13

4 4 9
                                    

Haii,saya kambek!!
Dah lama ya gak up?
Sorry ya!! soal nya satu bulan kemaren lagi sibuk sama lomba lomba bulan Bahasa.
Btw, kabar gembiranya kelas saya menang juara pertama lomba membuat buku bercerita...🎊🎉🎊🎉yeayyyyy💕💕🏆🏆!!!Gak sia sia lembur sampai malam bareng teman teman buat tu buku. Ternyata buat  buku sulit juga, apa lagi pengeditan sama buat karangan tulisan tulisan nya. Jadi....Kalian harus terus suport Lia biar Lia tambah semangat buat nyelesain cerita ini. Jangan pelit pelit sama Bintang-nya!!

Sekian basa basi nya..
Selamat membaca!!













Pagi ini Avrill dan Chania sedang bersantai di halaman depan rumah Chania. Setelah menyapu halaman tadi mereka mengadakan piknik dadakan di bawah pohon beringin yang rindang dengan membentang tikar dan beberapa toples cemilan juga sepiring bolu yang dibuatkan Meta. Karna hari ini hari minggu, jadi Avrill menginap dirumah Chania .

"Vrill,gue bosan. Lu bosan gak sih?"

"Dih ni anak. Masih pagi juga dah bosan aja" jawab Avrill yang tiduran menatap langit dengan toples cemilan diatas perutnya.

"Yeeee.. Lu sih makan mulu dari tadi. Tengok tu dah habis dua toples! " tunjuk Chania pada dua toples kosong di samping Avrill.

"Makanan itu harus di nikmati, gak boleh di ngangguri." balas Avrill.

Chania pun ikut tiduran di samping Avrill hingga kepala mereka berdua bersentuhan. "Vrill.... " ucap Chania sambil memainkan kalung pemberian Rudi kemaren.

"Hmm? " balas Avrill dan tak mendapat balasan lagi dari Chania.

Setelah menunggu lama dan masih tak ada kelanjutan dari Chania,Avrill mulai kesal sendiri "Apaan PAOKK!? MANGGIL GAK JELAS LU!! " ucap Avrill menggeser kepalanya dan teriak pada Chania yang tak melanjutkan panggilannya tadi. Hingga ia dapat melihat Chania yang melamun menatap langit.

Merasa di kacangin Avrill segera duduk dan mengguncangkan bahu Chania, "Woy lu kenapa??? Sadar bro.. Sadar. Masih pagi ini gak epic banget lu kesurupan jam segini!!"

"BANGUN MONYETTTT!!" teriak Avrill tepat pada telinga Chania.

Dengan refleks Chania menggeplak kepala Avrill hingga terhuyung kebelakang," Astaghfirullah anak monyet main geplak aja. "

"MAKANYA JANGAN TERIAK SETAN,BUDEK KUPING GUE!! " teriak Chania membalas dan ikut duduk berhadapan dengan Avrill.

"Lagian lu ngomong setengah setengah..... "

"Mau ngomong apa tadi? " lanjut Avrill menginginkan Chania melanjutkan kata katanya yang terputus tadi.

Ptok ptokkk ptokkk tok ptokkk

Tiba tiba ada seekor ayam berwarna coklat yang terbang ke arah Avrill. "Woy bangke ayam siapa sih ni!! Hus husss husss, pergi sono!!" usir Avrill pada ayam yang merecoki mereka. Setoples cemilan yang tadi sedang Avrill makan pun tumpah  berserakan di atas tikar. Avrill dan Chania  segera berdiri.

Walaupun Avrill dan Chania sudah mengusir ayam itu, tapi sih ayam tetap tidak pergi dan malah memakan cemilan yang tumpah tadi.

"Husss.. Pergi Yaaaaaaam ini rumah gue bukan kandang lu begoo. Seenak buntut lu nyerak ni semua" ucap Chania kesal dan melempar ayam tersebut dengan sendalnya.

"Ni ayam harus di kasih paham!!"

"Woy ayam butut, lu ngerti bahasa Indonesia gak sih? Yang punya rumah udah ngusir lho, gak punya etika banget jadi makhluk hidup! " Avrill ikut melemparkan sendalnya ke arah ayam  dan mengenai kepala ayam itu hingga tersungkur kedepan.

Untuk SelamanyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang