5

5 8 2
                                    

"Seminggu lagi nyet. Gila seneng banget gua, gak sabar gak sabar." Sorak senang Avrill memeluk erat Chania disampingnya.

Sekarang mereka sedang duduk didalam rumah pohon sembari melihat hutan lebat dihadapan mereka. Ditemani juga oleh suara air terjun yang berada tak jauh dari rumah pohon tersebut. Tapi mereka tak pernah diizinkan untuk melihat air terjun itu karna jalannya yang licin.

"Gak kerasa, seminggu lagi persahabatan dan umur kita genap 15 tahun. Gua gak nyangka kita bisa pertahanin persahabatan kita selama ini." Chania membalas pelukan Avrill. Pelukan hangat yang hanya bisa ia dapatkan dari sosok sahabat terbaiknya ini. Avrill Auliyani Metta.

"Hu'um,dari kita lahir kita dah bareng bareng. Dulu karna rumah kita tetangaan kalo salah satu dari kita nangis, jadi ikut nangis semua. Belajar merangkak, jalan, belajar  ngomong huruf R aja kita bareng." Ucap Avrill melepas pelukan nya dan ikut memandang ke depan mengingat masa masa kecil mereka.

"Bentar lagi kita juga mau masuk SMA, Tetep bareng kan? Gak kerasa aja  SMA cuma tiga tahun, kuliah tiga tahun, dah tu kita nikah punya keluarga. Pokoknya gua pakai Garden party ntar pas nikahan." Chania sangat lah suka sekali menghayal terlalu tinggi. Hal yang seharusnya belum mereka fikirkan kan untuk sekarang.

"Ia lah, kita bakal bareng trus sampai ALLAH yang nyuruh kita untuk pisah. Btw, kalo untuk nikahan gue ntar pas akad garden party juga, trus pas malam untuk repsesi gue di gedong pokoknya. " Ucap Avrill ikut ikutan.

Setelah itu mereka tertawa konyol dengan hal  yang setiap tahun nya akan mereka bicarakan mengingat umur mereka juga yang semakin bertambah.

Minggu depan adalah ulang tahun kedua nya. Hanya dibedakan sehari saja. Chania di tanggal 8 Mei, dan Avrill di tanggal 9 Mei. Maka karna itu mereka akan merayakan nya bersama dengan keluarga. Begitu setiap tahunnya.

Tunggu sampai di part selanjutnya. Khusus Acara ulang tahun mereka!! 🌼

Sekarang sunyi menyelimuti mereka yang masih berkutat dengan pikirannya masing masing. Sama sama mengingat masa masa kecil dan  kenangan  konyol yang mereka ukir selama ini. Hingga pertanyaan dari Avrill membuyarkan kesunyian tersebut.

"Nyet...kalo nanti gue udah gak ada, jangan lupain gue ya!?,gua sayang banget sama lu. Sahabat gua cuma lu, dan gak ada yang lain." ujar Avrill dengan pandangan lurus kedepan seperti sedang menerawang jauh hal yang akan terjadi kedapan nantinya.

"Lu ngomong apa sih Vrill, jangan ngomong kayak gitu lagi. Gue gak suka!!Sahabat gue juga cuma lu dan akan tetep selalu lu untuk selamanya!" Ucap Chania penuh keyakinan di setiap kata yang ia ucapkan dengan menatap Avril dengan tatapan tak percaya kepada sahabat nya itu atas ucapan nya tadi.

"Kan kita gak pernah tau Cha. Kita bakal deluan pakai baju putih untuk hidup dengan keluarga baru kita kelak, atau baju putih untuk ke kehidupan dialam yang lain. Gue cuma mau lu tetep ada sama gue,disamping gue, disisi gue, dan percaya sama gue gimanapun keadaan nya nanti" Ujar Avrill tanpa mengalihkan pandangan nya kedepan.

"Gue janji bakal ngelakuin semua hal yang lu mau. Lu sahabat terbaik gue. Selama ini kita berdua trus, gue sayang lu nyet. Sayang banget" Chania pun memeluk Avrill dari samping begitu erat.

"Thanks, gue percaya sama lu" Avrill  membalas pelukan itu tak kalah erat, mewakilkan perasaan sayang mereka terhadap satu sama lain. Persahabatan indah yang selama ini mereka ukir dengan sejuta kenangan.

"Dah ah, kenapa jadi nangis kejer gini? Katanya bentar lagi ultah, harus nya tu senang, bahagia bukan malah sad" Suara Avrill lebih dulu terdengar membuat pelukan keduanya terlepas.

"Lu yang mulai mbing!" Chania mengusap air matanya.

Tiba tiba suara HP Chania terdengar dari tas miliknya membuat kedua nya terkejut. Karna apa? Karna nada dering panggilan HP Chania adalah tawa mereka berdua yang sangat membahana.

Rekaman itu diambil saat mereka sedang membuat vidio ala ala vlog disebuah warteg untuk mempromosikan tumis kangkung dan telur dadar yang ada di warteg tersebut. Karna pada saat itu tiba tiba ada bocil yang datang dengan bedak yang cemong di mukanya, baju tidur dengan sablonan  Simadun, dan rambut yang disisir belah dua ditengah membuat tawa  mereka pecah seketika. Ditambah lagi pada saat tertawa Chania tersedak sayur kangkung yang sedang dia kunyah.

"Fix, ini baru bocil Indonesia yang sebenarnya. Pesona Indonesia,beda dari yang lain" ucap  Avrill pada  saat tawa  mereka selesai waktu itu. Kejadian nya juga sudah dua tahun yang lalu sebenernya.

"Astaghfirullah... Kaget gue" Ujar Chania langsung mengambil HP nya.

"Mama Vrill!! mau ngapain ya?" Tanya Chania masih menatap layar HP nya.

"Diangkat lah bego. Malu gue jadi teman lu, bego nya gak ketulungan. " Balas Avrill geram.

"Hallo!?"

"Hm" Ucap Chania dan mama nya berbarengan.

"Uhh.... Sok cool lo!. Gak cocok gak cocok!!" Komen Avrill. Ia tahu kalo Chania hanya ingin bersikap sok dingin seperti tokoh tokoh wattpad yang sering ia baca. Dan komentar Avril membuat mood Chania rusak.

Mendengar komentar Avrill, Chania  memberi pelototan kepada Avrill.

"Kamu dimana sayang? Lagi sama Avrill kan? Cepetan pulang ke rumah Avrill ya. Kita mau bahas ulang tahun kalian." Ucap Mama Meta-mamanya Chania dari sebrang sana.

"Iya ma, Chania kesana sekarang" Balas Chania dengan semangat dan binar dimata nya membuat Avrill penasaran.

"Ok, hati hati ya!"

Sambungan pun dimatikan sepihak oleh Chania.

"Yok pulang. Kita kumpul dirumah lu" Ujar Chania mengetahui Avrill yang penasaran dengan obrolan nya tadi.

Setelah membereskan barang barang mereka dari rumah pohon.Mereka langsung saja membelah kepadatan jalan raya di sore hari dengan sepeda mereka dan tangan saling bertautan.

      Terimakasih Baca Cerita
             (TBC)

Jangan lupa votenya🌼🐣

Ummm...btw, kalo ceritanya ngebosenin atau pengetikan berantakan dan kurang puas. Maaf ya. Kalian boleh ngasih pendapat di komentar!!.

(916 kata)

Untuk SelamanyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang