30

506 71 3
                                    

──────────────────────────

Don't forget to vote and comment

ENJOY💕💕

──────────────────────────

Drrrtt! Drrrtt!

Lisa merogoh isi tas selempangnya lalu mengeluarkan handphone-nya yang mendapat sebuah panggilan dengan nama tertera 'Kak Fely'

Langsung saja ia menggeser icon hijau kemudian menempelkan di telinganya membuat Anne yang sedang menyetir menoleh seakan ingin tahu siapa yang ditelpon Lisa

"Halo kak?"

"..."

"Oh? Kakak lagi dimana sekarang?"

"..."

"Ooh iya-iya kak, siap-siap Lisa kesana"

"..."

"Okeeyy"

Lisa menjauhkan ponselnya setelah sambungan teleponnya selesai kemudian ia menoleh pada Anne yang memang sejak tadi mencuri-curi pendengaran

"Ne! Anterin gue ke Salon BeautyBody ya"

Anne mengernyitkan dahinya,
"Loh? Mau ngapain? Lo mau potong rambut? Manipedi? Lulura--"

"Ngga... Bukan gue. Kak Fely ada disana. Dia minta gue buat dateng nemenin" jelasnya

"Loh? Kenapa ngga dianterin bang Leo?" Herannya. Karena yang ia tahu kalo Bang Leo abangnya Lisa sekaligus cem-cemannya itu bucin banget sama tunangannya ngga pernah mau dipisahin

"Kak Fely lagi dipingit ngga boleh ketemu sama Bang Leo sampe menjelang pernikahan"

Anne mengangguk-anggukkan kepalanya baru mengerti,
"Aduuh.. iya juga lupa gue,, abang tercinta gue mau kawin huee"

Lisa mendelik seraya berdecak,
"Anterin gue kesana ya" ingatnya

Anne menganggukkan kepalanya menurut,
"Ya"

°°°°

Pintu kamar terbuka seketika ruangan yang tadinya gelap berubah menjadi terang saat seseorang menyalakannya dan menampilkan jelas presensi Mavi berjalan masuk ke dalam kamar setelah menutup pintu

Pria itu merogoh saku celananya lalu menarik ponsel dari dalamnya seraya merebahkan diri di atas ranjang. Dirinya terdiam setelah membuka kontak disana kemudian mengusap kasar wajahnya

Ia lupa kalau dirinya tidak menyimpan nomor Lisa. Pria itu berencana ingin menghubungi gadis itu namun ia baru ingat jika ia belum bertukar nomor dengan gadis berponi itu

Saat ini ia sangat lelah. Setelah beberapa jam yang lalu ia baru bertemu dengan salah satu klien-nya yang sudah dapat ia tebak ada udang di balik batu, yaitu ingin mendekatkan dirinya dengan putri pria paruh baya itu. Ia sangat tidak suka dengan hal seperti itu, entah sudah kali keberapa dirinya selalu akan dijodohkan

LIMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang