itu
Ana yang juga memperhatikan mereka, mengernyit bingung menatap mereka bergantian
"Sstt.. heh!"
Lisa menoleh pada Ana,
"Lo kenal?" Tanya Ana, membuat Lisa bingung ingin jawab apa"Misi, saya mau pesan" ucap Mavi bersuara menatap Ana lalu melirik Lisa, gadis yang tak bergeming di tempatnya
Ana dengan gelagapan tersenyum menanggapinya. Lisa menatap tajam laki-laki di hadapannya, ia paling tidak suka diabaikan. Gadis itu menyambar kantong plastic-nya secara kasar dan memutuskan pergi dari sana
Mavi melirik kepergian Lisa lalu menggeleng kecil melihat tingkah gadis yang baru saja ia temui beberapa jam yang lalu
°°°°
"O'hoh! Tiba-tiba mood gue langsung down pas ketemu tuh cowo! Ngeselin banget tuh mukanya!" Dumel Lisa seraya menghentakkan kakinya kesal. Ia tak tahu mengapa, saat bertemu dengan pria itu, mood nya mendadak buruk.
"Liat ngga mukanya tadi?! Sok banget." Dumelnya dengan kesal tak tahu berbicara pada siapa
Lisa menghentikkan langkahnya, saat ia melewati sesuatu. Ia memudurkan langkahnya dan menoleh pada sebuah taman
Matanya memicing, seperti sedang memastikan sesuatu dan selanjutnya terkejut dengan apa yang dia lihat. Ia memutuskan mengambil langkah seribu ke objek yang baru saja ia lihat
"Anne!"
Seorang gadis dengan surai blonde yang sedang sibuk bersenda gurau dengan seorang pria di sampingnya terkejut bukan main saat ia melihat sang sahabat yang membuatnya reflek berdiri
"Lisa?!"
°°°°
KAMU SEDANG MEMBACA
LIMA
FanfictionKisah Seorang gadis berponi bernama Lalisa Auristela Bruxy, seorang mahasiswi photography diharuskan seringnya berhadapan dengan seorang pria yang bernama Mavi Yardan Yudhistiwa, yaitu pria yang menjabat sebagai seorang CEO yang diidam-idamkan ribua...