Warning : sedikit adegan dewasa, bisa diskip kalau nggak nyaman 🙈
[18+]
Manhattan, New York
September, 2023Tepat tanggal 21 September, 2023, genap dua tahun Embun menjalin hubungan dengan Edward. Sebenarnya ini tidak bisa dianggap sebagai hubungan, sebab bila dilihat dari segi manapun keduanya hanya terlihat sebagai seorang kakak beradik dibanding sepasang kekasih. Tak jarang banyak teman beranggapan mereka lebih terlihat layaknya seorang kakak laki-laki yang menjaga adik perempuannya. Pertanyaanya, mengapa mereka terlihat nyaman dengan itu?
Hari ini mereka Embun dan Edward akan dinner untuk merayakan anniversary ke-2 di taman yang dahulu menjadi tempat peresmian hubungan keduanya. Embun sedikit antusias untuk acara nanti malam. Ia sudah menyiapkan gaun cantik sejak seminggu yang lalu. Meski benih cinta belum tumbuh, dia bertekad untuk tidak mengecewakan Edward. Bagaimanapun laki-laki itulah yang paling mengerti dirinya setelah Langit.
Tak jauh berbeda dengan Edward, laki-laki itu juga terlihat begitu gagah dengan setelan jas hitamnya. Rambut ditata sedemikian rupa dan kontur wajah setampan dewa yunani. Namun, satu hal yang mengganjal di benak Embun. Edward sedari tadi hanya diam. Mungkin beberapa kali kedapatan melamun.
Sedari menjemputnya, laki-laki itu hanya akan berbicara seadanya dan mengulas senyum tipis. Berbeda dari biasanya yang akan berceloteh dengan senyum lebar. Mengenyahkan asumsi tanpa dasar tapi semakin diperhatikan semakin kentara, Embun menangkap raut sendu di wajah tampan itu.
"Ed, are you okay?" tanya Embun pelan.
Mengalihkan pandangan dari jalanan, Edward melirik sekilas Embun yang terduduk di sampingnya. Senyum tipis ia lemparkan. "I'm okay, Embun."
Setelah itu hening. Keduanya sibuk dengan pemikiran masing-masing. Suasana mendadak menjadi cangguh. Sangat asing karena selama mereka mengenal tak ada suasana seperti ini. Biasanya akan berbincang hal apa saja.
Ayo bicara, jangan diam aja, dong! batin Embun. Dia ingin lepas dari suasana ini, tapi, tak tahu bagaimana mengawali sebuah pembicaraan. Dia terlalu pasif.
Tanpa sadar keduanya telah sampai di lokasi dinner. Seolah tak terjadi apa-apaan, Edward berubah menjadi sosok yang biasa—lembut, ceria dan romantis. Dia membukakan pintu untuk Embun. Meraih lengan gadis itu mesra untuk ditingkatkan di lengannya. Keduanya berjalan beriringan di karpet merah yang di sampingnya berjejer lilin. Tak lupa taburan mawar merah yang membentuk simbol love dan dikelilingi lilin di sekitarnya.
Embun tersenyum sekilas menatap Edward. Merasa ditatap, Edward menghentikan langkahnya lalu menatap Embun teduh. Sarat perasaan cinta yang begitu tulus. Sedetik kemudian keduanya saling berhadapan. Entah siapa yang memulai, kini kedua belah bibir itu saling bertemu. Melumat lembut seolah mencurahkan setiap rasa lewat ciuman itu. Edward mengelus lembut kedua pipi milik Embun yang tampak merona.
Ini first kiss mereka yang begitu luar biasa. Bahkan dilakukan saat anniversary ke-2. Bisa dilihat sebagaimana Edward menjaga Embun selama ini. Dia tak ingin merusak Embun. Namun, kali ini dia lakukan untuk menyalurkan rasa cintanya pada gadis itu. Biarkan ia menyalurkan cinta dan sayangnya lewat lumatan-lumatan lembut yang mungkin menjadi yang pertama dan terakhir untuk keduanya.
Edward melepas tautan antarbibir itu. Menyapu lembut bibir Embun dengan jempol tangannya. Kemudian, dia mengisyaratkan untuk melanjutkan langkah menuju meja yang dipersiapkan.
Mereka makan dengan tenang. Sepanjang itu pula gesekan merdu biola menjadi pengiring suasana. Sesekali Edward akan mengusap bibir Embun yang kotor karena saus. Tak ada raut sendu lagi yang terlihat hanya senyum bahagia. Tulus atau tidaknya biarlah menjadi rahasia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Belenggu Hati
Fiksi Remaja[15+] ROMANCE "Aku tahu, dirimu kini hanya delusi. Namun, kenangan di hati 'kan slalu terpatri." Embun Mentari "Lupakan kenangan tentangku. Bukalah lembaran baru tanpa aku yang menjadi poros hidupmu." Langit Angkasa *** Embun Mentari, seorang gadi...