Maaf, kalo ada yang typo!!
Sedangkan posisi Raja dan tiga temannya tak lagi menutup akses jalan Chania dan Avrill.
Kini Raja dan motornya berada di depan Cuplis yang berdekatan dengan pembatas jalan disisi kiri.
Daniel juga berada didepan Erlangga bersama motornya berdekatan dengan pembatas jalan disisi kanan.
Pembatas jalan yang pendek itu ya, yang hitam putih.Yang setinggi trotoar. Bukan yang tinngi beton itu!. Aku gak tau namanya soalnya, ok Lanjut!
Mereka berempat hanya akan menyaksikan aksi Avrill dan Chania.
Tapi entah apa yang terjadi pada dua sahabat itu, sehingga berteriak sangat kencang dengan laju motor yang kencang pula.
Padahal mereka hanya menyuruh Avrill dan Chania untuk melewati mereka. Bukan ngajak balapan, dan dengan baik hati juga mereka sudah memberi jalan kan?
"HUAAAAA..BUNDA, AVRILL TAKUT", teriak Avrill mempererat pelukan nya pada Chania. Kini kaki Avrill menggantung disamping motor dengan lebar.
"DIEM NYET, GUA LAGI KONSENTRASI", balas Chania karna motor nya sudah oleng oleh kaki Avrill yang tidak bisa diam disamping motor.
Sejujurnya Chania sudah panik. Perasaan pede nya pun sudah hilang, dan sekarang berganti pasrah dengan apa yang akan terjadi pada dirinya dan Avrill nanti.
"BELOK GOBLOK BELOK, NTAR NAB-" Ucap Avrill memukul mukul bahu Chania. Setelah menyadari mereka sudah melewati Raja dan teman temannya tapi Chania belum juga berbelok.
BRAKKKK
NAB--BRAKKK, pas kan?! 😂
Belum sempat Avrill menyelesaikan ucapan nya, mereka berdua terjatuh karna Chania menabrak pembatas jalan.
Raja, Cuplis, Erlangga, dan Daniel yang sedari tadi diam mengamati keduanya kini tertawa terbahak bahak diatas motor.
"Astaga perut gue kram, tolong" Ucap Daniel disela sela tawanya.
"HUAAAA... KETY PETI PRITY KU!!!! " teriak Avrill melihat motornya sudah jatuh dengan mengenaskan.
Roda depan yang sudah naik ke pembatas jalan, sedangkan roda belakang masih diaspal.
Sementara ia dan Chania, untung saja terjatuh diatas rumput. Tapi, Chania jatuh dengan posisi terlungkup,dan Avrill menimpa Chania.
"BADAN GUE!!! " Suara tangis Chania terdengar dengan Avrill yang masih menimpa badan nya.
Mendengar itu pun, Avrill dengan cepat bangun dari atas badan Chania dan membantu Chania untuk duduk. Walaupun sebenarnya paha dan dadanya juga sakit karna terkena siku Chania.
"Sakit Vrill.. Hiks" Ucap Chania memperlihatkan kaki nya yang terluka terseret aspal ketika detik detik mereka jatuh tadi. Bahkan sendal swallow nya putus dan ketinggalan beberapa meter dari tempat jatuh mereka sekarang.
"Lu tadi kenapa gak ngerem aja sih nyet. Pasti sakit kan? " Tanya Avrill bertepatan dengan datangnya Raja dan ketiga temannya.
"Gua panik, mau ngerem tapi gue lupa rem-nya yang kiri atau yang kanan biar gak kejengkang kedepan. Trus tangan gue juga tremor, sampai sampai maunya ngegas trus. Btw, ini rasanya geli mbing, sampe sampe gue nangis sekarang" Ucap Chania dengan meniup niup lukanya, dan tangis nya juga sudah reda.
"Ohhh" Balas Avrill.
"Bego banget punya sahabat, masih aja dia tanya sakit apa gak?! " Batin Chania.
Raja, Cuplis, Daniel, dan Erlangga hanya memperhatikan, tidak berniat untuk membantu mereka berdiri. Jujur, mereka masih ingin tertawa melihat kondisi Avrill dan Chania sekarang.
Sunyi beberapa saat, ketika Avrill ikut meniup niup luka Chania. Bahkan Raja dan tiga temannya masih saja hanya memperhatikan keduanya.
Avrill tak terluka, hanya beberapa bagian yang membiru ditubuhnya. Tapi tetep saja sebenarnya sakit.
Saat meniup luka Chania, tak sengaja pandangan mereka bertemu. Dan.... JDIARRRR... GLUDUK DUK DUK DUK DUK DUK, suara tawa mereka pecah seketika melenyapkan kesunyian tadi.
"Gue ngakak Nyet.... Hwahahahahaha. Bisa bisa nye" Ucap Avrill disela-sela tawanya sampai airmatanya keluar.
"Hahahaha, Tengok swallow gue! " Balas Chania tak kalah heboh menunjuk sendal swallow nya. Tawa mereka terdengar sangat heboh padahal hanya berdua, dan lama.
"Manusia bukan sih? Lagi kena musibah malah ketawa? " Tanya Cuplis heran melihat dua sejoli itu.
"Kalo sama sahabat emang gitu bro. Terjun kejurang aja ketawa, apa lagi cuma jatoh kayak gini! " Balas Daniel dengan memukul bahu Cuplis.
"Gue harap, lu bisa kayak gini trus Vrill. Chania kebahagiaan lu. Lu cewek yang hebat! " Batin salah satu dari mereka.
Tebak siapa!!!
Avrill dan Chania masih tertawa mengabaikan Raja dan teman temannya. Selama itu? Iya, bahkan sampe seminggu kedepan, mereka masih bakal tetep ngakak kalo ngingat kejadian ini.
"Heh bantu bangunin motor gue dong! " Suruh Avrill dengan menunjuk motornya dengan dagu setelah acara ketawa mereka selesai. Erlangga segera melakukan apa yang diminta Avrill.
"Motor lu pingsan?" Tanya Cuplis dengan kegoblokan nya,mendapat jitakan dari Daniel.
"Apa sih?sakit tau!. Lagian dia minta tolong bangunin motornya, kayak lagi pingsan aja tu motor. " Ucap Cuplis kesal.
"Otak mu terlalu beku untuk hari yang terik ini" Balas Avrill dengan senyum nya, dan setelah itu melotot kepada Cuplis.
"Ayok bangun! Nyaman banget? " Ucap Avrill mengulurkan tangannya pada Chania.
"Kita antar ya?" Tawar Raja pada dua sejoli itu.
"Ok"
"Gak!"Jawab keduanya kompak, dan saling tatap.
"Gimana dong? " Tanya Cuplis lagi.
Diam. Kedua nya diam dengan batin yang sedang beradu untuk menentukan jawabannya.
"Ok, gua mau di antar Raja! " Ucap Chania memutuskan tatapannya dengan Avrill.
"Sono, gua sendiri aja!! " Balas Avrill melipat kedua tanganya di depan dada.
Ke-empat cowok itu kembali diam menyaksikan mereka berdua. Entahlah, mereka berempat sepertinya lebih suka menyaksikan daripada melerai nya.
Daniel yang sudah geram pun, kembali bersuara, "ok, Raja ngantar Chania. Biar gue sama yang lain ngiringin motor Avrill sampai di depan rumahnya. "
Mereka semua mengangguk,walau sebenarnya Raja ingin menolak ide Daniel. Ya sudah lah ya.
TBC
Jangan lupa votenya. Komen buat saran atau kasih pendapat kalian juga untuk cerita ini😊
KAMU SEDANG MEMBACA
Untuk Selamanya
HumorBaca aja sendiri!! Jangan lupa vote Komen setiap paragraf buat kasih saran dan pendapat buat cerita ini. Follow IG AvCha67 Wajib ya!! Ok, makaciwww