Pagi hari ini seperti biasa Avrill akan menunggu Chania dipersimpangan. Hari ini mereka akan kesekolah dengan bersepeda lagi. Untuk pertengkaran ia dan Zera kemaren,ia merasa sangat puas karna Zera diomeli oleh Bunda setelah makan malam selesai.
"Aishh... Lama banget sih tu manusia." gusar Avrill melirik jam tangan ungu di pergelangan tangan nya.
Setelah menunggu sekitar 7 menit, Chania pun terlihat menggoes sepeda nya dengan santai menuju Avrill.
"Hai pren... Kabar baik?" dengan sinis Avrill melirik Chania.
"Baik jidat mu. Dah lah ayok,10 menit lagi ni."
"Gak usah ngegas dong Nyet!!" ucap Chania mendorong Avrill pelan ke samping.
"BICIT MAEUNAH.. BICIT" Avrill menggoes sepedanya deluan meninggalkan Chania di belakang. Karna tidak terima kalau dirinya ditinggal oleh Avrill,Chania pun menggoes sepedanya untuk mengejar Avrill didepan nya. Dan terjadilah kejar kejaran sepeda antara Avrill dan Chania.
"Gua deluan Mbing.. Yuhuuuuu", seru Chania ketika berhasil mendahului Avrill dengan melepas satu tangan dari stang sepedanya dan meninju udara kosong diatas kepalanya.
"Awas lu Nyet!!!"
"Kejar dong kejar... Lemah lu Mbing!"
Mereka terus bersorak sorak di jalan untuk mengejek satu sama lain. Walaupun terlihat malu, tapi mereka sangat bahagia yang terbukti dari tawa kebahagiaan yang terdengar dari mulut mereka yang di sertai ejekan untuk satu sama lain.
Hal sesederhana apa pun yang dilakukan dengan sahabat akan terasa sangat bahagia. Terjungkal pun jika ada sahabat pasti suara tawa akan lebih dulu terdengar.
🌼🌼🌼🌼🌼
Sampai di gerbang sekolah mereka turun dari sepeda dan mendorong sepeda itu untuk masuk ke parkiran sekolah.
"Pagi Mang Asep!!" Sapa Avrill dan Chania bersamaan kepada penjaga sekolah yang menyambut mereka di depan gerbang.
"Pagi neng. Waduh berdua terus langgeng banget deh. Adem mamang lihat nya."
"Hmm.. Iya mang pasti itu mah. Soal nya si kambing satu ini dah jinak sama saya. Kalo gak di ajak kemana mana nanti saya diperkodok", jawab Chania sambil menanjuk Avrill dengan dagunya sedikit berbisik.
Avrill pun hanya menatap sinis manusia di sebelah nya ini. Rasa ingin menggantungnya di pohon pisang sangat tinggi, tapi dia akan merasa kesepian kalo tidak ada Chania disamping nya.
"Perkodok? Apa tu neng, mamang gak tau ih." tanya mang Asep mengusap leher belakangnya sambil tersenyum memperlihatkan gigi putihnya.
"Dah lah mang, mamang masih polos untuk kami yang udah remaja ini. Gak baik untuk mental soal nya. Lagian jangan kan mamang, bahkan Chania pun gak tau maksud perkodok itu apa." Balas Avrill tersenyum kepada Mang Asep.
"Kami masuk dulu ya mang. Bye bye Mang Asep, jangan semangat kerja nya nanti capek. Mending tidur dipos, makan batagor Buk Sumi." Seketika tawa mereka bertiga pecah saat mendengar Chania mengatakan itu.
"Mana bisa tidur sambil makan batagor MONYET!!" balas Avrill kelewat kesal pada Chania setelah menghentikan tawanya.
Avrill dan Chania pun melanjutkan aksi mendorong sepeda mereka sampai ke parkiran. Banyak juga orang yang menyapa mereka yang hanya di balas oleh senyuman atau anggukan kepala.
🌼🌼🌼🌼🌼Sekarang terlihat guru berkemeja biru muda dengan kacamata bertengger dihidung pesek nya sedang menjelaskan pelajaran. Sementara dibangku pojok ruang kelas itu dua manusia sedang bermain dengan alat tulis nya. Siapa lagi kalo bukan Avrill dan Chania.
KAMU SEDANG MEMBACA
Untuk Selamanya
HumorBaca aja sendiri!! Jangan lupa vote Komen setiap paragraf buat kasih saran dan pendapat buat cerita ini. Follow IG AvCha67 Wajib ya!! Ok, makaciwww