"Sama-sama bang - Oh iya, teh Adis tadi dicari bang Devan."
"Gue? Kenapa Na?
"Nggak tau ya, katanya mah tadi tolong cek handphone."
"Oke, makasih ya Na."
Benar saja saat Adis mengecek handphone-nya 2 panggilan tak terjawab dan beberapa pesan muncul sebagai notifikasi, sehingga tak perlu waktu lama Adis pun segera pergi meninggalkan Tendra yang masih setia dengan mangkuk soto nya.
Meski sebelumnya Tendra sempat menawarkan diri untuk menemani Adis saat menemui Devan, namun Adis menolak tawaran tersebut dan berkata kalau dirinya baik-baik saja jika harus menemui Devan seorang diri.
Lagi pula baik Adis dan Devan, keduanya sama-sama cukup dewasa dan profesional untuk tidak membawa kembali masa lalu yang sempat terjadi diantara mereka dan membawanya ke dalam ranah organisasi
Setidaknya sampai saat ini.
Sesampainya di sekret Adis melihat Devan yang tengah fokus mengetik sesuatu dilaptopnya. Dia tidak sendiri, di sana ada Kun, Joya, Jeslyn, dan Cindy. Sibuk mengoreksi beberapa proposal sebelum akhirnya akan diberikan ke Dekan sebagai langkah terakhir.
Hingga tidak sadar bahwa perempuan itu sudah datang sejak beberapa menit yang lalu."Lho, Dis udah dari tadi?" Tanya Kun sedikit kaget saat menyadari Adis yang sudah duduk dengan tangan yang sibuk mencari sesuatu di dalam tasnya.
"Sorry Dis, kita nggak sadar lo udah dateng."
"Maaf ya Ka Adis, kita lagi sibuk ngecek proposal." ucap Jeslyn dan Cindy sedikit melirik kearah Adis, sebab keduanya masih sibuk mengoreksi anggaran dalam proposal itu.
"Nggak apa-apa, gue juga baru sampe kok. Kalian udah makan siang?"
"Kita udah, Ka Devan doang yang belum, nanti katanya."
"Nanti kalau dia tipes Dis." timpal Joya sambil menunjuk Devan yang masih sibuk dengan laptopnya di sudut ruangan.
Tak ingin mengulur waktu, dengan segera Adis bangkit dan menghampiri Devan, memberikan flashdisk berwarna putih itu kepada lelaki yang kini berada dihadapannya.
"... yang ini kan? Udah lengkap semua?" meski bertanya pada Adis, namun mata Devan tetap fokus memeriksa satu folder yang berisi file agenda dan program kerja yang Adis maksud.
"Iya, ada yang kurang nggak?"
"Gue lihat sih nggak, tapi nanti biar diperiksa lagi ya sama sekretaris dan bendahara."
"Sorry kalau telat"
"No, gue yang minta maaf, udah ngeburu-buru lo ke sini, soalnya kalau bisa sih emang harus selesai minggu ini Dis. Mulai minggu depan Pak Dekan mau ada kunjungan, dan beliau nggak akan stay di kampus."
"..."
"... hari ini minum teh manis lagi?"
Tiba-tiba? Tanya Adis dalam hatinya.
Sedikit heran, sebab dari sekian banyaknya pertanyaan, kenapa harus menanyakan apa yang Adis minum hari itu.
"Jangan sering-sering minum teh manis Dis, banyakin minum air putih aja - " Devan sedikit menjeda, memberi Adis waktu untuk mencerna perkataanya, "technically, lo anggota gue, jangan sampai sakit, ya?"
"Lo juga makan dulu Dev, belum makan, kan?"
"Iya, nanti gue makan, thanks ya."
"Thanks?"
"Remind me to eat."
*
BEM
KAMU SEDANG MEMBACA
AKSI
Fanfiction"Gue udah bilang, lo gak usah ikut turun juga!" "Nggak bisa, anak departemen gue ada di sana, masa gue diem aja?!" "Iya, tapi sekarang lagi ricuh, minggir dulu!!!" Start : 28 Juni 2021 Finish : - #1 KimDoyoung #1 Universe #1 BEM #9 BEM #10 BEM #13...