#26

7 1 0
                                    

Jangan lupa pencet ⭐ di pojok kiri bawah.

Selamat membaca ❤️

***
Menemukan secercah cahaya, salah satu wujud kecil dalam keberhasilan mu ✨.

***

Dua gadis masuk ke kamar yang berwarna putih abu-abu yang lebih didominasi warna abu-abu itu, dan melihat seorang gadis dengan mata sembab duduk menyandar di kepala tempat tidur sedang menatap mereka dengan sorot mata penuh kesedihan.
Kedua gadis itu menghampiri tempat tidur.

"Lo kenapa El?" Tanya Violla khawatir.

"Kami khawatir sama Lo El, yang tiba-tiba ngechat kita bilang bahwa Lo kurang enak badan dan langsung pulang, tanpa bawa tas sekolah Lo." Ujar Dyska ikut khawatir sambil meletakkan tas sekolah Velma di atas meja belajarnya.

Yaaa, selepas Velma meluapkan kesedihan nya di dalam toilet dia berpikir langsung pulang dan memberi tahu kedua sahabat nya bahwa dia kurang enak badan. Tanpa memberi tahu langsung kepada sahabat nya, Velma lebih memilih meng-chat mereka. Itu lebih baik, dari pada memperlihatkan keadaan nya yang memprihatinkan kepada kedua sahabatnya atau kepada seluruh teman sekelasnya.

"Cerita sama kita, El." Ucap Dyska yang sudah berdiri di samping tempat tidur Velma.

Mendengar perkataan Dyska, Velma kembali menangis mengingat lagi kejadian di sekolah tadi yang membuat hatinya sangat sakit.

Violla yang melihat Velma kembali menangis langsung memeluk sahabatnya itu.

"Menangis lah El, luapkan kesedihan Lo. Sesudah itu Lo harus bangkit lagi." Ujar Violla bijak mengelus punggung Velma dengan tangan nya.

Setelah melihat Velma sedikit tenang, Violla melepaskan pelukannya.

Sedangkan Dyska mengambil minuman dan menyodorkan nya kepada Velma.

"Minum dulu."

Velma mengambil minuman itu dan menghabis nya.

Sesedih itukah dia, sampai dia lupa bahwa dia sangat Haus. Pikir Velma kepada dirinya sendiri.

" Sekarang, apa Lo bisa cerita. Apa yang terjadi?" Tanya Dyska dan Velma mengangguk.

Mulai lah Velma cerita apa yang terjadi, dari tempat pemakaman hingga di sekolah tadi yang membuat Velma kecewa dan sakit hati.

" Adit berubah, dia semudah itu berubah. Sekarang bagaimana Vi, Dy?" Tanya Velma frustasi menatap kedua sahabatnya.

"G-gue mulai c-cinta sama dia, gak! Bukan mulai, tapi udah." Lirih Velma di akhir kalimat nya.

Violla terkejut, tapi tidak untuk Dyska. Dyska tau ini akan terjadi.

" Bagaimana bisa Lo Cinta sama dia Velmaa, Lo belum lama ini kenal dia." Seru Violla heran.

" Gue udah lama kenal dia." Koreksi Velma.

"Oke!! Lo udah kenal dia lama, tapi Lo dekat sama dia baru beberapa bulan ini." Tambah Violla.

"Lo tanya sama gue, bagaimana? Gue sendiri juga bertanya-tanya sama diri gue sendiri, bagaimana bisa gue cinta sama dia. Tapi seberapapun gue mikir gue gak tau apa jawabannya, apa harus ada alasan buat gue cinta sama dia?" Tanya Velma kepada kedua sahabatnya.

Violla dan Dyska tidak menjawab.

" Sekarang, lupain dia." Seru Dyska tiba-tiba.

Kedua gadis itu seketika menatap Dyska, ada yang menatap dengan terkejut dan ada yang kecewa.

VELMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang