#31

11 3 0
                                    


Jangan lupa pencet ⭐ di pojok kiri bawah.

Happy Reading ❤️❤️

***
Semua penghuni bumi pasti 99% pernah berharap kepada seseorang, seakan otak dibuat tidak mampu berpikir dan ketika tubuh tidak mampu bekerja semestinya. Tetapi, apakah berharap kepada seseorang membuat diri kita menjadi bahagia?
Mungkin, untuk sebagian orang yang beruntung. Dan sebagian yang tidak beruntung itu menelan pil pahit, tapi untuk seorang yang tidak beruntung itu jangan merasa diri kalian tidak beruntung. Karena, kalian masih memiliki pilihan untuk berharap kepada diri kalian sendiri.

***

"Adit" lirih Tyara terkejut dan sekaligus kecewa kenapa Adit menahan tangannya.

Adit menatap Tyara dengan mata memerah menahan amarah.

"Apa yang kamu lakukan Tyara?!" Tanya tajam Adit sambil melepaskan tangan Tyara.

"Seharusnya aku yang nanya sama kamu dit, apa yang kamu lakukan sekarang?!" Tyara menatap Adit dengan mata yang dipenuhi amarah juga.

Adit menarik tangan Tyara untuk dibawa pergi, tetapi Tyara langsung menghempaskan tangan Adit.

Adit menoleh " Ra, jangan kekanakan" ujar Adit pelan dengan penekanan.

"Kekanakan? Kamu yang kekanakan, dit."

"Kamu dibodoh-bodohi oleh dia dit!" Teriak Tyara sambil menunjuk Velma yang sudah mulai berkaca-kaca.

Velma tidak mengerti kenapa dadanya sangat sakit sampai membuatnya berkaca-kaca menahan sakit seperti sekarang.

Apa itu karena melihat Adit yang walaupun menahan amarah tetap tidak memarahi Tyara, apakah sepenting itu Tyara baginya sampai dia tidak ingin menyakiti perempuan itu.

"Dia pura-pura polos dit, dia hanya mendekati kamu karena ada tujuan yang tidak baik. Aku hanya tidak ingin kamu di manfaatkan."

"Itu tidak benar Ra" tatap Adit memberi keyakinan agar Tyara mengerti.

Tyara menatap Velma dengan raut wajah amat benci " Kamu berhasil membuat Aku jauh dari Adit,  dan sekarang kamu berhasil membuat Adit tidak percaya kepada ku lagi" Teriak Tyara.

"Tyara, sudah. Cukup kekanakan nya, ayo pergi." Adit kembali menarik tangan Tyara lagi, tetapi kembali di lepas dengan kasar oleh Tyara.

" Apa kamu menyukainya dit?" Tanya lesu Tyara menatap mata Adit.

Adit tersentak mendengar perkataan itu.

"Apa kamu tidak ingat apa yang terjadi kepada kamu karena perempuan dit, apa kamu sudah lupa karena yang namanya perempuan membuat hidupmu hancur. Dan apa kamu lupa dit, satu-satunya perempuan yang kamu percaya itu adalah Aku! Jika kamu lupa aku ingin membuat mu mengingatnya dit, satu-satunya perempuan yang kamu percaya adalah aku dan itu kamu sendiri yang bilang!!".

Adit menahan gejolak yang ada di dirinya.
Dia tidak pernah lupa tentang kejadian itu, kejadian dimana karena perempuan hidup nya seperti ini. Tidak pernah bahagia.
Adit mengepalkan tangannya untuk menahan amarah, sampai urat tangannya menonjol keluar.

Sedangkan Velma mendengar perkataan Tyara menjadi bingung, apa maksud dari perkataan Tyara tersebut.
Karena perempuan hidup Adit hancur?

" Tapi sekarang, karena perempuan ini hubungan kita hancur dan kamu tidak mempercayai ku lagi."

"Itu tidak benar Tyara" ucap Adit masih menahan gejolak amarah yang ingin keluar.

"Kamu belum menjawab pertanyaan ku tadi dit"

VELMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang