07

194 34 8
                                    

Soobin yang baru datang dengan cepat melepaskan jaketnya, lalu duduk di kursi tepat di samping ranjang Kai. Ibu Kai baru saja keluar untuk membuatkan Kai makanan.

"Kai, gimana keadaan lo?" tanya Soobin khawatir.

Kemarin Kai di temukan tergeletak pingsan sendirian di kelasnya. Sebelumnya ibu Kai sudah mencoba menghubungi Kai yang tak kunjung pulang dari sekolahnya, padahal hari sudah mulai gelap. Akhirnya Ibu Kai menghubungi pihak sekolah, dan ternyata Kai pingsan.

Untungnya keadaan Kai tidak terlalu parah. Sekarang ibu Kai sedang frustasi karena Kai tidak mau berbicara sepatah katapun setelah siuman. 

"Lo kenapa sih? Ngomong dong, lo diem doang juga ga bakal ada yang ngerti."

Kai masih tetap diam, ia membalikkan badan membelakangi Soobin kemudian menutup matanya perlahan. Kai sebenarnya sedang tidak mengantuk, namun tubuhnya terasa sangat lemas dan Kai sangat malas untuk berbicara.

"Kai.." panggil Soobin.

"Gue gapapa."

Soobin menghela napas lega, akhirnya Kai mau berbicara padanya.

"Ya udah kalau lo ga mau cerita, tapi seenggaknya makan obat lo."

Kai menggeleng. Kai itu anaknya paling anti makan obat-obatan. Tak jarang ibunya memarahi karena kelakuan Kai yang seperti anak kecil, begitu sulit di beri makan obat. Bahkan terakhir kali Kai sakit ibunya sampai membelikan vitamin gummy untuknya.

"Bocah banget nih anak, ketimbang nelen obat doang susah banget." Soobin menggerutu.

"Manja." 

Soobin menoleh pada sumber suara. Taehyun baru saja datang dengan Yeonjun yang kemudian ikut menyusul. Kai menghembuskan napas malas, mendengar suara yang dirinya sangat kenal itu baru saja memasuki kamarnya. Kai sungguh tidak mood sekarang, Kai ingin sendiri.

"Lagian lo kenapa sih?" kata Taehyun dengan tidak sopannya tiba-tiba meloncat ke ranjang Kai.

Yeonjun membelalakkan matanya terkejut. Tangannya menampol kepala Taehyun, membuat pemiliknya meringis memegangi kepalanya. "Jangan di gangguin bego!"

"Cuy! Astagfirullah! Weh kasian anak orang!"

Soobin mencoba menarik tubuh Yeonjun dan Taehyun yang sengaja menindih badan Kai. Mana yang ditindihin cuman diem doang. Si Yeonjun sama Taehyun malah cuman ketawa-ketiwi ga ada dosa.

Soobin menoleh ke arah pintu kamar Kai, takut jika ibu Kai mendengar mereka ribut apalagi sampai melihat Yeonjun dan Taehyun yang mengganggu Kai yang sedang beristrirahat. Bisa habis dirinya dan yang lain dicincang oleh ibu Kai.

"Kalian ada di gangguin Beomgyu ga sih?" Soobin yang bertanya seperti itu tiba-tiba membuat ketiga sahabatnya itu terdiam. Dengan lekas Taehyun bangun, di susul Yeonjun yang juga ikut bangun. Kai memperbaiki posisi tidur kini menghadap Soobin.

Yeonjun, Taehyun, dan Kai. Ketiganya melirik satu sama lain bingung.

"Kenapa emangnya?" ucap Taehyun balik bertanya.

Soobin menghembuskan napas berat. "Ya gapapa sih, tapi lo pada tau kan? Banyak rumor yang kesebar, kalau arwah Beomgyu gentayangan. Kan jijik banget anjir! Alay dah, orang meninggal ya ga mungkin ada namanya gentayangan gitu."

Taehyun kembali diam. Gerak gerik tubuh ketiga sahabatnya ini membuat Soobin merasa aneh. Seperti menyembunyikan sesuatu.

"Kalian main rahasia-rahasiaan sama gue ya?" selidik Soobin.

Yeonjun menggeleng, "Engga tuh."

Taehyun mengangguk mengiyakan.

"Terus? Kenapa lirik-lirikkan gitu?"

"Punya mata," sahut Kai.

Soobin mentap ketiganya masih dengan kecurigaan. "Ga mau cerita nih?" Soobin melipat kedua tangannya didepan dada. "Gue tau kok ada yang ga beres sama kalian beberapa minggu belakangan ini."

"Idih sok tau banget," jawab Yeonjun.

Soobin menaikkan sebelah alisnya, "Kalian ga sadar apa gimana sih? Pertama, pas kita jemput Taehyun minggu lalu nyokap lo bilang, Taehyun ngigo manggil-manggil nama Beomgyu. Kedua, sebelum Yeonjun pingsan berapa hari yang lalu sempet ngeracau ga jelas, tentang mati lah, abis itu malah pingsan terus ngigo manggilin nama Beomgyu juga."

Soobin menarik napas panjang, lalu tatapannya beralih pada Kai. "Dan ketiga lo, Kai. Sebelum gue dateng ke sini dan Ibu lo ngabarin kalau lo sakit. Dia sempet nanyain Beomgyu ke mana, Ibu lo ngira Beomgyu pindah sekolah atau lo lagi berantem sama Beomgyu karena dia bilang lo ngigo sebut nama Beomgyu mulu tadi malem."

Yeonjun menatap Kai terkejut, "Kai? Lo ga bilang ke nyokap lo, kalau Beomgyu udah meninggal dua minggu yang lalu?"

Suasana menjadi hening. Mereka berempat diam, sambil menatap bergantian satu sama lain.

"Udah. Barusan pas lo numpang ke kamar mandi," kata Kai pelan.

Taehyun melihat ke arah Soobin lama. "Kita semua di datengin sama arwahnya Beomgyu, kecuali lo."

"Hah?"

"Iya, di malam gue tidur dan manggilin nama Beomgyu.. Aslinya gue mah ga tidur, tapi gue ketindihan."

"Lo ga bercanda kan?" ujar Soobin tidak percaya.

Taehyun menaikkan kedua bahunya. "Gue pikir malem itu, malem terakhir gue. Parah anjir, gue takut banget pas itu. Makanya gue ga berani cerita, bisa aja kan kalau gue cerita nanti Beomgyu balik dateng?" 

Yeonjun ikut mengangguk. "Pas gue pingsan, gue juga sempet liat Beomgyu dari kejauhan. Gue kira cuman salah liat, eh abis itu gue ga sadar lagi."

Soobin lantas tertawa, "Ngaco lo Jun! Jelas-jelas waktu itu lo balik kekelas, malah tetiba pingsan."

"Nyusahin tau gak!" sambung Soobin.

"Nyusahin tau gak!" sambung Soobin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Friends | TXTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang