"Aneh ga sih?"
"Apanya?"
Taehyun berdecak, namun Soobin tetap tak paham maksud perkataan temannya itu.
"Apa sih anjir? Gue ga ngeh, lo jelasin dulu dong Saparuddin!" kata Soobin memukul belakang Taehyun hingga terdengar bunyi menggebuk.
"Duh! AH SAKIT BANGSAT! ANJING LO YA!" Taehyun meringis hebat sambil mengeluarkan seluruh kata-kata mutiaranya, hingga berbagai macam hewan di kebun binatang pun juga ia ikut sebut.
Soobin tertawa terbahak-bahak, sambil sedikit menjauh karena menghindari kemungkinan buruk yang akan terjadi padanya setelah itu alias takut di gebuk balik sama Taehyun.
"IYA IYA DEH AMPUN AMPUNN!" Soobin berlari kencang diikuti Taehyun yang mengejarnya tak kalah cepat. Untung rumah Soobin cukup luas untuk berlarian.
Beberapa jam lalu Soobin dan Taehyun baru saja selesai bermain Game, alias mabar. Tadinya sih Taehyun tidak ada niatan untuk kerumah Soobin, tapi karena tidak sengaja berpapasan di Minimarket sekalian saja main.
Orang tua Soobin juga sedang tidak ada di rumah karena menghadiri acara keluarga di luar kota. Jarang-jarang Taehyun bisa bermain ke rumah Soobin, karena biasanya Soobin pasti selalu beralasan jika teman-temannya ingin berkumpul kerumahnya.
Alasannya hanya satu, dan tidak pernah berubah. Soobin pasti akan selalu bilang, "Udah gue bilang, bokap sama nyokap ga bakal ngizinin temen gue dateng ke rumah, siapapun itu kalau alasannya cuman main. Kalau belajar atau kerja kelompok mungkin masih bisa. Tapi kalau ngumpul tempat gue ga bakal asik, beneran dah."
Soobin akhirnya menyerah. Dengan napas yang terengah-engah, ia menjatuhkan diri ke sofa. Tidak peduli lagi dengan Taehyun yang akan menghajarnya, karena sepertinya Taehyun memang juga sudah sama kewalahannya.
"Capek anjir.." keluh Taehyun sambil mengipasi wajahnya dengan tangannya sendiri. Ikut duduk di samping Soobin.
"Lanjut- tadi, ga?" tanya Soobin disela-sela ngos-ngosannya. Soobin berbicara perkata, karena memang dadanya terasa sesak akibat terlalu bersemangat.
"Hah?"
"Gue mutilasi lo ya."
Taehyun tertawa, "Apa yang mau dilanjut bego! Kejar-kejarannya?"
"Bukan! Tadi lo ngomongin aneh tuh apa?"
Diam sejenak, Taehyun memikirkan kejadian beberapa menit yang lalu. "Ohhhh yang tadi ituu.. Gue ngerasa aneh sama kejadian yang kita alamin akhir-akhir ini."
Soobin loading bentar, lalu menjentikkan jarinya setuju. "Gue kira, gue doang yang ngerasain."
"Banyak kejadian-kejadian janggal yang baru kita rasain sekarang," ujar Taehyun menatap langit-langit ruang tamu Soobin.
"Setau dan seinget gue, lo, sama yang lain bukan tipikal orang yang sensitif sama setan-setanan sih.. Tapi-" Soobin dengan sengaja menggantungkan kalimatnya.
"Tapi?"
"Tapi lo ngerasa ga sih, semenjak kematian Beomgyu kita jadi sering diganggu sama hal-hal aneh yang ga masuk akal?"
"Maksud- Lah iya anjir! Kok gue baru sadar?"
"Yeu! Otak lo aja yang lelet, makanya seringin minum air putih bukannya es cendol."
Berbeda dari perkiraan Soobin yang mengira Taehyun akan menatap sinis padanya karena tidak bisa diajak serius. Namun, Taehyun kini malah terdiam kaku menatap Soobin.
Entah angin dari mana, bulu kuduk Soobin seketika berdiri. "Taehyun? Cuy? Apa sih! Kok lo ngeliatin gue gitu? Ga lucu beneran!"
Soobin menepuk Taehyun sembarang, guna menyadarkan Taehyun. Dengan cepat Taehyun mengalihkan pandangannya.
"Hush! Diem," kata Taehyun seperti baru saja melihat sesuatu.
"Hah?"
"Diem. Jangan balik kebelakang. Udah diem aja."
"Taehyun.."
"Gapapa! Diam aja kenapa sih!"
"Ga lucu. Lo sampai ketauan sama gue kalau cuman ngerjain, awas aja."
Taehyun tidak menjawab, hanya menatap balik Soobin dengan tatapan serius.
"Bin.." lirih Taehyun.
"Sebenernya lo ngeliat apa sih?"
GUYSSSSS, AKU BUTUH DO'A DARI KALIANNNNNNN. PLSSS DOAIN BESOK LAPORAN KU DI ACC SAMA PEMBIMBING LAPORAN SKDJAKSJDJSKSKDJ AKU UDAH ENEG SAMA REVISI HUHUHUUU
KAMU SEDANG MEMBACA
Friends | TXT
Horror"Kematian itu takdir Tuhan, tapi kenapa sesulit ini untuk ikhlas?" ©jaayrxs 2024