"kakek~ aku bosan~"
Seorang gadis kecil berumur kisaran lima tahun, menghampiri seorang pria paruh baya yang sedang duduk di kursi yang berhadapan dengan seorang pria yang seumuran dengannya
Rangga tersenyum lalu menarik gadis imut itu untuk mendekat ke arahnya dan mendudukkannya di pangkuannya
"Elena mau apa?" Tanya Rangga yang ditanggapi gelengan kecil oleh Elena
Rangga beralih menatap seorang pria paruh baya di hadapannya, yang terpisah oleh sebuah meja
"Maaf ya, saya harus bawa Elena di pertemuan kali ini" ucapnya dengan nada tak enak
Tara yang sejak tadi memperhatikan interaksi antara kakek dan cucu itu tersenyum dan terkekeh
"Ngga apa-apa, Elena anak yang baik. Dari tadi dia ngga ngerengek terus kan" ucapnya sambil menatap Elena dengan senyum gemasnya
"Wajar aja, dia pasti bosan banget" ucapnya lagi, sungguh aura ayahnya menjadi muncul saat berhadapan dengan seorang anak kecil
Rangga menganggukkan kepala, lalu menoleh kembali pada Elena yang sedang memainkan dasinya
"Elena mau main?"
Elena mendongak dan mengangguk lucu,
"Aku mau main sama Kak Aciel""Oke, nanti kita jemput ke tempat lesnya Kak Aciel ya"
"Iya!" Seru Elena dengan antusias
Elena pun turun dari pangkuan sang kakek dan melangkahkan kakinya menuju sebuah sofa yang disediakan di dalam ruangan tersebut
Rangga dan Tara terkekeh melihat tingkah Elena yang menggemaskan.
"Oiya Tara, mm.. saya mau bicara sesuatu sama kamu" ucap Rangga membuat atensi Tara teralih padanya
"mulai besok anak saya akan mulai meng-handle perusahaan dan pastinya kamu akan terus bertemu dengan anak saya"
"Saya harap, kamu tidak sungkan untuk memberinya masukkan. Karena dia baru pertama kalinya memegang sebuah perusahaan" tuturnya
Tara mengangguk-anggukkan kepalanya seraya tersenyum mengerti,
"Saya paham maksud kamu. Dia anak yang sangat baik dan sangat menghormati saya, saya pasti akan membantunya" jelasnya"Terimakasih Tuan Bruxy kekek" ucap Rangga seraya terkekeh
Setelahnya mereka tertawa atas pembicaraan mereka
Cklek
°°°°
Lisa melangkah keluar dari lift dan berjalan sambil mengalunkan sebuah lagu favoritenya, tak lupa dengan sebuah tas ransel yang setia tergantung di sebelah bahunya
Sesekali tersenyum dan menyapa para karyawan yang melewatinya
Lisa memang sudah kenal dekat dengan para pegawai di perusahaan papahnya. Karena sejak kecil, ia sering kali datang dan bermain disini, maka jangan heran jika Lisa sangat ramah pada mereka, begitupun sebaliknya, para pegawai disini sangat menyukai anak atasan mereka karena sikapnya yang bersahabat
Lisa mengernyitkan dahinya saat melihat seseorang baru saja masuk ke dalam ruangan papahnya
Ia tak ambil pusing, ia pikir mungkin itu adalah salah satu karyawan papahnya. Ia terus berjalan hingga dirinya sampai di hadapan sebuah ruangan dimana di pintunya tertera tulisan 'Boss'
KAMU SEDANG MEMBACA
LIMA
FanfictionKisah Seorang gadis berponi bernama Lalisa Auristela Bruxy, seorang mahasiswi photography diharuskan seringnya berhadapan dengan seorang pria yang bernama Mavi Yardan Yudhistiwa, yaitu pria yang menjabat sebagai seorang CEO yang diidam-idamkan ribua...