#32

10 1 0
                                    

" Tidak masalah jika ingin menangis, tidak masalah jika ingin marah, dan tidak masalah jika ingin sedikit menjadi egois. Tetapi yang jadi masalahnya ialah jangan berlarut-larut, dan jangan termakan oleh pikiran yang sedang tidak baik-baik saja. Karena sesuatu yang dimulai dari yang tidak baik, mendapatkan hasil yang tidak baik juga. "

***

Happy Reading ❤️❤️

" Aku selama ini, tidak bisa mengungkapkan nya. Karena aku berpikir ungkapan itu, bukan aku yang mengutarakan nya, aku hanya perlu menunggu. Dan bodohnya aku lagi, aku berpikir aku hanya diberi untuk menjawab."

" Ternyata aku hanya terlalu berekspektasi terlalu tinggi." Kekeh Velma mengejek dirinya sendiri.

" Dan ternyata sekarang, pada saat ini aku sendiri yang akan mengungkapkan nya."

" Aku sudah cukup mengagumi mu dalam diam. Dit, selama ini aku memiliki perasaan kepada kamu. Perasaan yang aku anggap hanya mengagumi, ternyata salah. Aku mulai sadar, perasaan itu tidak hanya mengagumi tetapi perasaan cinta dit." Ungkap Velma pada akhirnya dengan menatap punggung Adit yang masih setia tidak berbalik untuk menatap nya.

Adit yang mendengar ungkapan itu, seketika membuka matanya menatap ke depan dengan pandangan kosong.

" Selama ini aku menjadi pengecut dit, mencintai kamu dalam diam. Tapi, selama hampir 3 bulan aku sadar. Cinta itu butuh di perjuangkan, bukan hanya di pendam, Walaupun memiliki risiko. Karena itu aku tidak ingin sembunyi-sembunyi lagi untuk memberi kasih sayang kepada kamu, dit." Tambah Velma lagi.

Velma yang sudah mengutarakan isi hati nya, tidak direspon oleh Adit. Dan itu sangat sesak untuk Velma.

Velma menundukkan kepalanya kebawah dan menatap sepasang sepatu sekolah nya.

" Dit, tolong jawab." Lirih Velma.

" Jangan hanya diam saja, aku akan siap menerima jawaban apapun dari kamu, karena sebelum memulai aku sudah berjanji kepada diriku sendiri akan menerima risiko nya." Tambah Velma, walaupun dari hati kecilnya tidak ingin mendengar jawaban dari Adit. Tetapi dari sisi lain dia juga ingin mengetahui perasaan Adit kepadanya tanpa ada kebohongan.

Adit akhirnya membalikkan badannya dan langsung menatap Velma yang sedang menunduk.

" Jangan pernah ingin mengagumi gue, apalagi Cinta!" Ucap Adit dengan ujung kalimat diberi penekanan.

Velma langsung mengangkat kepalanya dan menatap langsung bola mata Adit, Velma seolah-olah ingin masuk ke dua bola mata itu agar dia tahu apakah yang barusan dia dengar itu adalah kebohongan.

" A-apa k-kamu berbohong lagi?" Tanya Velma tertawa yang semua orang dengarnya tahu adalah terpaksa.

" D-dit, t-tolong jangan berbohong, aku mohon." Ucap Velma getir.

Adit terkekeh mengejek.

" Untuk apa gue berbohong, gue memang tidak pernah menyukai Lo apalagi cinta!"

Velma yang mendengar itu hati nya langsung terasa dicabik-cabik, dia menatap Adit dengan terluka.

" Jadi mulai sekarang, lupain cinta Lo ke gue. Karena pada akhirnya itu tidak akan terwujud." Tambah Adit lagi semakin membuat hati Velma tambah terluka.

Velma mengangguk dengan menghapus air mata nya yang keluar dengan kasar.

" Pada akhirnya, pada saat ini ternyata aku akan menyerah dit, pada akhirnya aku menerima kekalahan ku dit." Lirih Velma sedikit memaksa untuk tersenyum walaupun air mata tetap keluar.

VELMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang