#29

8 1 0
                                    

Jangan Lupa Pencet 🌟 di Pojok Kiri Bawah❤️

***

Adit berjalan menuju dapur dengan langkah lebar, membuka lemari dingin dan mengambil botol air mineral. Adit meneguk nya dengan cepat sehingga air nya tumpah membasahi dada Adit.

Sehabis pulang dari warung Bu Cantik, di atas motor sampai sekarang Adit selalu memikirkan perkataan Andra.

" Suka sama gue? Shittt." Umpat Adit marah.

" Eh, den Adit udah pulang." Sapa Mbok Yumi.

" Mau makan dulu den? Biar Mbok siapin." Tanya Mbok Yumi.

" Adit belum lapar, Mbok." Jawab Adit sedikit tersenyum.

" Oh, begitu toh. Kalo Aden lapar, bilang sama Mbok. Biar Mbok siapin." Suruh Mbok Yumi.

Adit mengangguk. " Adit keatas dulu mbok." Ucap Adit dan diangguki oleh Mbok Yumi.

Tetapi baru dua langkah, Adit kembali berbalik dan menatap Mbok Yumi yang sedang mencuci sayuran.

" Mbok?" Panggil Adit.

Mbok Yumi menoleh.

" Iya, den."

" Ayah.. belum pulang?" Tanya Adit ragu memandangi Mbok Yumi.

Mbok Yumi memandangi Adit sendu.

" Belum den, mungkin nanti malam."

" Ooh, yaudah Mbok." Ucap Adit tersenyum yang dipaksakan.

Adit kembali ke kamar. Dia duduk dilantai, samping kasur nya.  menengadah ke atas langit-langit kamarnya dengan mata tertutup. Dia menghembuskan napas dengan berat, dia lelah, sangat lelah. Dia ingin beristirahat, tetapi dia tidak bisa. Lebih tepatnya dia tidak tau tempat yang lebih layak untuk dia istirahat. Seakan dunia ini tidak ada tempat yang ingin menerima nya untuk beristirahat sedikit pun. Setetes air mengalir keluar dari mata nya yang tertutup.

***

Velma menaiki tangga dengan cepat, seakan lelah yang dia rasakan di kedua kaki nya dia lupakan. Velma menatap pintu di depan nya dan langsung membuka pintu itu.

Punggung seorang laki-laki yang dia lihat pertama kali membuka pintu.  Dia menatap dengan seksama dan cemas melihat laki-laki yang ada didepan nya, bagaimana dia tidak cemas laki-laki itu berdiri di pembatas rooftop dan siap untuk terjun dari atas bangunan ini.

Walaupun dia yakin, laki-laki itu tidak berniat untuk terjun dari atas bangunan ini. Tapi tetap saja itu membuat Velma cemas. Bisa saja laki-laki itu terpeleset dan jatuh, dan Velma tidak ingin itu terjadi.

Dia berjalan pelan menuju laki-laki itu, dan sampailah dia di belakang laki-laki tersebut.

" Kamu udah bosan hidup?" Tanya Velma Santai, walaupun dalam hati nya begitu cemas.

Si Laki-laki menoleh kebelakang dan menatap kebawah, dia sedikit terkejut mendapati Velma berdiri di dekatnya.

" Kalau mau bunuh diri, jangan bikin susah orang lain." Ucap Velma masih santai berjalan mendekati pembatas rooftop.

" Siapa yang ingin bunuh diri."  Ucap laki-laki itu sambil meloncat turun.

" kamu kan, dit." Ujar Velma menatap Adit yang ternyata sedang menatap nya.

Yapp, laki-laki itu Adit. Velma yang ingin menuju kantin dia urungkan karena melihat Adit yang menaiki tangga yang Velma tau akan menuju ke rooftop sekolah mereka.

VELMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang