03

289 46 10
                                    

Dua hari yang lalu..


Kak Beomgyu

Kai! Lo dimana?

Masih dikelas lah!
Kan lagi jam pelajaran.
Lo ngapain ngechat gue anjir?
Entar hape gue disita tanggung jawab lo!

Yang sopan ya, gue lebih tua dari lo.
Entar kekantin bareng yo, gue traktir lo nasgor

Widihh!
Lagi banyak duit nih.
Gue mah ngikut aja

Sip.

Kai
P
P
P
P
P
Kai
Kai
Please jawab
Tolong gue
Please
Kai
KAI GUE TAKUT
KAII!

4 Missed call

Sorry kak, barusan dari toilet
Kenapa kak?
Kak?
Kak Beomgyu?
Kak, lo gapapa kan?

Tiba-tiba Kai mendengar benturan keras, seperti ada sesuatu yang jatuh dari ketinggian dan menghantam tanah.

Ia juga melihat orang berlarian keluar, suara teriakan histeris orang-orang yang begitu heboh. Hingga akhirnya ia ikut keluar dari kelasnya.

"Bro! Ada apaan sih??" tanya Kai pada seorang temannya dari kelas sebelah yang berlari tergesa-gesa.

"Ada yang bunuh diri!" Jawab orang itu kemudian ikut pergi melihat kerumunan.

Kai yang agak shock, perlahan berjalan ke arah tepi dinding yang sengaja dibuat di depan kelasnya, sebagai pembatas.

"Kak.."

Detik itu juga Kai merasakan pusing menghantam kepalanya. Rasa lemas meliputi nya. Hingga akhirnya ia terduduk.

"I-itu ga mungkin.. Ga mungkin kak Beomgyu kan?!"















Mata Taehyun memanas, ia menatap nyalang Kai. "Kenapa baru sekarang lo ngasih tau kita? Kenapa disaat orang-orang nyangka kalau Beomgyu beneran bunuh diri, baru sekarang lo ngasih tau?!"

"Taehyun! Udah!" Soobin mencoba melerai keduanya. Kai masih gemetar, tidak berani bicara, melawan atau memberikan alasan untuk membela dirinya sendiri.

"Maaf.."

"Percuma! Mau lo minta maaf dan nangis darah sekalipun, Beomgyu ga bakal balik!"

"Taehyun! Lo bisa diem dulu ga sih anjing?! Lo tau semuanya udah percuma, jadi berenti nyalahin Kai!" Jika begini Soobin juga akan ikut emosi, melihat bagaimana kedua teman dekatnya bertengkar membuatnya menjadi sangat pusing.

Taehyun berdecih. "Beomgyu percaya sama lo. Lo satu-satunya orang yang dia hubungin. Dia percaya sama lo!"

"Kan udah gue udah bilang kalau handphone gue ada dikelas! Gue gatau kalau kak Beomgyu bakal chat gue. Gue juga ga mau Beomgyu pergi!!"

Baru saja Soobin ingin kembali berteriak untuk melerai keduanya. Tiba-tiba Yeonjun menggedor pintu kamarnya dengan keras.

"BACOT! BEOMGYU UDAH PERGI BANGSAT!"







































Kai mengaduk-aduk makanannya dengan tidak bertenaga. Ia benar-benar tidak bernafsu makan, tapi malah dipaksa makan oleh ibunya.

Ibunya bilang, kehilangan itu hal yang wajar. Mungkin Beomgyu meninggal dengan cara seperti itu, memang sudah takdirnya. Jadi tidak ada yang harus disalahkan atas peristiwa ini.

Kai setuju dengan apa yang ibunya bilang, bahkan Kai rasanya tak tega ketika melihat ibu Beomgyu yang beberapa kali pingsan saat acara pemakaman Beomgyu.

Ibu Kai yang baru saja menjemur pakaian kembali ke dapur. Lantas ibu Kai menggelengkan kepala. "Makanan tuh buat dimakan dek, bukan diliatin doang."

Bukannya melakukan perintah ibunya, Kai malah mengangkat bahunya malas. "Engga nafsu.."

Mungkin ibunya sudah lelah menyuruhnya makan, hingga akhirnya memilih untuk diam. Membiarkan Kai terus bergelut dengan pikirannya.

"Ibu."

"Hmm."

"Mungkin ngga ya, kalau ada orang yang benci sama kak Beomgyu?"

"Ya mana ibu tau."

Kai otomatis mengerucutkan bibir. "Ibuuu.."

"Loh? Yang deket sama nak Beomgyu itukan kamu sama temen-temen kamu.."

"Iya bener sih, tapi kan Kai nanya menurutnya ibu gimanaaa?"

"Kalau dipikir, nak Beomgyu kan anaknya baik, ramah, ga sombong, tapi ga menutup kemungkinan kalau ngga ada yang benci sama dia kan? Malah orang kayak nak Beomgyu itu bisa aja banyak yang iri."

Kai mengangguk-anggukan kepalanya, ibunya mengatakan fakta. Manusia itu suka iri dengki. Mau sebaik apapun seseorang, jika ia memang di benci akan selamanya di benci.

"Kok tiba-tiba nanya begitu? Kenapa?"

"Hah?"

Entah kenapa Kai jadi gelagapan saat ditanyai ibunya seperti itu. Padahal kan ibunya cuman bertanya.

"Kenapa kamu nanya begitu?" tanya ibu Kai sekali lagi.

"Oh! Itu.. Anu.. Gapapa bu."

"Beneran?"

"Iyaaaaa, kok ibu engga percaya sih?"

"Bukannya ga percaya, kamu tiba-tiba tegang begitu loh bikin aneh."

"Tegang? E-engga kok!"

"Terserah deh, ibu mau ke kamar dulu."

Kai hanya diam sambil memperhatikan ibunya yang semakin jauh, dan akhirnya menutup pintu kamarnya.

Ia bergumam, sangat pelan bahkan hanya pergerakan kecil dari bibir yang terlihat.

"Kalau kak Beomgyu emang sengaja bunuh diri, kenapa dia bilang takut?"

"Kalau kak Beomgyu emang sengaja bunuh diri, kenapa dia bilang takut?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

votenya jangan lupa kakak! see you ...

Friends | TXTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang