Ada yang kangen gak nih sama AvCha?
Setelah beberapa saat menempuh perjalanan ke sekolah sendirian, sekarang Avril sudah berada di gerbang sekolah dengan Mang Asep.
Avril menghentikan motornya di hadapan Mang Asep yang sedang menyambut siswa siswi yang berdatangan. Kedua kaki nya di turunkan di sisi kanan kiri motor sebagai penopang.
"Pagi Mang Kasep!" goda Avril sedikit mengubah nama Mang Asep. Karna ulah Avril,Mang Asep jadi salting sendiri sambil jingkrak jingkrak ditempatnya sembari menutup mulut dengan telapak tangan nya sendiri.
"Pagi juga neng gelis" balas Mang Asep seolah olah mencolet dagu Avril dengan telunjuknya. Setelah itu mereka berdua tertawa mengundang perhatian dari beberapa siswa yang melihat.
Avril dan Chania memang seakrab itu dengan Mang Asep atau pun pengurus sekolah lainnya.
Tak melanjutkan perjalanan nya ke parkiran,Avril malah melanjutkan aksi ngobrol mereka. Avril juga tak melepaskan helm nya, kedua kakinya masih menahan di sisi kanan kiri motor, dan tangan tetap berada di stang kemudi.
"Neng Chania mana? Tumben gak bareng? Gak lagi berantam kan?" tanya Mang Asep menyelidik bertubi tubi pada Avril.
Avril terkekeh sebelum akhirnya menjawab, " Si monyet gak tau kemana mang. Palingan juga masih di jalan, soalnya tadi Avril di suruh deluan sama dia." Mang Asep hanya ber-oh ria mendengar jawaban Avril.
Setelah berbincang cukup lama membahas hal hal random, Avril pamit untuk segera masuk ke parkiran.
Selesai memarkirkan motor dengan rapi, Avril tak langsung ke kelas karna ia masih menunggu Chania sesuai perkataan nya tadi. Beberapa murid juga menyapa Avril yang duduk di atas motor sambil bermain handphone nya.
"Pagi Vril! " ucap seseorang yang sudah berdiri di depan Avril sambil tersenyum hangat.
Avril yang semula sedang bermain hp sontak mengalihkan pandangannya ke orang yang berada di hadapan nya sekarang."Pagi juga" balas Avril ikut tersenyum.
"Nungguin Chania ya?" tebak Ajeng mengedarkan pandangannya ke sekeliling mencoba mencari sosok Chania yang biasanya bersama dengan Avril.
"Iya" jawab Avril.
"Gak mau nunggu di kelas aja? Biar serempak ke kelas nya sama gue" ajak Ajeng masih dengan senyum di wajahnya.
Avril menggeleng kan kepala, "gak usah Jeng. Udah janjian nunggu disini tadi."
"Oh.. Kalau gitu gue deluan ya. Byeee!" Ajeng pun meninggalkan Avril sambil melambaikan satu tangannya ,sementara tangan lainnya mencengkram tali tas yang terpasang di pundak nya. Avril juga ikut melambaikan tangan membalas lambaian tangan Ajeng.
Parkiran mulai ramai dengan siswa siswi yang berdatangan dengan kendaraan mereka. Tapi batang hidung Chania masih belum terlihat memasuki gerbang sekolah. Semakin banyak juga dari mereka menyapa dan menanyai kenapa Avril malah duduk diatas motor tidak segera masuk kelas.
"Aish... Mana sih tu anak? Beneran mau di nikahin sama bekantan kayak nya" ujar Avril sudah bosan menunggu Chania datang. Sudah sepuluh menit ia di parkiran untuk menunggu Chania dan hanya bermain HP sambil sesekali membalas sapaan teman temannya.
Karna sudah bosan Avril pun memutuskan untuk segera ke kelas dan menunggu Chania di kelas saja. Tapi, baru beberapa langkah dari motornya suara panggilan yang super cempreng menghentikan langkah Avril.
"AVRILLLLLLL... WOY KAMBINGGGGG TUNGGUUUU!!"
Dengan cepat Avril segera membalikkan badannya agar dapat melihat pemilik suara cempreng itu. Ya, walaupun ia sudah mengetahui nya. Beberapa siswa juga ikut menoleh ke arah sumber suara yang memanggil Avril.
"Malu gue!!!" ucap Chania diatas motornya menyadari tatapan dari beberapa siswa yang masih berada di area parkiran sekolah.
Tapi satu hal yang membuat Avril bingung. Bahkan ia sangat bingung sehingga tetap berdiri di tempat tidak menjumpai Chania.
Yap, pemilik suara itu Chania. Orang yang sedari tadi Avril tunggu kedatangan nya di parkiran. Sekarang Chania sedang memarkirkan motornya. Tunggu!!! MOTORNYA? MOTOR CHANIA?
Menyadari itu,dengan semangat Avril berlari mengahampiri Chania yang baru selesai melepas helm yang tadi terpasang di kepalanya.
"WOY WOY WOY... APE NI APE NI?" heboh Avril setelah sampai di samping motor Chania.
"Gimana gimana?" ujar Chania menaik turunkan alisnya ke Avril sambil mengelus tempat duduk motor scoopy putih yang ia duduki sekarang setelah orang yang bersama nya tadi turun.
"Ini serius? Motor lu?! Demi apa?! Iya?? Beneran? Jawab MONYET!" tanya Avril mengelilingi sambil mengelus body motor tersebut.
"Iya Mbing. Gimana? MOTOR KITA COUPLEEEEEEEE!!!" teriak Chania pada akhir ucapannya sehingga semakin banyak yang menjadikan mereka pusat perhatian.
"UAAAAAAAAAAAA... COUPLE DONGGGGG!" Avril ikut berteriak dan mengenggam kedua tangan Chania. Tanpa mereka sadari, tatapan semua orang yang berada di parkiran sekolah sekarang telah menuju kepada mereka berdua.
Dengan semangat dan bahagia nya Avril dan Chania melompat lompat di area parkiran dengan bergenggaman tangan dan sesekali berpelukan. Mang Asep yang berada di gerbang pun ikut melihat tingkah dua sahabat itu karna suara mereka yang heboh membuat dirinya penasaran apa yang dilakukan dua sahabat itu pagi pagi seperti ini di parkiran sekolah.
Merasa malu dan menyadari keadaan di sekeliling, Chania segera menghentikan lompatanya diikuti dengan Avril.
"Gara-gara lu Nyet!" ucap Avril berbisik sambil menyikut perut Chania.
"Lu Mbing!!Ngapain lompat-lompat? Kan gue jadi ikutan" balas Chania tak mau kalah juga berbisik pada Avril.
Suasana canggung dan malu membuat Avril dan Chania tersenyum kikuk menatap semua orang. Mereka sedikit membungkukkan badan dan tersenyum canggung sebagai permintaan maaf karna sudah membuat sedikit keributan.
Ketika semua orang sudah kembali ke aktifitas mereka masing masing, Chania menarik Avril untuk mendekat ke motor barunya menemui seseorang.
"Istirahat lo harus cerita sama gue!" Chania menganggukan kepalanya sebagai jawaban dari permintaan Avril.
Sampai didekat motor Chania tadi, senyum Avril menjadi sedikit luntur karna melihat seorang perempuan yang tadi malam ia temui. Tapi Avril mencoba untuk bersikap biasa saja dan tetap tersenyum.
"Hai Vril..Ketemu lagi!" ucap Yuna melambaikan tangannya ke arah Avril.
Avril berdehem dan setelah itu menatap Chania seolah meminta penjelasan.
"Yuna bakal sekolah disini. Ini hari pertama nya, jadi tadi gue serempak dia." jelas Chania. Sementara Avril hanya ber-oh saja.
"Gue mau ke ruang kepsek dulu buat nanya kelas" ucap Yuna.
"Lu tau ruang kepsek dimana?" tanya Avril.
"Tau kok".
"Ya udah, kalau gitu gue sama Chania ke kelas deluan!" Avril langsung menarik tangan Chania meninggalkan Yuna yang menatap Avril dengan tatapan sulit di artikan.
Sementara Chania hanya pasrah dengan Avril yang menariknya hingga sedikit berlari sampai ke kelas.
Jangan lupa Vote!!
Yang lupa, udah ku ingatin lho. Harus vote sama komen banyak-banyak!!!!!
Bentar lagi, AvCha bakal buat ulah.Penasaran gak?
KAMU SEDANG MEMBACA
Untuk Selamanya
HumorBaca aja sendiri!! Jangan lupa vote Komen setiap paragraf buat kasih saran dan pendapat buat cerita ini. Follow IG AvCha67 Wajib ya!! Ok, makaciwww