#25

8 4 1
                                    

Jangan lupa pencet ⭐ di pojok kiri.

Selamat membaca❤️❤️

***

Seminggu sudah berlalu sejak kejadian di makam itu.
Seminggu juga Velma tak mendapati atau bertemu dengan Adit. Apakah ini takdir yang sudah bersuara untuk menyadari Velma untuk berhenti mengagumi Adit dan sekarang sudah menyukai cowok dingin itu. Ataukah takdir yang masih ingin bermain dengan nya dengan membuat dirinya merindukan cowok dingin itu. Ya, dia merindukan Adit. Brengsek memang, dia sendiri yang merindu. Sedangkan si cowok amit-amit untuk merindu.

Seminggu ini dia sering melewati kelas Adit, tempat tongkrongan Adit, ruang OSIS, lapangan basket. Tapi nihil, Adit tak nampak batang hidung nya. Velma ingin bertemu Adit, dia ingin meluruskan permasalahan ini, dia akan menanyakan Adit apa kesalahannya, dia akan minta maaf. Walaupun Adit hanya diam, Velma akan tetap meminta maaf walaupun dia tidak tau kesalahan nya. Katakan saja Velma cewek yang paling bodoh!! Bodoh menyukai cowok yang tidak menyukai nya.

Velma sekarang berada didalam kelas yang sebagian penghuninya sudah keluar entah kemana untuk mengistirahatkan otaknya sebentar. Velma menaruhkan kepalanya di atas meja dan menutupi mukanya dengan buku, dia sangat lelah. Ya, lelah dengan keadaan yang membingungkan ini.

Violla yang melihat sahabat nya seperti itu heran, dia menatap Dyska terus bertanya tanpa mengeluarkan suara menunjuk Velma. Dyska juga tidak tahu, seminggu ini Velma juga kebanyakan diam dan sering melamun.

Dyska menyentuh bahu Velma.
" El, Lo ada masalah?" Tanya Dyska.

"Nggak, gue ngantuk aja. Pelajaran matematika membuat gue ngantuk." Balas Velma tak bertenaga.

"Gue gak perca.." ucapan Violla terhenti karena Velma langsung menyela.

" Kalo ada masalah, gue pasti cerita ke kalian." Ucap Velma membuat kedua sahabatnya terdiam, mengerti.

Velma yang masih memejamkan matanya sayup-sayup mendengar suara Indro, teman sekelas nya berbicara dengan Mario yang juga teman sekelas nya juga.

" Woi Yo, ke lapangan basket yuk." Kata si Indro.

" Siapa yang main?" Tanya si Mario.

" Osis vs XII IPS 2. "

Velma yang mendengar OSIS langsung teringat Adit. Dia langsung bangun dan berlari keluar kelas untuk menuju lapangan basket.

Violla terkejut mendapati Velma yang tiba-tiba bangun dan langsung berlari seperti orang kesurupan.

" Gila tu anak! Tiba-tiba bangun, kata nya NGANTUK!! untung gak copot jantung gue.." Kesal Violla mendramatisir.

Sedangkan Dyska hanya diam melihat Velma seperti itu, tetapi di dalam pikiran nya dia bertanya ada apa dengan Velma. Ah biarlah, Velma sendiri yang mengatakan jika dia ada masalah dia pasti menceritakan nya. Dyska percaya itu.

***

Velma menatap satu-satu pemain basket, dia melihat kedua sahabat Adit. Tetapi, dia tidak melihat Adit. Dia kecewa, tetapi kekecewaan itu tergantikan dengan senyuman. Dia melihat Adit masuk ke lapangan basket dengan muka dingin.

Dia sangat ganteng. Velma tidak sadar dia mengatakan itu.

Setelah beberapa menit menonton Adit bermain basket, akhirnya permainan itu selesai. Velma cepat-cepat turun dari bangku penonton untuk menyusul Adit.

"Adit?" Panggil Velma dari kejauhan.

Adit dan kedua sahabat nya berhenti dan menoleh ke belakang.

VELMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang