――――――――――――――――――
Don't forget to vote and comment
ENJOY 💕💕
――――――――――――――――――
Lisa merebahkan tubuhnya yang terasa berat ke atas kasur queen size kesayangannya. Sesekali suara rintihan keluar dari bibirnya, entah mengapa malam ini begitu berat untuknya dan entah kenapa hari ini rasanya hari yang sangat panjang yang ia lalui
Lisa menghela napas panjang dengan pandangannya menatap langit-langit kamarnya yang ia dekor seperti langit malam berbintang sekian rupa
Pikirannya berkelana mengingat kejadian beberapa jam yang lalu saat ia memergoki wanita itu di toilet. Tangannya mengepal. Ia masih tak terima melihat seorang anak kecil diperlakukan sekasar tadi. Bukan karena ia mengenal siapa anak kecil itu yang membuat dirinya marah, tapi dia memang tidak suka melihat kekerasan tepat di depan matanya, apalagi ini adalah seorang anak kecil
"Tuh cewe siapa si, kasar banget!" Gumamnya dengan kesal, lalu bibirnya terkatup dan menegakkan tubuhnya
"Bentar.. pas mereka ketemu tadi, tuh bocah udah keliatan ketakutan. Apa jangan-jangan, tuh cewe pernah ngelakuin hal keras lain sama tuh bocah sebelumnya.." perkiranya
Lisa berdecak lalu menggelengkan kepalanya,
"Udah ah, ngga usah mikirin macem-macem, yang penting si cewe udah kapok.." ucapnya seraya menurunkan kakinya"Maybe" gumamnya mengedikkan bahunya lalu berjalan masuk ke kamar mandi
°°°°
Sementara itu di tempat yang berbeda di waktu yang sama. Seorang pria merebahkan tubuhnya yang hanya berbalut kaos putih polos. Kedua tangannya menopang kepalanya di belakang, matanya menatap lurus langit-langit kamarnya
Flashback on :
"Terima kasih sudah datang ke acara saya" ucap Rangga seraya berjalan berdampingan dengan Tara keluar rumah
Tara terkekeh,
"Sama-sama, sudah pasti saya akan datang, ini adalah acara penting kekek" balasnya seraya terkekeh menatap Mavi yang berjalan di sampingnya"Sekali lagi selamat ya.." ucap Tara seraya menepuk pundak Mavi. Mavi hanya bisa tersenyum dan mengucapkan terimakasih
"Yauda, hati-hati di jalan ya" seru Rangga saat mereka sudah sampai di depan perkarangan rumah dan sudah mendapati mobil Tara disana
Tara mengangguk, lalu menoleh pada Lisa yang berada di belakangnya. Putrinya itu sedang sibuk sendiri dengan dunianya, lebih tepatnya sedang risih dengan gelayutan Elena di lengannya
Tara terkekeh melihatnya, begitupun dengan kedua pria itu yang sedikit terkejut dengan kelakuan Elena, sementara itu, Aciel mati-matian mengurus adiknya itu agar tidak mengganggu Lisa
"Iihh, lepas.."
"Elena, jangan gitu, Kak Lisa susah gerak tuh"
Seolah tuli, Elena malah semakin bergelayut bahkan memeluk Lisa dengan senyuman lebarnya, yang membuat Lisa semakin kesusahan bergerak dan menoleh menatap sang ayah dengan wajah dibuat sedih. Bermaksud meminta bantuan sang ayah
KAMU SEDANG MEMBACA
LIMA
FanfictionKisah Seorang gadis berponi bernama Lalisa Auristela Bruxy, seorang mahasiswi photography diharuskan seringnya berhadapan dengan seorang pria yang bernama Mavi Yardan Yudhistiwa, yaitu pria yang menjabat sebagai seorang CEO yang diidam-idamkan ribua...