"Dengan ini," ucap Ilker sebelum mencium bibir sang istri.
•••
Pagi ini sepasang suami istri sedang tertidur dengan sang lelaki yang memeluknya dengan erat,
Hingga sang lelaki terbangun terlebih dahulu,
Ilker, lelaki itu adalah Ilker. Ilker menatap punggung polos sang istri yang sepertinya masih kelelahan karena aktivitas mereka kemarin malam. Ilker mengecup bahu dan pipi Umayma sebelum beranjak dari kasurnya.
Ilker mengambil satu puntung rokok yang memang tersedia di kamar hotel sesuai permintaannya. Lelaki itu berjalan menuju balkon hotel.
Memandang keluar tanpa suara, ia sibuk dengan pikirannya sendiri, karena ia merasa masih ada yang mengganjal di hatinya.
Tanpa orang tahu, kejadian beberapa tahun yang lalu yang menimpa sang kakak dan disusul oleh sang ibu, meninggalkan trauma mendalam untuk dirinya.
Kehilangan sumber kasih sayang, dan hidup di dunia penuh dengan kelicikan dan kemunafikan para manusia yang haus akan harta. Ia ingin keluar dari dunia itu, tapi dunia itu hanya memiliki dua pilihan, membunuh atau mati.
Jika dulu ia sudah tidak peduli dengan dirinya, kini ada gadis kecil yang menjadi tanggungannya.
Jika dulu ia tidak memiliki semangat hidup, kini ada gadis yang membuatnya ingin hidup bersama sampai ribuan tahun.
Jika ia lemah dan menyerah sekarang, Umayma akan dianggap remeh dan lemah oleh orang-orang.
Pikiran Ilker seketika buyar saat seseorang memeluknya dari arah belakang.
"Pagi," sapa wanita itu masih dengan memeluk sang suami yang belum mengeluarkan suaranya.
Ilker memutar tubuhnya dan tersenyum manis. Ia mematikan rokoknya lalu membuangnya di tempat sampah.
"Pagi. Bagaimana tidur kamu?" Umayma hanya bergumam tidak jelas dengan mata yang terlihat masih layu,
Saat merasa tubuh mungil itu melemah, Ilker langsung saja mengangkat Umayma ke dalam gendongannya. Lalu, kembali membaringkan istrinya itu di atas ranjang,
"Sini, temenin," ucap Umayma sambil menahan Ilker yang sepertinya akan kembali beranjang dari ranjang.
Ilker mengangguk sebelum ikut kembali berbaring di samping Umayma, ingin meneliti wajah ciptaan Tuhan satu ini. Entah kata apa yang bisa menggambarkan kekaguman Ilker untuk pahatan wajah yang nyaris sempurna milik Umayma.
"Ilker?" panggil Umayma,
"Ilker kapan kita ke black house?"
Ilker menyengir, "black house?" Umayma kembali mengangguk dengan mata yang masih tertutup.
"Rumah itu Ilker,"
Ilker yang mulai mengerti ucapan Umayma lantas mengangguk, "hari ini,"
"Inget! Nggak ada yang boleh tau tentang rumah itu, orang-orang cuman tau kita tinggal di rumah lama saya,"
Umayma hanya mengangguk asal, toh jika ditanya ia akan menjawab, "rumah Ilker," selebihnya biarkan lelaki itu yang menjawab. Ia tak ingin ambil pusing.
KAMU SEDANG MEMBACA
Freaky Family [END]
RomanceCover by Linda112 (Pinterest) Menikah dengan seseorang yang lebih tua 8 tahun dari dirinya, membuat Umayma sedikit merasa minder jika dibandingkan dengan banyaknya wanita matang dari segi umur yang mendekati sang suami, apalagi profesi sang suami ya...