Taehyun menghela napas, rasanya baru kemarin ia dan teman-temannya tertawa bersama kini malah berganti dengan rasa kehilangan.
Kehilangan sosok seorang Choi Beomgyu.
Bayangan tentang keadaan terakhir Beomgyu masih hangat dalam ingatannya. Ia melihat dengan mata kepalanya sendiri, Beomgyu tergeletak tewas di tengah lapangan dengan keadaan yang benar-benar mengenaskan.
Mungkin itu karena benturan keras yang menghantam kepalanya, membuat darah bercucuran kemana-mana.
Kabarnya Beomgyu melakukan bunuh diri, tapi rasanya tidak mungkin. Siapa yang tidak mengenal Choi Beomgyu? Ia termasuk salah satu anak yang pintar sekaligus famous disekolah.
"Lo ga bisa gini terus Yeonjun.."
Soobin akhirnya berbicara setelah beberapa saat terjadi keheningan diantara teman-temannya.
"Kita semua kehilangan Beomgyu.. Sampai kapan lo diemin kita semua?" tanya Kai yang ikut khawatir.
Mereka semua sedang berada di rumah Yeonjun. Ayah dan ibunya sedang diluar kota, alhasil Yeonjun sendiri dirumah.
Dua hari setelah kematian Beomgyu, sangat terlihat bagaimana orang-orang kehilangan sosok dirinya. Termasuk Choi Yeonjun salah satunya. Dua hari ini juga Yeonjun tidak ingin bicara pada siapapun, ia hanya diam, melamun.
"Ah Anjing!" Yeonjun mengumpat.
Finally! Kai menghela napas lega. Yeonjun akhirnya berbicara.
"Apaan sih?" Soobin menatap bingung Yeonjun.
Yeonjun tidak menjawab, pandangannya masih kosong.
"Kak, lo mau kemana lagi?" ucap Kai sedikit berteriak ketika Yeonjun bangkit dari sofa dan pergi ke kamarnya. Meninggalkan teman-temannya, tanpa berbicara apapun lagi.
Taehyun menatap pintu kamar Yeonjun yang sudah tertutup. "Kalian ngerasa ada yang janggal ga sih?"
"Maksudnya?"
"Kematian Beomgyu.." Taehyun menatap kedua temannya. "Semua ini ga masuk akal, anjing!"
"Lo kenapa sih, kak?" tanya Kai heran.
Soobin mengangguk, mengiyakan. "Tau nih anak, ngegas ae."
"Beomgyu ga mungkin tiba-tiba bunuh diri tanpa sebab! Lo pada mikir deh, apa selama ini Beomgyu ada pernah cerita ke kita kalau dia punya masalah? Engga kan? Tapi kenapa tiba-tiba gini?!"
"Mungkin, dia punya masalah yang berat sampai ga bisa cerita ke kita kali?"
Taehyun berdecih mendengar jawaban Kai. "Keluarga dia ga pernah ada masalah, disekolah dia anak yang pinter, terkenal, dia juga termasuk orang kaya yang ga kekurangan apapun. Hidupnya sesempurna itu."
Soobin menggeleng. "Engga ada yang tau kalau dia punya masalah, lo ga bisa ngecap orang dan langsung berpikir gitu aja."
"K-kak.." ujar Kai pelan.
Soobin menaikan salah satu alisnya, menunggu Kai untuk kembali berbicara. Taehyun juga ikut menatap Kai yang tiba-tiba bergemetar.
Kai mengeluarkan handphone dalam sakunya perlahan. Ia takut, sungguh.
"Maaf.."
"Apaan sih?" Taehyun mulai kesal dengan sikap Kai yang tiba-tiba seperti ini.
Kai diam, sambil meremas kuat handphone ditangannya. Ia benar-benar gelagapan, seperti maling yang baru saja tertangkap basah karena mencuri.
"Kai?" panggil Soobin.
"I-ini, kak.."
Kai menyondorkan dan menaruh handphone-nya di atas meja.
"Hah?"
"Ha ho ha ho mulu aja lo dari tadi, kek tukang keong," sahut Taehyun menatap sinis Soobin.
"Serius woi! Kai, lo kenapa hah? Lo mau ngegadaiin handphone lo buat minjem duit kita? Sorry Kai, tapi gue juga lagi ga punya uang. Hehe."
"Bukan itu!"
"Lah terus?"
"Sebelum kejadian kak Beomgyu bunuh diri itu.. S-sebenernya, dia, itu.."
Taehyun memukul sofa tak tahan. "Itu apaan?! Yang cepetan dikit dong!"
"Udah ga usah didengerin. Lo tenangin diri dulu, tarik napas, ngomong pelan-pelan."
Emang idaman banget si Soobin, cocok banget dijadiin pacar. Soft banget jadi cowok!
"Kak Beomgyu ada ngirimin gue pesan, anu.. Itu, dia minta tolong.."
"Maksudnya?"
"Dia spam gue, tapi gue lagi di toilet dan hape gue ada di kelas. Dia minta tolong, dia bilang takut.."
Kai mulai terisak, "Gue nyesel ga cepet bales pesan dia.. Gue salah.. Gue minta maaf.. Maafin gue please.. Gue takut lo semua marah sama gue.."
Jangan lupa vote and coment nya!
See you <3
KAMU SEDANG MEMBACA
Friends | TXT
Horror"Kematian itu takdir Tuhan, tapi kenapa sesulit ini untuk ikhlas?" ©jaayrxs 2024