HAPPY BIRTHDAY AvCha

8 6 8
                                    


Hari yang ditunggu tunggu oleh Avrill dan Chania sudah tiba. Dua gadis itu hari ini genap berusia 15 tahun begitupula persahabatan mereka.

"Happy  birthday sayangggg!!!!....." ucap Bunda Lena berlari kearah Chania dan Avrill yang baru saja selesai menuruni tangga. Jujur saja mereka sedikit terkejut,hingga sebuah pelukan hangat mereka dapatkan dari Bunda Lena yang sekarang berada ditengah tengah mereka, "anak anak bunda udah tambah besar. Makin pinter ya, makin rajin belajar dan ibadahnya, dan semoga kalian bisa menjaga persahabatan kalian,makin sayang satu sama lain, dan bunda harap kalian bisa sehat selalu" sambung Bunda Lena dengan tatapan yang sulit di artikan di kalimat terakhirnya kepada Avrill.

Avrill dan Chania membalas pelukan itu dan menganggukan kepala mereka dengan senyum kebahagian yang dirukir diwajah cantik mereka.

"Selamat ulang tahun juga dari Mama untuk dua malaikat kecil mama. Mama juga berdoa buat kalian semoga kalian bisa gapai cita cita kalian, dan bisa mencapai apa yang kalian inginkan. Saling jaga satu sama lain terus ya, percaya satu sama lain, saling dukung satu sama lain, dan jaga kesehatan kalian. Pokoknya kalian harus sehat selalu!! " ucap Mama Meta ikut serta dalam pelukan hangat mereka disamping Chania.

Sama seperti Bunda Lena tadi, tatapan yang sulit di artikan Mama Meta layangkan untuk Chania di kalimat akhinya.

"Makasih ma, makasih bun. Chania sama Avrill pasti ngelakuin apa yang kalian pesan tadi. Kami janji akan jaga persahabatan kami sampai Allah yang menyuruh kami buat pisah" ucap Chania tersenyum dan melepas pelukan mereka berempat.

" Nah iya, bener ma, bun kami janji...... Oh ya, hari ini kan masih ulang tahun sih Monyet, nanti malam ucapin lagi untuk Avrill ya!? "

Lena dan Meta menganggukan kepala mereka atas permintaan Avrill. Sementara Chania, "Lu ya Vrill gue lagi ultah juga jangan panggil monyet napa. Hari bahagia ni!! " ucap Chania kesal pada Avrill.

"Sekalinya monyet tetap monyet, gak bisa berubah jadi bidadari kecuali jadi beruk baru bisa! " ledek Avrill mengejek Chania yang sudah siap mengejarnya.

"Awas lu mbing!!! "

"Ada apa sih ni, hm? "  Hasan yang tiba tiba datang sambil menggendong Zera yang baru bangun tidur. Hal itu membatalkan niat Chania yang hendak mengejar Avrill, dan Avrill yang ingin berlari.

"Gak ada pa, biasalah beban keluarga berulah" Lena menjawab dengan muka santai dan mengambil ahli Zera di gendongan Hasan.

"Udah gih, mandi sana nanti kesiangan jalan jalan nya!! " suruh Rudi dengan kedua tangan dimasukkan ke kantong celananya dan berjalan santai dibelakang Hasan ke arah mereka. Ia sudah dapat menebak hal apa yang telah terjadi antara Chania dan Avrill.

"Zera bangunin Naya ya dia masih bobok, dah tu kalian buruan mandi kalo gak mau di tinggal pergi!"

Zera turun dari gendongan Bunda dan segera melakukan apa yang Bunda perintahkan.

"Avrill juga mau mandi" ucap Avrill tiba tiba dan dengan cepat berlari menaiki tangga.

"Heh, gue juga! " susul Chania ikut berlari menyusul Avrill.

"GAK LU TINGGAL AJA MOBILNYA GAK MUAT NANTI!" teriak Avrill yang sudah sampai di atas.

Rudi, Hasan, Lena dan Meta di buat geleng geleng kepala dengan tingkah Avrill dan Chania yang selalu ribut itu.

Sekarang kedua keluarga itu berada di villa milik Rudi. Villa yang  sederhana namun lokasinya sangat mendukung untuk berlibur dengan keluarga.

Nyaman, sejuk, sunyi, asri karna memiliki kebun yang luas dengan bermacam macam buah membuat villa ini terkesan berada ditengah tengah hutan buah. Ada juga beberapa jenis sayuran yang di tanam hidroponik disisi kanan villa.

Jauh dari keramaian kota juga menjadi kelebihan dari villa ini.

               🌼🌼🌼🌼🌼

Setelah menempuh perjalanan sekitar tiga setengah jam, Avrill dan Chania beserta keluarga sudah sampai ditempat wisata yang sudah mereka rencana kan.

Hayo tebak kemana?!!

Mereka ke air terjuuunnnnnnnnnn.
Jadi setelah perjalanan yang cukup ekstrim melewati bebatuan, tepi jurang dan jalan licin mereka sampai disini.

"Huaaaaaaaa... ZERA AYOKKK cepat buka bajumu...
kita terjunnnn!!" sorak heboh dari Naya yang sudah lompat lompat disamping mobil.

"Nah iya, sana terjun dari atas noh biar keren!" tunjuk Avrill pada tebing yang menjadi sumber air terjun itu.

"Heh! Kok nyuruh gitu sih sama adek nya?! "

"Mampus!! Trus Ma marahin sampe kena mental!" ucap Naya mengompori Meta yang baru turun dari mobil.

Tadi Avrill, Chania, Naya, dan Zera sudah keluar lebih dulu dari mobil, sedangkan mama, bunda dan ayah mereka masih mengeluarkan barang barang dari dalam mobil.

"Kamu juga SALAH NAYA ANINDYA SAPUTRI BIN RUDI !! Baru sampai dah teriak teriak kayak gitu, jaga sikap kamu! " ucap Mama Meta juga memarahi Naya penuh penekanan,sementara yang di marahi hanya diam mendudukkan kepalanya.

"Udah udah, kok jadi gini sih? Kan kita kesini mau happy happy ngerayain ultah Chania sama Avrill, jangan gini dong. Avrill sama Chania juga jangan ngerecokin adeknya trus ya?! " ujar Bunda Lena sambil mengusap kepala Naya yang matanya sudah berkaca kaca.

"Iya bun, maafin Avrill" balas Avrill.

"Mama lagi mode merah, jangan macam macam! Nanti kita yang didorong dari tebing itu" Chania berisik kepada Avrill menunjuk tebing yang ia maksud dengan arah matanya.

Setelah berdebatan kecil itu selesai, dan orang tua mereka juga sudah selesai menurunkan semua barang nya dari mobil,,sekarang mereka bebas bermain air dibawah air terjun itu.

Wisata air terjun itu cukup ramai hari ini. Banyak orang datang bersama teman dan keluarga nya.

"NAYA ZERAAAAA, jangan terlalu di tengah nanti kalian tenggelam! " Rudi memperingati karna melihat dua anak itu terlalu asik bermain air. Takutnya kebablasan ke tengah kan repot!.

Rudi dan Hasan juga ikut berenang di tengah tengah sungai itu bersama Avrill dan Chania. Sementara Lena dan Meta hanya memperhatikan dari batu besar yang mereka duduki.

"Woy Rud lompat dari batu itu boleh lah, ye kan?!" ucap Hasan dengan menaik turun kan alis nya menunjuk batu yang cukup besar yang ada di belakang Rudi.

Di air terjun ini terdapat benyak batu batu besar yang juga licin. Jadi harus hati hati.

"Boleh lah boleh lah" Chania menyahuti ucapan Hasan mewakili ayah nya.

"Yok yah, bisa yok bisa,jangan mau kalah sama dong yah!! " ujar Chania dengan memijit bahu Rudi.

"Heh monyet, ini mau terjun doang dari batu bukan mau gelud dalam air! "

"Sewot amat sih lu, kan gue cuma nyemangatin bapak gue. Berenang juga bahunya digerakin nanti keseleo kan repot! " Chania dengan semangat meninju ninju punggung Rudi. Avrill hanya memutar bola matanya malas.

"Nah, gimana kalo loncat nya sambil gendong kita? Biar makin seru, ye kan Vrill?! " seru Chania.

"Nah iya ayok!!!"

"Yok lah Rud,demi yang lagi ulang tahun ini! " ucap Hasan merangkul Rudi dari samping. Setelah memikirkan sejenak ajakan beban dunia yang sedang mengelilinginya.

Dan pada akhirnya Rudi menganggukan kepala nya dan mereka ber-empat pun segera naik ke batu besar itu. Banyak dari orang-orang yang ada di air terjun itu sekarang memperhatikan mereka. Naya dan Zera sudah duduk bersama Lena dan Meta yang memang tidak ikut bermain air.

"AYAHHHHH SEMANGATTT!!!" teriak Zera menyemangati Hasan.

"Yok mulai!! "

Hasan dan Rudi sudah mengambil posisi jongkok di depan Avrill dan Chania. Mereka berdua pun segera naik ke punggung ayah masing masing.

"Huaaaaa!!" seru Avrill ketika Hasan sudah berdiri dengan ia di gendongan Hasan.

(1149 kata)

HAPPY BIRTHDAY AvCha (2)  nyusul!!!

Untuk SelamanyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang