Freaky Family [END]

24

Ia tak bisa! Ia tak akan sanggup jika harus kehilangan Ilker. Meskipun lelaki itu sangat menyebalkan. Tapi ia belum tentu mendapatkan manusia seperti Ilker pada tubuh yang lain.

•••

Umayma sedang sibuk mencatat perlengkapan untuk kamar sang bayi yang akan bertempat tepat di samping kamarnya, bahkan ia berencana membuat pintu penghubung agar bisa lebih cepat sampai jika Nora menangis di malam hari.

Umayma ingin memilih warna merah muda untuk kemar bayi sang putri, dan membeli beberapa aksesoris ruangan berwarna senada yang membuat Ilker dengan tegas menolak.

"Jangan! Jangan pakai warna itu," kekeh Ilker sambil berkacak pinggang di depan Umayma yang sibuk dengan catatannya.

"Mata Nora nanti sakit,"

"Apasih! Emang anak cewe identik sama warna pink,"

"Masalahnya warnanya terlalu mengganggu mata, rumah ini serba warna hitam, kenapa nggak dikasi warna hitam aja,"

Umayma menggeleng, dan mengangkat jari telunjuknya ke depan bibir, tanda ia menyuruh lelaki berisik itu untuk diam.

"Aku tuh pengen kamarnya kayak gini," ucap Umayma sambil memutar smartphonenya ke arah Ilker, yang langsung terkejut.

"Astagfirullah, itu terlalu alay, sayang,"

"Nggak ah, cantik,"

"Kamu inget Nora baru masuk tiga bulan, kan?" Umayma mengangguk sambil memandangi smartphonenya.

"Ini terlalu megah,"

"Kamunya aja yang mau ngeluarin uang banyak, iya, kan? Dasar kikir," sindir Umayma sambil melirik tajam ke arah sang suami.

"Bukan kikir, cuman—"

"Udah ah,"

Umayma berdiri sebelum melangkah mendekati Ilker,

"Kamu nggak boleh ke mana-mana sebelum kita selesaiin masalah ini," Ilker menahan pergelangan tangan Umayma yang membuat Umayma menghela nafasnya.

"Yang mana? Kamar Nora atau masalah kamu pergi tanpa kabar hari itu?"

"Semuanya,"

"Aku denger dari Ryan kamu datang ke kantor,"

"Hm,"

"Ketemu Clara?"

"Iya."

"Berarti dia udah ngomong sama kamu, kan? Tentang hari itu."