11

149 33 4
                                    

kaget ga? wkwkwk aku update sesuai mood soalnya. btw guysss, doain aku ya biar lancar laporan ujian pkl nya huhuhuu... oh iya, jangan lupa ninggalin vote dan komennya ya! selamat membacaaa~














Taehyun menggeleng lemah. "Kayaknya emang ga ada orang deh."

Hampir satu jam sudah mereka di depan gerbang rumah Beomgyu, rumah yang terbilang cukup besar dan mewah. Yeonjun dan Soobin sudah menceritakan semuanya pada Taehyun dan Kai.

Dan mereka semua sudah sepakat untuk mengembalikkan gelang Beomgyu saat hari libur tiba. Namun, tidak ada jawaban juga, sejak mereka datang memencet bell dan berteriak memanggil siapapun orang yang berada di rumah besar itu.

Biasanya ada satpam yang berjaga di post depan untuk membukakan pintu gerbang atau yang biasa mereka panggil Pak Asep. Tapi mereka berempat tidak melihat batang hidung pria paruh baya itu.

"Kalau kita teriak juga ga bakalan kedengeran deh, kan jauh tuh," ujar Soobin sambil mengelap keringatnya.

Panas matahari semakin terasa menyengat. Jika bisa, sangat ingin rasanya Kai membuka bajunya sekarang juga.

"Gimana kalau kita pulang dulu? Cari makan sekalian, entar kapan-kapan kita balik lagi," saran Yeonjun yang diangguki semuanya. Terkecuali Taehyun yang tidak merespon, ia terlalu fokus melihat rumah Beomgyu.

Bukannya mengapa.. Tapi Taehyun sedikit terkejut saat melihat penampakan Beomgyu yang tengah berdiri di depan pintu rumahnya dengan senyum hangat, bagai menyambut kedatangan mereka. Seperti seakan-akan tahu bahwa mereka berempat memang akan datang ke mari.

Cukup lama Taehyun tertegun, dia berpikir bahwa dirinya ini sedang berhalu karena merindukan Beomgyu. Namun, ini terlalu jelas dan terlalu nyata bagi  Taehyun.

Sampai akhirnya Soobin menepuk pundak Taehyun lumayan kuat, sambil mengelengkan kepala menyadari bahwa anak itu sempat-sempatnya melamun. "Oi! Taehyun!"

Taehyun yang dikejutkan terlonjak kaget dan menoleh pada ketiga sahabatnya yang menatap aneh dirinya.

"Kenapa sih?" tanya Yeonjun heran.

Taehyun menggeleng, "Engga apa-apa, gue cuman aneh aja kok tiba-tiba keluarga Beomgyu jadi menghilang gini."

"Mungkin lagi ada urusan keluar kota kali.." Celetuk Kai mengira-ngira.

Yeonjun berdecak lalu mengipas wajahnya dengan tangan sendiri, "Pulang yok, panas banget nih!"

Taehyun kembali menoleh sesaat ke arah pintu depan rumah Beomgyu, berharap jika Beomgyu masih di sana. Tetapi ternyata dugaannya salah, sudah tidak ada siapapun. Detik itu juga Taehyun menggeleng, mungkin memang halusinasinya.

Ia berlari menyusul teman-temannya yang sudah mulai menjauh meninggalkannya.

Harapan dan do'a Taehyun hanya satu saat itu. Jika memang benar Beomgyu masih bergentayangan, Taehyun harap Beomgyu bisa mengikhlaskan apa yang terjadi dan pergi dengan tenang secepatnya.



























Kai melahap habis ayam geprek miliknya tanpa tersisa sebiji nasi pun.

Setelah sempat mampir ke toko sebentar untuk membeli minuman dingin, keempat laki-laki itu sepakat untuk berkumpul di rumah Yeonjun.

Karena tidak ada makanan di rumah, Soobin berinisiatif memesan makanan saja untuk teman-temannya. Kalau masalah bayar-membayar bagi mereka gampang, toh tinggal patungan.

Yah, selain tempat Beomgyu yang biasa mereka jadikan basemen untuk berkumpul, rumah Yeonjun juga jadi pilihan kedua untuk berkumpul.

Beomgyu dan Yeonjun sangat sering ditinggal sendirian di rumah karena kedua orang tua mereka yang sibuk bekerja, bahkan orang tua mereka bisa pergi berbulan-bulan dan pulang sebentar untuk menengok keadaan rumah lalu kembali pergi.

Bedanya jika rumah Beomgyu masih ada ART dan Pak Asep yang kadang bergantian menginap untuk menemani Beomgyu agar tidak benar-benar sendirian.

Lain halnya dengan Yeonjun yang benar-benar ditinggal sendirian tanpa ART atau satpam yang menjaga rumahnya. Hanya terkadang adik-adik sepupunya datang untuk sekedar menemani agak dirinya tak terlalu kesepian. Tapi Yeonjun tidak pernah mengeluh tentang itu, ia sudah terbiasa sendiri.

"Lo ga takut apa sendirian, Jun?" tanya Soobin menatap sekeliling rumah mewah Yeonjun.

Yeonjun yang baru selesai makan, dan kini tengah sibuk mengumpulkan sampah-sampah plastik yang berserakan itu menoleh. "Ngapain takut? Rumah sendiri kok."

Soobin mengangguk-anggukkan kepalanya sebagai respon.

"Btw, sekarang kak Yeonjun udah nyewa satpam ya?" kata Kai yang baru saja datang setelah mencuci bersih tangannya. Memang makan paling nikmat mah pake tangan.

"Hah?" Yeonjun menatap Soobin dan Taehyun bergantian dengan heran, begitupun sebaliknya.

"Nyewa satpam?" Taehyun mengulang kalimat Kai.

Soobin memukul pundak Kai, lalu tertawa garing. "Apa sih? Satpam apa coba?"

Kai yang bingung atas perlakuan ketiganya mengerutkan kening, "Apa dah? Ga lucu beneran."

"Lah? Lo yang ga lucu!" sahut Taehyun menaikkan nada bicaranya.

Yeonjun mengangguk cepat. "Ga ada satpam Kai, lo tau gue always sendiri di rumah. Bokap nyokap ga ada nyewain orang."

Kai menghembuskan napasnya pasrah, lalu menatap ketiganya memelas. Tubuh Kai lemas rasanya.

"Terus tadi yang senyumin gue siapa dong?" lirih Kai.

"Terus tadi yang senyumin gue siapa dong?" lirih Kai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Friends | TXTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang