"Nih, buat lo"
"Apanih?" Ucap seseorang yang tengah duduk, namun belum sempat membuka isinya, ia terkejut dengan siapa yang datang menghampirinya saat itu "Eh, sebentar, kok lo belum pulang sih?"
Bukannya memberikan jawaban seseorang itu justru memberikan kantung plastik yang ia bawa. "Lengan lo gak apa-apa dis?"
"Lengan gue?" - jawab Adis seraya memegang lengan kanannya yang tadi siang terkena botol..
"Iya, yang tadi kena botol"
"Cuma sedikt kaget aja tadi. Not too serious, it's okay "
"Dimakan roti dan susunya, gue tau lo belum makan dari siang."
"Padahal lo juga belum makan dari siang." Ucap Adis yang juga menyadari bahwa lelaki yang tengah berdiri dihadapannya juga belum makan sejak tadi siang.
Tak ada jawaban, dan suasana menjadi hening seketika.
"...Dis, jangan pulang malam-malam." Pintanya sebelum pergi meninggalkan Adis seorang diri.
"Thanks - Lo juga, semangat ya, lusa sudah pemilihan umum!" Ucap Adis sedikit berteriak, sebab belum sempat Adis berterima kasih, seseorang itu sudah meninggalkan Adis seorang diri yang masih duduk diposisi semula, menatap punggungnya hingga perlahan menghilang.
Tak ingin ambil pusing, Adis pun kembali fokus dan menyelesaikan tugas kuliahnya.
Meski dari tadi ia hanya berbicara bahwa lengannya tidak apa-apa, sejujurnya ia sedikit berbohong, sebab rasa sakit itu masih sedikit tersisa dilengannya - dan hatinya.
*
Januar
Ten, lo udah di kost-an?Tendra
Udah, kan nggak lama lo pulang gue juga pulangJanuar
Oke dehTendra
👍🏻👍🏻👍🏻Januar merebahkan diri di atas kasur setelah menerima jawaban dari Tendra. "Kalau itu bukan Ten, tadi Adis sama siapa ya?" gumamnya seorang diri.
Sebenarnya saat itu Januar sengaja kembali lagi menuju Aula karena ingin menghampiri Adis yang sedang mengerjakan tugas. Januar tahu kalau Adis belum makan siang, namun belum sempat bertemu - segera ia urungkan niat itu saat dari kejauhan Januar melihat Adis tengah berbicara dengan seorang laki-laki.
Memang tidak begitu terlihat karena saat itu sudah cukup gelap, sementara laki-laki tersebut membelakangi Januar dengan hoodie abu-abu yang lagi-lagi tidak begitu terlihat dari kejauhan.
Setelah memperhatikan cukup lama dan memastikan bahwa Adis baik-baik saja, akhirnya Januar memilih pergi dan membawa kembali makanan yang tadinya akan ia berikan kepada Adis malam itu.
*
Hari pemilihan ketua dan wakil ketua BEM telah tiba, halaman fakultas terlihat ramai dengan beberapa panitia berjaga di bilik suara guna meminimalisir hal-hal yang tidak diinginkan seperti debat tempo hari.Sementara kedua pasang kandidat memilih untuk menunggu di kost-an Tendra. Mereka sepakat untuk tidak menunggu di sekitar kampus agar tidak ada berbagai macam tuduhan yang datang. Seperti adanya intervensi untuk memilih salah satu kandidat tertentu.
Lucu memang, mereka pun tak habis pikir. Baru pemilihan ketua BEM Fakultas saja sudah banyak gosip-gosip berdatangan, bagaimana jika mereka mencalonkan diri sebagai Presiden? Rasanya segala macam tuduhan akan nampak seperti nyata demi menjatuhkan pihak lawan.
KAMU SEDANG MEMBACA
AKSI
Fanfiction"Gue udah bilang, lo gak usah ikut turun juga!" "Nggak bisa, anak departemen gue ada di sana, masa gue diem aja?!" "Iya, tapi sekarang lagi ricuh, minggir dulu!!!" Start : 28 Juni 2021 Finish : - #1 KimDoyoung #1 Universe #1 BEM #9 BEM #10 BEM #13...