"Tuhan. Umayma pengen punya temen," lirih Umayma, sebelum terdiam menikmati air hujan yang menerpa wajah cantiknya.
•••
Pagi ini Umayma terbangun dengan rasa sakit di kepalanya. Saat kemarin hujan mulai reda, Umayma langsung mengganti bajunya lalu bergegas tidur karena kepalanya yang terasa sangat berat.
"Ah," desahnya sambil memijit kepalanya.
Ia melirik ke arah jam, ternyata sudah jam 08.00. Pasti Ilker sudah berangkat ke kantor.
Umayma berjalan menuju toilet untuk membersihkan diri.
Setelah membersihkan diri, Umayma memilih menggunakan pakaian santai berwarna abu-abu untuk hari ini.
Ia tidak boleh melewatkan sarapannya, maka dari itu tanpa membuang waktu ia lantas bergegas menuju dapur, hingga pandangannya terhenti saat melihat Ilker tertidur di sofa ruang keluanga. Bahkan kaki lelaki itu tertekuk karena lebih panjang dari sofa.
Ilker bahkan memeluk tubuhnya, dan tidur tanpa selimut. Satu hal yang di pikiran Umayma, tidak biasanya lelaki itu terlambat bangun, apalagi terlambat ke kantor di hari Senin seperti ini.
Umayma menghela nafasnya, awalnya ia ingin membiarkan Ilker saja, karena ia masih dalam mode merajuk. Tapi melihat Ilker yang tampak kedinginan membuat Umayma luluh, dan melangkah untuk mengambilkan selimut dan juga mematikan AC.
"Ilker? Nggak mau pindah ke kamar?" tanya Umayma dengan berbisik sambil mengelus dahi putih milik sang suami.
Tak lama kemudia sepasang mata itu terbuka dengan sayu, menatap sepasang mata yang juga menatapnya.
"Kamu udah nggak marah?" mendengar pertanyaan Ilker membuat Umayma menganggukkan kepalanya asal.
"Saya minta maaf, udah hampir bentak kamu kemarin," Ilker menarik tangan Umayma untuk ia cium.
"Kenapa kamu nggak ke kantor. Ini hari Senin," Ilker menggeleng.
"Saya mau temenin kamu aja hari ini. Biar kamu nggak sendirian," ucap Ilker sambil tersenyum.
Mendengar ucapan Ilker membuat Umayma rasanya ingin menangis dengan keras. Sebegitu sayangnya kah Ilker padanya?
Umayma mengelus rahang tajam milik sang suami sebelum tersenyum.
"Terima kasih,"
Ilker mengangguk, sebelum mendudukkan tubuhnya.
"Hari ini kita mulai dari mana?"
"Sarapan." jawab Umayma yang diangguki Ilker.
"Oke, tapi saya mandi dulu,"Umayma mengangguk dan mempersilahkan Ilker untuk ke kamar dan melakukan ritual mandinya.
Umayma berjalan ke dapur, melihat makanan untuk sarapannya sudah tersedia dan tersusun rapi. Ia meneliti makanan-makanan yang ada di atas meja,
Ilker tidak menyukai mentimun. Tapi hari ini, dua sandwich terisi mentimun.
Umayma mulai menepikan mentimun itu dari sandwich Ilker. Lalu memakannya, entah mengapa ia kesal pada orang-orang yang membenci timun, padahal ia sangat menyukainya.
Ah iya. Susu coklat untuk Ilker belum ada di meja.
Membuat Umayma berdiri dengan senyum menuju dapur, ia mencari letak susu coklat, lalu mendidihkan air, hingga sebuah pelukan mengagetkannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Freaky Family [END]
RomansaCover by Linda112 (Pinterest) Menikah dengan seseorang yang lebih tua 8 tahun dari dirinya, membuat Umayma sedikit merasa minder jika dibandingkan dengan banyaknya wanita matang dari segi umur yang mendekati sang suami, apalagi profesi sang suami ya...