6

887 114 0
                                    

"uncle!! Aku lapar~" Elena merengek di atas pangkuan seorang anak laki-laki sambil memegangi perutnya

Aciel Emilio Garett-- mengusap perut adiknya lalu beralih pada Mavi di sebelahnya yang sedang mengemudi

"Kita makan dulu uncle" pintanya

Mavi melirik,
"Kalian mau makan apa?" Tanyanya seraya mengusap pucuk Elena

Elena tengah berpikir seraya menggumamkan sesuatu,
"Ah! Aku mau.. chicken!" Ucapnya semangat

"Mau chicken?" Beo Mavi, yang dibalas anggukan semangat oleh Elena

"Mm..dimana ya resto chicken yang enak" gumamnya

"Aku tau uncle! Aku pernah pergi sama kakek! Disitu enaakk banget" sahut Elena

"Ohya? Dimana?"

°°°°

Masih di tempat yang sama. Lisa tengah berada di depan etalase yang di dalamnya tersedia bermacam-macam aneka cake.

"Lis, lo ngga ada kenyang-kenyangnya ya" coment Ana menatap malas gadis di hadapannya yang sedang sibuk menelisik ke dalam etalase

"Oh nah! Gue mau ini aja deh. Itu, itu, sama itu ya" ucap Lisa tak mengidahkan pertanyaan Ana padanya

Ana hanya bisa menggelengkan kepala. Bukannya ia tak bersyukur dengan Lisa yang setiap harinya hampir memborong isi kedainya. Dia justru sangat berterima kasih karena Lisa membantu usahanya. Dia hanya heran saja, seorang gadis dengan tubuh ideal memakan makanan begitu banyak tapi tak berpengaruh sama sekali pada tubuh gadis itu

Lisa tersenyum lebar kala Ana menyiapkan pesanannya. Gadis itu, memang tak ada puasnya jika sudah bersangkutan dengan makanan

"Waahh ada cheescake!"

Suara nyaring anak kecil membuat atensi Lisa menoleh dan menunduk kala ia mendapati presensi gadis kecil tengah menatap cake di dalam etalase

"Elena jangan lari!" Disusul suara anak laki-laki yang menghampirinya

Lisa mengernyit saat dirasa nama itu tidak asing

Lisa menoleh saat suara kresek mengalihkannya. Gadis itu tersenyum lebar saat Ana menaruh kantong plastic itu ke hadapannya,

"Terimakasih kakak" ucapnya, membuat Ana bergidik

"Elena"

Suara berat itu membuat Lisa menoleh dan alangkah terkejutnya saat ia menemukan presensi Mavi berdiri di sebelahnya

Mavi yang merasa diperhatikan menoleh dan sama terkejutnya dengan Lisa saat mendapati presensi satu sama lain. Namun, tidak seterkejut gadis di hadapannya yang sampai menganga lebar

Lisa menunjuk Mavi dengan terkejut,
"Lah..elo!"

Pria itu tak mengidahkan keterkejutan Lisa. Ia beralih pada kedua keponakannya yang sedang memperhatikan mereka

"Ayo, katanya mau makan" ucap Mavi

"Kalian saling kenal?" Aciel bersuara, menatap dua orang berbeda gender itu bergantian

Lisa menoleh pada anak laki-laki yang lebih tinggi dari gadis kecil di sebelahnya

"Ngga. Udah, sekarang kalian mau pesan apa?" Sela Mavi seraya mengalihkan pembicaraan

Lisa menatap pria di hadapannya tak suka. Seolah dirinya dianggap tak sepenting itu

Ana yang juga memperhatikan mereka, mengernyit bingung menatap mereka bergantian

"Sstt.. heh!"

Lisa menoleh pada Ana,
"Lo kenal?" Tanya Ana, membuat Lisa bingung ingin jawab apa

"Misi, saya mau pesan" ucap Mavi bersuara menatap Ana lalu melirik Lisa, gadis yang tak bergeming di tempatnya

Ana dengan gelagapan tersenyum menanggapinya. Lisa menatap tajam laki-laki di hadapannya, ia paling tidak suka diabaikan. Gadis itu menyambar kantong plastic-nya secara kasar dan memutuskan pergi dari sana

Mavi melirik kepergian Lisa lalu menggeleng kecil melihat tingkah gadis yang baru saja ia temui beberapa jam yang lalu

°°°°

"O'hoh! Tiba-tiba mood gue langsung down pas ketemu tuh cowo! Ngeselin banget tuh mukanya!" Dumel Lisa seraya menghentakkan kakinya kesal. Ia tak tahu mengapa, saat bertemu dengan pria itu, mood nya mendadak buruk.

"Liat ngga mukanya tadi?! Sok banget." Dumelnya dengan kesal tak tahu berbicara pada siapa

Lisa menghentikkan langkahnya, saat ia melewati sesuatu. Ia memudurkan langkahnya dan menoleh pada sebuah taman

Matanya memicing, seperti sedang memastikan sesuatu dan selanjutnya terkejut dengan apa yang dia lihat. Ia memutuskan mengambil langkah seribu ke objek yang baru saja ia lihat

"Anne!"

Seorang gadis dengan surai blonde yang sedang sibuk bersenda gurau dengan seorang pria di sampingnya terkejut bukan main saat ia melihat sang sahabat yang membuatnya reflek berdiri

"Lisa?!"

°°°°

LIMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang