1

54 19 8
                                    

Selamat membaca!!!
Semoga suka sama cerita nya🌼





Matahari bersinar dengan cerah menyinari bumi siang ini. Suhu yang panas membuat orang orang terburu-buru ingin segera menyejukkan tubuh mereka. Maka rumah menjadi pilihan.

Begitu pula dengan murid murid SMA Lentera yang sedang berdesakan di gerbang sekolah. Memperebutkan jalan keluar dengan kendaraan mereka agar segera sampai di rumah untuk mengistirahatkan tubuh.

Sementara dua gadis yang duduk diatas sepeda mereka masing masing menunggu gerbang sekolah itu sepi. Mereka tak mau berdesakan dengan ratusan orang yang memperebutkan jalan keluar serta suara klakson yang membisingkan telinga. Dengan santai memakan es lilin kacang hijau sambil memperhatikan orang orang di gerbang sekolah.

"Di lempar bom seru tuh?!" ucap Avril seraya menatap ke arah gerbang.

Chania mempetikkan jarinya ke arah Avril, "Ide bagussss!" balas Chania sembari menganggukan kepalanya juga.

Lima menit menunggu, gerbang sekolah sudah mulai sepi dari murid murid yang berdesakan hendak pulang. Avril dan Chania membuang sampah es lilin mereka ke tempat sampah sambil melajukan sepeda masing masing keluar area sekolah.

Saat berpaspasan dengan Mang Asep si menjaga gerbang, Avril dan Chania membunyikan lonceng sepeda mereka sambil berteriak "YOK MANG!!" pada Mang Asep.

Mang Asep hanya membalas dengan melambaikan tangan dan tersenyum ke arah dua gadis yang semakin menjauh dengan sepeda mereka.

Pulang sekolah ini Avril dan Chania tidak ingin langsung pulang ke rumah mereka. Melainkan ke rumah pohon yang telah menjadi rumah kedua untuk mereka berdua.

Dengan sepeda mereka berlomba lomba agar sampai ke rumah pohon lebih dulu. Jarak nya tak terlalu jauh, tapi cukup menguras tenaga karna mereka menaiki sepeda.

🌼🌼🌼🌼🌼

"Jadi lu gamon Cha?" Tanya Avrill  menertawakan Chanis yang duduk disebelah nya.

"Ih, engga lah ya. Sorry sorry aja gua gamon sama dia!" jawab Chania dengan sewot dan menatap Avrill tajam.

"Lah,trus yang lu ceritain tadi apa MONYET?" tanya Avril ngegas pada kata monyet. Panggilan kesayangan nya untuk Chania.

"Lu kagak dengar ya? Dia yang tiba tiba chat gua trus banyak bacotan gitu, kayak orang lagi mau CLBK. Apa dia mau ngajak balikan ya?"

"CLBK?" tanya Avril pura pura berfikir. Mengetuk ngetik dagunya dengan jari telunjuk.

"ohhhhh,Cinta Lama Bapak Kau?....Lagian lu PD banget Nyet!siapa tau aja dia cuma gabut doang! " lanjut Avrill sengaja membuat Chania kesal.

"BUKAN JAMALLLL!!!dah lah malas gua cerita sama lu,nambahin dosa. Belom dapat pengganti otak ya,makanya gini hm?" ujar Chania sambil menepuk nepuk kening Avrill.

"Ish,mana ada lo mah ngarang. Otak gue tu Ori, gak kayak otak lu. SEKEN!!."

Mata Chania terbelalak mendengar penuturan Avrill, "HEH!!!Mana ada woy. Sekate Kate Lu ye!"

"Canda Nyeeeeeeeeeeeett. Tegang amat idup nya, tuh bola mata hampir copot." ucap Avrill mengusap wajah Chania dengan tangan nya.

"Mending pulang dah sore,main sama lu gak pernah ingat waktu."

"Ya udah iya, yok turun.

Mereka berdua pun turun dari rumah pohon yang sudah bertahun tahun menjadi tempat rahasia mereka. Rumah pohon itu hanya mereka berdua yang tau. Ralat,orang tua mereka juga mengetahui nya, karna orang tua mereka lah yang membuatkan rumah pohon itu untuk mereka.

Untuk SelamanyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang