Sudah dua jam berlalu sejak Adis dan Reno duduk bersampingan di kursi tunggu, menunggu giliran untuk bertemu dengan Dekan Fakultas.
Sebenarnya, beberapa hari sebelum mereka datang, mereka sudah memiliki janji untuk bertemu pukul 10 pagi.
Namun sayangnya janji tersebut agak molor, karena, hari itu tidak hanya Adis dan Reno yang sedang menunggu, tepat di seberang kursi yang mereka duduki ada beberapa mahasiswa yang kebetulan akan bimbingan tugas akhir dengan Pak Ridwan, Dekan sekaligus juga dosen pembimbing mahasiswa tersebut.
Beberapa mahasiswa yang masih menunggu nampak cemas sambil memegang tumpukan kertas dengan binder clips yang digunakan untuk menyatukan kertas-kertas itu.
Sementara mahasiswa lain yang baru saja keluar memiliki ekspresi yang bermacam-macam, mulai dari keluar ruangan dengan muka yang senang karena...jika boleh ditebak sepertinya skripsi yang mereka ajukan baru saja di ACC, ada pula yang nampak sedih serta gundah sebab skripsi yang sudah dikerjakan semalam suntuk itu harus direvisi untuk kesekian kalinya.
Cukup lama Adis dan Reno mengamati hal itu secara tidak sengaja, hingga akhirnya seorang asisten keluar dari ruangan, dan memanggil keduanya.
"Pengurus BEM ya?"
"Iya Pak." jawab keduanya seraya bangkit dari kursi yang mereka duduki.
"Yang tadi mau minta tanda tangan kan?"
"Iya Pak, betul."
"Yaudah masuk aja, yang bimbingan udah selesai."
"Baik Pak, terima kasih."
Keduanya pun segera berjalan memasuki ruangan, lantas segera duduk di sebuah sofa setelah sebelumnya menyapa Dekan dan dipersilakan untuk duduk.
"Jadi gimana? Ada keperluan apa?" ucap Dekan membuka pembicaraan.
"Mohon maaf Pak kalau sebelumnya kami mengganggu waktu Bapak, kami mau meminta tanda tangan Bapak untuk keperluan acara BEM." Adis menjelaskan maksud dari tujuan mereka hari itu.
"Yang minggu lalu itu ya?"
"Iya Pak, betul."
"Boleh, silakan, mana proposalnya?"
Reno pun memberikan proposal tersebut secara sopan dengan tangan kanannya, sementara tangan kirinya ia jadikan tumpuan untuk tangan kanan.
"Bapak baca dulu ya."
"Baik Pak." jawab keduanya secara serempak.
Selembar.
Dua lembar.
Tiga lembar.
Lembar demi lembar proposal kegiatan yang Adis bawa bersama Reno dibaca dengan teliti seolah tak ingin terlewat sedikit pun. Padahal, keduanya sudah bolak-balik untuk menyerahkan proposal tersebut sejak beberapa bulan yang lalu, terutama Reno selaku humas untuk kegiatan kali ini.
"Acaranya tinggal dua bulan lagi ya? Sudah hubungi pembicara?" tanya Pak Ridwan saat proposal yang ia pegang selesai dibaca.
"Sudah Pak, sudah konfirmasi juga karena minggu lalu sudah di-ACC oleh Bapak."
"Adisty, kamu ketua pelaksana acara ini?"
"Betul Pak, saya ketua pelaksananya."
Hening kembali, belum ada pembicaraan lagi.
Namun saat melihat Pak Ridwan yang sedang mencari sesuatu— sepertinya sedang mencari pulpen miliknya membuat Reno yang melihat hal tersebut segera menawarkan pulpen lain yang kebetulan ia bawa hari itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
AKSI
Fanfiction"Gue udah bilang, lo gak usah ikut turun juga!" "Nggak bisa, anak departemen gue ada di sana, masa gue diem aja?!" "Iya, tapi sekarang lagi ricuh, minggir dulu!!!" Start : 28 Juni 2021 Finish : - #1 KimDoyoung #1 Universe #1 BEM #9 BEM #10 BEM #13...